Aku pernah tersesat di jalan landai yang bercabang.
yang di ujung cabang cabangnya berdiri rumah rumah.
banyak,
ada yang besar, kecil, gubuk, bahkan istana.Aku yang tersesat kalang kabut
berlarian menyusur rumah demi rumah.Salah satu rumah aku ketuk bagian atas pintunya,
"permisi"
Pemilik rumah itu keluar lantas mengusirku.Aku coba lagi mengetuk 3 kali pintu rumah berikutnya.
"tok tok tok"
pemilik nya keluar, mengajak ku masuk dan tinggal. tapi sayang rumah nya terlalu besar sampai sampai aku tersesat juga didalamnya.Rumah selanjutnya,
belum juga aku ketuk pintu itu, anjing si pemilik rumah sudah mengejar ku sampai jalan landai tadi.Oh cabang-cabang jalan
kemana rumahku yang dulu?Rico Adi Pratama
KAMU SEDANG MEMBACA
TEMPIAS KATA
PoetrySeperti Tempias air hujan, kata kata ini pun hanya sepercikan saja.