3. Mimpi panjang

3.6K 250 9
                                        

Attention!
Part ini mengandung unsur OOC
dari masing-masing character maupun
suasana dan tata bahasa.!

((BUDAYAKAN VOTE SEBELUM BACA))

~

Pemuda pria si pengguna topeng yang memiliki lobang dibagian mata kanannya tengah berjalan terburu, peluhnya bercucuran diarea pelipisnya. Ia sedari tadi dikejar beberapa kerumunan orang yang membawa kamera dan microphones.

Wartawan ini, haish. Merepotkan sekali' batin pria itu kesal.

"Obito-sama, tunggu!"

"Tolong minta waktunya sebentar."

"Kami tahu kau Uchiha Obito!" Teriak salah satu orang dari kerumunan. Langkah kaki Obito terhenti.

Badannya sedikit menoleh kearah kerumunan yang sangat ia hindari selama menjadi keturunan Uchiha. Obito menghela nafasnya kasar, ia sangat muak menghindari para wartawan.

Tangannya membuka topengnya perlahan membuat sebagian mukanya terlihat, "ya ya, aku tidak akan menghindar lagi." Katanya seraya tersenyum menampakkan giginya.

Para wartawan itu sontak ada yang klepek-klepek, yah mau bagaimana lagi? Keturunan Uchiha selalu dianugrahi memiliki wajah yang tampan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Para wartawan itu sontak ada yang klepek-klepek, yah mau bagaimana lagi? Keturunan Uchiha selalu dianugrahi memiliki wajah yang tampan. Walaupun sebagian wajah Obito memiliki bekas luka akibat kecelakaannya dimasalalu. Senyumnya masih dinobatkan menjadi salah satu senyuman termanis seantero jepang.

"Bagaimana keadaan Itachi Uchiha?" Tanya salah satu wartawan menyodorkan micnya. Yang lain menyoroti wajah tampan Obito.

"Dan bagaimana keadaan sang bungsu Uchiha?" Tanya wartawan yang lain.

"Dari info yang kami dapat, Sasuke sudah kembali ke Konoha. Dimana ia dirawat?"

"Haish, kalian ini. Bagaimana aku bisa menjawabnya kalau kalian langsung melontarkan pertanyaan bersamaan seperti itu." Gumam Obito malas, ini yang sangat ia benci ketika diwawancarai.

"Gomenasai, Obito-Sama." Ucap para wartawan bersamaan.

"H-hey, jangan panggil aku dengan panggilan seperti itu. Aku belum menjadi tua kau tahu." Perkataan Obito membuat para wartawan terkekeh pelan.

"Panggil saja aku Obito." Bibirnya lagi-lagi mengukir senyum.

"Ah iya, kondisi Itachi masih belum ada kemajuan. Jantungnya masih sangat lemah akibat benturan didadanya yang ia terima saat kecelakaan." Jelas Obito.

Sweet DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang