Pukul tiga dini hari
suara petir dan suaramu
sepakat menyusup dalam pikiranku.
Suara-suara itu berhasil menyusup
lewat celah-celah atap rumahku
lalu perlahan memasuki kedua telingaku.Sementara itu gelegar suara petir kini sudah berganti suara rintik-rintik air hujan
sedangkan suaramu tetap saja diam
didalam pikiran—Tak lama hujan semakin deras seakan memaki suaramu yang semakin nyaman di pikiranku,
yang tetap saja diam walau suara petir mengusir berkali kali.Wahai hujan dini hari,
aku tak yakin suara itu milik siapa—
suara itu sayup-sayup seperti suara daun yang digoyangkan angin kemarin sore,
atau lebih seperti suara langkah riang anak-anak kecil berlarian.
sungguh hujan, aku tak tau pasti.Oh hujan dini hari,
bolehkan aku hanya yakin pada suara rintik-rintik air hujan mu?Rico Adi Pratama
![](https://img.wattpad.com/cover/214661414-288-k131292.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TEMPIAS KATA
PoetrySeperti Tempias air hujan, kata kata ini pun hanya sepercikan saja.