20. Wedding xxx

1K 64 3
                                        

Attention!
Part ini mengandung unsur OOC
dari masing-masing character maupun
suasana dan tata bahasa.!

((BUDAYAKAN VOTE SEBELUM BACA))
Dan jangan lupa komennya!

2023

"Sasuke, bangun. Kenapa susah sekali dibangunkan sih?" Mikoto menggoyangkan halus pundak anak bungsunya, hanya ada respon geliat kecil dari pria surai ayam.

Enggan bangun.

"Hhh tidak mau." Lalu lanjut tidur dengan memunggungi sang ibunda.

"Acara pernikahannya hari ini... sayang."

"Bodo amat." Loh, Mikoto jadi kebingungan. Sebenarnya apa yang membuat anak kesayangannya itu dalam mode ngambek sekarang ini? Seingatnya kemarin Sasuke baik-baik saja.

Tak bergeming, kelamaan berfikir sampai tiba-tiba seseorang masuk jua ke kamar pria heterokromia itu. Ia memakai setelan jas, wanginya semerebak khas. Sampai-sampai Mikoto sudah tahu siapa yang datang.

"Tobi... ada apa sayang? Kenapa ke sini?" Saat nama itu disebut, entah mengapa Sasuke bangun. Mukanya merah, ia berbalik ke arah di mana Obito berdiri.

Lebih sadis lagi Sasuke tiba-tiba saja melemparkan vas bunga kecil yang berada di nakas sebelah kasur. ke arah Obito "PERGI LU NGEN--" sensor, Mikoto sigap sekali menutup mulut si bungsu.

Yang dilempari malah tertawa terbahak. "Hahahah masih dendam aja si lu Sas, yaila." Untung saja vas bunga itu tidak mengenai dirinya, bisa gawat. Obito menggaruk surai yang tak gatal itu. "Buna, kan... Tobi mau didampingi Buna sama Ayah. Rin udah siap."

Mikoto menepuk dahinya, "Oh iya. Tuh kan, Sasuke.. semua sudah siap sayang. Ayo bersiap."

....

.......

"INI HARUSNYA JADI HARI PERNIKAHANKU!"

-
-

Satu tahun yang lalu

"APA??! KENAPA JADI OBITO-NII YANG MENIKAH LEBIH DULU?!" Sasuke kesal bukan main, padahal ia loh yang kebelet Nikah sejak setahun lalu. Tapi ayah juga Bunanya kemarin malah membujuk Sasuke bertunangan lebih dulu dengan Sakura. Bodohnya lagi Sasuke manut saja.

"Sasuke, Obito kan lebih tua darimu. Kau harus mengalah." Kini Fugaku yang bicara.

"HALAH. Aku. Yang. Minta. Nikah. Duluan." Ia beri penekanan disetiap katanya. Geram.

Shisui menepuk bahu Sasuke, rencananya sih ingin merilekskan agar suasana ga tegang-tegang banget. Namun sudah pasti kalian tebak, si bungsu menepis tangan Shisui kasar. "Diem lu."

"Yaelah Sas. Pamali juga kalau ngelangkahin yang lebih tua, kocak lu."

"Pelawak kali dia-" saut Obito sambil cengengesan, langsung dikasih tatapan mematikan seolah Sasuke sudah siap ngajak by one.

"Bacot."
"Terus ntar gua juga kudu ngalah ama lu gitu?" Yang Sasuke maksud ialah Shisui. Si kembar tidak identik kembali tertawa, kali ini lebih besar. Soalnya Sasuke beneran lucu kayak bocil abis dikibulin. "Tergantung ckckckck" Sahut Shisui masih cekikan.

"Udah, udah. Sasuke. Aku, Ibumu juga Ayahmu yang tidak setuju kau cepat menikah. Mereka berdua hanya tidak berani bilang saja. Kau itu harus menyelesaikan Kuliahmu dulu, Aho." Madara turut andil menenangkan bungsu Uchiha.

"Itachi, Obito, Shisui sudah lulus kuliah. Jika mereka sudah mantap dan ada calon ya buat apa menunggu lama? Bersabarlah. Sebentar lagi kau juga lulus, kan? Kalau menikah sekarang mau beri Sakura makan apa? Aku tidak sudi melihat cucuku hanya bergantung dengan hartaku atau Anakku." Lanjutnya lagi.

Sweet DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang