Lagi gencar-gencarnya update nih!
Yuuu di VOTE & VOMENT biar tambah gencar lagi. Hehe🌻
Mereka pergi meninggalkan pekarangan rumah Jeck dengan perasaan campur aduk. Ada rasa sedikit takut karna cerita Ibu Jeck, dan ada rasa khawatir pada Mauran yang katanya di ikuti oleh Mbah yaitu malhluk halus.
Mereka menuju rumah Mauran untuk memberikan titipan air dari Ibunya Jeck yang telah di berikan pada Awan.
Setelah itu mereka pulang menuju rumahnya masing-masing.
Sesampainya dirumah. Awan bergegas menuju kamarnya lalu segera membersihkan seluruh badannya. Rasa takut masih menyelimuti hati Awan. Cerita Ibu Jeck masih terngiang di telinganya.
Awan menuju kamar mandi tanpa menutup pintu kamar mandi ia melakukan ritualnya, ditengah ritualnya konon katanya ada sebuah bayangan lewat sekilas. Dengan terburu-buru sampai lupa melilitkan handuk saja di sebuah area bawah perut sampai lupa ia langsung berlari terbirit-birit menuju ruang TV, dimana Ibunya berada.
"Mah tadi ada apaan dah? Di kamar aku" tanya Awan terengah-engah.
Mamah Awan terkejut melihat anaknya yang telanjang tanpa balutan apapun di seluruh badannya. Lantas ia menjerit.
"Aaaaa..-"
Awan kaget mendengar jeritan mamahnya langsung ia berhambur ke samping mamahnya duduk lalu memeluknya dan menyembunyikan mukanya di ceruk leher mamahnya.
"AWAN KAMU APA-APAAN SIH, PAKE BAJU SANAAA" teriaknya menggelegar.
Awan terkejut ia melepaskan pelukannya lalu melihat dirinya. Melotot seraya ternganga lebar dengan kecepatan kilat ia langsung menuju kamarnya kembali memakai pakaian santainya.
Awan kira ada hantu dibelakangnya makannya mamahnya menjerit. Eh taunya gara-gara Awan ga pake baju ternyata:v
"Duh malu banget gue, untung didepan cuma ada mamah, coba kalo ada kaka sama bapak. Abis deh gue" gerutunya sendiri sampil pemukul-mukul pelan kepalanya.
Flasback off
"Eh ngomong-ngomong si nur ama yolla lama banget dah" kata Lida tak sabar menanti.
"Iya ya. Mojok dulu kali" cicit Acun.
"Namanya juga ibu-ibu. Kalo udah belanja ya gitu lupa pulang" kata Dhabit menimpali.
Mereka tergelak, "mungkin pasarnya rame jadi lama" kata Dhifa.
"Dimana-mana yang namanya pasar ya rame lah Dhif. Lu lagi" kata Acun.
Dhifa terkekeh, "kejebak macet kali" kata Yanti.
"Mana ada. Disini mah langka dengan yang namanya macet" kata Acun.
"Tau. Orang pasarnya depan gang. Ya kali macet" Awan menimpali.
"Yaudah tungguin aja si" ucap Jihan jengah.
"Dari tadi juga kita nunggu neng" kata Dhabit.
"Eh sambil nunggu kita main bola itu-tuh yu" ajak Lulu sambil menunjuk ke lapangan volly.
"Wih boleh juga tuh. Ayo dah" kata Awan semangat.
"Ayo siapa yang mau ikut?" Tanya Lulu.
"Ayo gue ikut" kata Jeck.
Lulu, Awan, Jeck dan Mauran. Mereka keluar dari rumah Acun menuju lapangan volly.
"Siapa yang mau ama gue?" Tanya Awan.
"Dih, mana ada yang mau ama lu. Jelek gitu" kata Mauran meledek.
Awan memutar bola matanya malas, "lu ama gue aja" kata Awan pada Lulu.
"Enak aja. Si Lulu ama gue" kata Jeck tak terima.
"Yaudah terpaksa lu ama gue" kata Awan pada Mauran.
Lalu Mauran berjalan mengikuti Awan.
"Yang kalah kasih jatah ayamnya buat yang menang gimana?" Tantang Awan.
"Boleh. Siapa takut" kata Lulu menyetujui.
"Oke. Ayo mulai" kata Awan.
