Berada..dipelukanmu...
Mengajarkanku..
Apa artinya..
Ke-"Aduhh, apaansih La. Main cabut-cabut headset orang sembarangan." Gerutu Vanila kepada gadis di sebelah nya yang tiba-tiba mengganggu kegiatan mendengarkan musik nya.
Mala, gadis itu langsung memakaikan headset Vanila ke telinga nya, "Idih, lagu nya jadul banget sih Van."
Vanila hanya mengangkat bahu nya tak acuh pada ucapan Mala, ia lalu mengalihkan fokus nya pada buku yang ada di hadapan nya tanpa melepaskan headset dari telinga nya.
"Sekarang tuh jaman nya lagu-lagu Korea tau Van. Makanya, sekali-kali kalo gue ajak streamimg Mv EXO mau kek."
Vanila tak bergeming, ia tetap fokus membaca buku bagaikan tak ada yang mengajak nya bicara.
"Hm, kumat kan penyakit rajin nya." Geram Mala.
Tiba-tiba sebuah ide melintas di otak Mala untuk menjahili Vanila. Mala langsung menambah volume handphone Vanila hingga volume tertinggi.
"Mala ih!" Teriak Vanila sambil terlonjak kaget, untung saja saat ini kelas nya jamkos.
"Syukurin. Suruh siapa nyuekin gue."
Vanila bangkit dari duduk nya, "Eh Van, mau kemana? masa gitu doang marah." Ucap Mala.
"Toilet. Mau ikut?"
"Najong."
Beberapa saat setelah Vanila meninggalkan kelas, Pak Yanto masuk ke dalam kelas.
Pak Yanto membawa seorang anak lelaki di sebelah nya. "Assalamu'alaikum anak-anak, maaf bapak menganggu waktu kalian sebentar. Jadi gini, bapak berniat untuk memindahkan Rio ke kelas ini. Rio ini anak kelas 11 IPS D, Bapak dan Ibu Guru sudah sepakat bahwa Rio harus di sini demi merubah sifat nya yang gaada akhlak, jadi Bapak minta tolong, semoga kalian bisa sedikit demi sedikit merubah sifat Rio." Ucap Pak Yanto.
"Jadi menurut Bapak kita bakalan kuat gitu sama sikap nya? Kita gak mau ya Pak, di Kelas IPS A yang terkenal anak-anaknya pintar ada badboy nya." Ucap seorang siswa yang langsung di hadiahi tatapan tak menyenangkan dari Rio.
Pak Yanto menoleh ke samping nya, menatap Rio dari atas sampai bawah. Lalu menghela nafas pelan, sebenar nya ia juga tidak yakin dengan rencana nya ini.
"Bukan gitu. Maksud Bapak, mungkin dengan Rio bergaul dengan anak-anak rajin seperti kalian, Rio juga bisa terbawa rajin." Ucap Pak Yanto, "Ya sudah, Bapak tidak terima penolak kan. Rio, mulai sekarang kamu anak kelas 11 IPS A ya. Kamu harus bisa terbawa arus baik mereka, jangan malah kamu yang menyeret mereka ke arus semrawut kamu." Lanjutnya.
Rio hanya mengangguk malas. Lalu tanpa disuruh, ia berjalan dan duduk di sebelah Mala. Yap, bangku Vanila.
Mala ingin mengatakan kepada Rio bahwa bangku yang ia tempati itu sudah berpenghuni. Namun rasa canggung lebih besar daripada keinginan nya. 'Emang dia gak liat apa di bangku nya ada tas?' Ucap Mala dalam hati.
"Loh, bangku aku?" Ucap Vanila yang tiba-tiba sudah berada di dalam kelas.
Dia berjalan menghampiri bangkunya. "Maaf, ini bangku aku. Kamu anak baru ya? cari bangku lain aja, ini bangku aku."
Rio melihat ke arah Vanila, ia membaca nametag yang terpasang di seragam nya,Vanila.
'Ooh, jadi ini cewek yang sering disebut-sebut guru karena pinter?' Gumam Rio dalam hati sembari terus memperhatikan penampilan Vanila."Gak. Gue tuh di suruh duduk didepan sama Pak Yanto."
"Tapi gak di bangku aku juga kan?" Ucap Vanila.
Rio tetap diam sambil memainkan rambut nya. "Gini aja deh, lo Vanila, lo duduk di sebelah gue. Dan lo, lo cari tempat duduk lain." Ucap Rio sambil menunjuk Vanila dan Mala secara bergantian.
"Gabis-"
"Udahlah Van, itung-itung gue cari pengalaman. Bosen duduk sama lo mulu dari dulu. Dadah.."
Ucap Mala sambil menggendong tas nya dan pindah tempat duduk.Rio menepuk-nepuk bangku di sebelah nya yang baru saja di tinggalkan penghuni nya, mengisyaratkan Vanila agar duduk. Vanila dengan berat hati pun menurut, alasan kenapa Vanila tidak mau mengalah untuk mencari tempat duduk lain? Karena Vanila hanya ingin lebih jelas dalam menangkap pelajaran yang di sampaikan guru, oleh karena itu ia tak mau pindah dari meja nya yang berada di barisan paling depan itu.
"Nama gue Rio. Gue bukan anak baru, gue anak kelas IPS D. Kata Pak Yanto sih, gue dipindahin ke kelas ini karena gue terlalu pinter." Ucap Rio sambil mendekatkan mulutnya ke telinga Vanila.
Tiba-tiba darah Vanila berdesir, ia merinding. Namun benteng ke Imanan nya tak roboh hanya karena hal itu, 'Bodo Amat' ucap nya dalam hati.
💢💢💢
🙋
Hope you like it guys❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Seatmate
Teen Fiction"Gini aja deh, lo Vanila, lo duduk di sebelah gue. Dan lo, lo cari tempat duduk lain." Rio. === Dari sinilah semuanya bermulai, dari sini juga semuanya terasa. Asam, manis, pahit, semuanya mereka telan bersama. Dulu, Vanila berkali-kali merapalkan d...