Yuri menghirup udara pagi itu dalam dalam. Ia tak menyangka bisa kembali lagi kesini setelah sekian lama. Kesibukannya sebagai seorang fublic figure membuatnya tak pernah sempat tuk mengunjungi tanah kelahirannya ini, sebuah desa yang asri sejuk dan menyenangkan dan juga membuat Yuri mampu melepaskan sejenak rasa penat dan lelahnya dari dunia entertainment yang amat memusingkan itu.
"Aku ingin sekali keChiba..."
Tiba tiba ia teringat kata kata sahabatnya itu. Ya, Ryosuke pernah mengutarakan padanya tentang keinginannya mengunjungi tanah kelahirannya itu.
"Kenapa kau ingin sekali kesana Yama-chan? Tidak ada keindahan apapun yang kau temui disana. Chiba hanyalah sebuah desa..."
"Aku suka ketenangan Chii! Setidaknya kita bisa melepaskan rasa lelah kita dari kesibukan ini...aku ingin istirahat sejenak dari dunia entertaiinment!"
"Kau ingin berhenti? Kukira kau adalah orang yang mementingkan karir!"
"Aku hanya manusia biasa Chii, yang juga butuh istirahat kau tau itu.."
"Ya, kau benar Yama-chan...aku sudah disini sekarang! Aku sudah merasakan ketenangan seperti yang kau katakan dulu!" Yuri memejamkan matanya. Manghirup udara pagi melalui hidungnya. Hatinya mendadak sendu.
"Kau dimana Yama-chan? Aku merindukanmu..."
"Chii...kemana saja? Aku mancarimu sedari tadi! Ini minumlah, kita harus kembali sebantar lagi atau Oba-san akan marah dengan kita nanti!"
Yuri menerima botol minum yang disodorkan Keito dan mulai meneguk isinya.. "Iya aku tau...kau jadi pergi hari ini?" Yuri memandang lelaki disampingnya ini.
"Yah, otou-san membutuhkan aku! Tapi aku janji setelah semua selesai aku akan kembali kesini lagi."
"Aku akan menunggumu Kei pergilah dan salam buat otou-san...
"Pasti sayang...ayo kita kembali..." Keito menarik tangan Yuri pergi. Yah sudah berjalan hampir dua minggu sejak Yuri pulang ke Chiba bersama Keito, itulah kegiatan yang dilakukan Yuri tiap pagi berjalan-jalan disekitar perumahan dan Keito selalu menjemputnya pulang. Besok Keito harus pulang sebentar ke Tokyo untuk membantu ayahnya, jadi Yuri akan jalan jalan sendiri. Tapi tak apa. Keito bilang dia hanya sebentar dan Yuri akan menunggunya kembali dan menghabiskan liburannya disini sampai Keito menjemputnya kembali pulang.
Sementara itu disebuah kamar yang cukup luas terlihatlah seoarang pemuda rupawan sedang mencoba menarik dirinya untuk duduk bersandar dikepala ranjang. Kepalanya terasa berputar dan tubuhnya lelah sekali. Ia memaksakan diri untuk duduk ketika seoarang wanita memasuki kamar itu dan kaget melihatnya.
"Yama-chan...." wanita itu Rose segera menghampirinya dan membantunya untuk duduk bersandar pada kepala ranjang dan menumpuk bantal untuk menyangga tubuhnya.
"Kenapa sayang? Aka-chan nakal lagi ya?" katanya mengelus perut Ryosuke yang sudah semakin membuncit itu. Ya, pemuda itu Ryosuke, sejak saat itu ia akhirnya tinggal dirumah pasangan Yudai dan Rose bosnya atas permintaan Rose sendiri karna dia kuatir dengan keadaan Ryosuke kalau dia tinggal sendiri. Kehamilan pada pria tidak sama dengan wanita. Dan pria agak rentan dan Rose sendiri memahami itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rainbow (End)
FanfictionJatuh cinta pada tempat yang salah memang sangat menyakitkan. Apalagi orang yang kita cintai mempunyai gender yang sama dengan kita dan merupakan sahabat dekat kita sejak kecil serta mengaku masiih normal dan belum belok. jadi, selain penolakan yang...