"Sakit gak?" Tanya Vanila yang sedang memijat kaki Rio.
"Sakit lah bego." Jawab Rio
Plak!
Vanila menepuk bagian kaki Rio yang sakit, "Biasa aja dong, jangan ngegas." Sungut Vanila.
Rio mengusap-ngusap kaki nya. Vanila pun memijat kaki Rio dengan ekspresi yang masam, Rio yang melihat pun meledek dengan menirukan mimik wajah Vanila.
"Kenapa senyum-senyum?" Tanya Vanila.
"Nggak kok."
"Tunggu sebentar." Vanila beranjak dari kursi dan meninggalkan Rio.
Setelah beberapa saat, Rio melihat Vanila kembali dengan membawa sebuah kotak ditangan nya. "Apaan tuh?" Tanya Rio.
"Ini roti dari Mamah, dari Mamah lho ya, bukan dari aku." Ucap Vanila sambil duduk kembali di kursi.
"Yaampun, camer gue perhatian banget sih, tau aja kesukaan calon menantunya." Vanila hanya memutar bola matanya malas mendengar ucapan Rio.
"Suapin dong Van."
"Punya tangan kan? Dipake dong, jangan mulut doang yang dipake. Jan manja."
"Lo gak liat gue lagi megang sesuatu?" Ucap Rio.
Vanila melihat ke kedua tangan Rio, dan tak ada apa-apa. "Jangan halu deh. Megang apa sih?" Jawab Vanila.
"Lo gak liat gue lagi megangin hati gue, gue takut lo bakal nyuri terus bawa kabur hati gue."
"Oh."
'Datar banget sih. Kok bisa ya, gombalan gue gak masuk ke si Vanila.' Batin Rio.
"Btw, kok bisa telat? Dan, kenapa hukuman nya suruh manjat pohon?" Tanya Vanila.
"Ada lah, namanya juga Pak Yanto. Udahh buruan suapin gue." Rengek Rio.
Vanila akhirnya pasrah, ia mengambil roti itu dan menyuapkan nya pada Rio. Sambil menyuapi Vanila merenung, meratapi nasib dirinya yang berstatus anak kandung malah tak diperdulikan perihal bekal oleh Mamah nya, sedangkan Rio? Repot-repot Mamah nya menyiapkan bekal untuk Rio.
"Pulang sekolah jalan yuk. Anggap aja ucapan terimakasih gue." Ucap Rio.
"Gamau ah kalo jalan doang, nanti laper gimana?"
"Ohh lo nyindir gue? Kalo nanti laper ya kita makan lah, gue yang bayar."
Vanila mengedikkan bahunya sambil membereskan kotak P3K yang tadi di obrak-abrik oleh nya, padahal yang dibutuhkan hanya minyak urut.
"Aku ke kelas duluan." Pamit Vanila.
"Gue gimana?" Tanya Rio.
"Terserah."
"Gue disini aja deh, tapi nanti kalo udah waktu nya pulang lo samperin gue and tolong bawain tas gue ya." Ucap Rio sambil rebahan.
Vanila hanya mengangguk dan pergi meninggalkan ruang UKS.
💢💢💢
🙋
Short.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seatmate
Teen Fiction"Gini aja deh, lo Vanila, lo duduk di sebelah gue. Dan lo, lo cari tempat duduk lain." Rio. === Dari sinilah semuanya bermulai, dari sini juga semuanya terasa. Asam, manis, pahit, semuanya mereka telan bersama. Dulu, Vanila berkali-kali merapalkan d...