Mereka melakukan suit lalu yang menang memegang bola lebih dulu. Kini bola ditangan Awan.
Awan mulai mendrible bola lalu melakukan smash yang di tangkap oleh Jeck lalu di lambungkan lagi kearah Lulu lalu ia berikan kearah Mauran.
"Eh-eh gimana nih?" Heboh Mauran, karna ia tak bisa main volly. Ini hanya sekedar alasan ingin dekat dengan Awan saja.
'Jger'
Bola pun jatuh tepat di area milik Awan dan Mauran.
"Yes. Satu kosong" kata Lulu girang.
"Gimana si Ren. Bukannya di tangkap" kata Awan kesal.
"Yaelah gue kan takut kena pala. Nanti kalo cantik gue luntur gimana. Mau tanggung jawab?" Kata Mauran ketus.
"Kalo takut ngapain ikutan pe'a. Kalo gini bisa kalah gue" kata Awan tak terima. Mauran mengerucutkan bibirnya.
"Masi mau lanjut ga ni? Baru juga sekali masa udah lenjeh" kata Jeck mengejek.
"Lanjut lah. Gada kata menyerah dalam kamus gue" kata Awan.
Kali ini Lulu yang memegang bolanya ia mulai mendrible bola lalu me-smashnya. Bola melambung melewati net lalu di tangkap oleh Awan dipululnya bola tersebut ke arah Jeck diterimanya bola itu oleh Jeck kemudian di smash oleh Jeck kearah Awan lalu di balas oleh Awan kemudian bola pun melesat kearah garis lapangan.
"Yeaaah. Dua kosong" kata Lulu girang.
"Ah sial" umpat Awan.
Awan, Mauran, Lulu dan Jeck mereka bermain volly sedangkan Dhabit, Lida, Jihan, Dhifa, Adel, Acun dan Yanti, mereka masih menonton film selanjutnya masih film horor.
"Woy mau pada masak ga nih" teriak Nurman pada orang yang ada dilapangan. Nurman sudah kembali menjinjing kresek belanjaan dengan Yolla dibelkangnya.
"Iya bentar" balas teriak oleh Lulu. Lalu menghampiri Nurman dan Yolla. Meraih kresek yang dibawa Yolla lalu menuju ke orang yang sedang menonton film.
"Heh mau pada bantuin masak ga nih?" Tanya Lulu, "Cun dapurnya?" Lalu Acun bangun dari duduknya menunjukan arah dapur.
"Lul gue boleh bantuin ga?" Tanya Dhabit.
"Boleh" kata Lulu.
"Bantu do'a" kata Dhabit terkekeh. Tak dihiraukan oleh Lulu.
"Ayamnya mana biar gue yang bersihin" kata Nurman menyambar kresek yang ditaro diatas meja dekat kompor oleh Lulu.
"Lul ini bumbunya apa aja?" Tanya Yolla yang sudah siap akan menumbuk bubu.
"Bumbu buat bikin apa?" Tanya Lulu.
"Buat ayam"
"Garam, merica, bawang, jahe, kunyit, cabai, lada. Udah itu aja dulu, abis itu digoreng terus ayamnya masukin kalo udah bersih. Kasih air secukupnya" kata Lulu memberi tahu. Diangguki Yolla.
Lulu sedang berkutik dengan beras yang akan ia masak. Mencuci lalu membawanya ke arah kosmos menuangkannya ke kosmos lalu menuangkan minyak sekitar lima sendok makan kedalamnya lalu roiko, cabai, bawang, air panas sesuai takaran. Lalu mengaduk-aduknya setelah itu menutup rapat tutup kosmos kemudian ia masak.
Kembali ke sayuran yang akan iya cincang.
Mengingat hanya 3 orang yang memasak. Lalu yang lainnya? Yang lainnya tentu ada di ruang tv sedang menonton film horor di laptop milik Acun.
***
Thanks:)
#Next?

KAMU SEDANG MEMBACA
Absurd Gang
AcakDari judulnya udah Abdurd apa lagi ceritanya. Gang yang isinya 13 ekor. iya mereka semacam bebek tapi ga bisa tertib. Gue, Sqhia Lubis. Umurnya 17 thn paling muda diantara yang lain. Pemotivasi buat mereka. Udah kaya emanya mereka. Dari cerita yan...