Disini. Mereka di sebuah tebing yang tidak terlalu tinggi. Mungkin tingginya sekitar 3-5 meteran aja.
Mari kita lihat disebelah kanan saat mereka masuk ada yang sedang free wedding. Ada juga yang sedang bermain perahu. Pokonya banyak deh.
Mauran berlari kesebuah tempat untuk berfoto.
"Woy! Sini" kata Mauran bersorak dengan bahagianya.
"Fotoin dong" mereka menghampiri Mauran dengan senang hati kemudian mulai memfotonya.
Berpose bagaikan model piguran. Berlenggak-lenggok. Dan berbagai muka jelek dijelek-jelekin, muka cantik di cantikin, muka imut di imutin. Haha.
"Eh ke sana yu" ajak acun menunjuk sebuah perahu dengan telunjuknya.
"Ayo" jawab mereka bersama. Lalu menuju perahu tersebut.
"Wah gila keren banget" sorak Yanti dengan mata berbinar.
"Pengen naik perahunya" kata Adel.
"Boleh ga si?" Tanya Adel.
"Boleh. Ayo naik" ucap Nurman.
"Yeeey" sorak mereka bersamaan kecuali Lulu.
"Ayo-ayo-ayo" ucap Mauran dengan penuh bahagia.
"Hati-hati naiknya" ucap Awan. Namun ia tidak ikut naik.
Kenapa? Mungkin takut sama kaya Lulu. Hihi.
"Ayo Wan naik" ucap Acun.
"Ga. Kalian aja" ucapnya lalu berjalan menuju jembatan setengah yang hanya sampai tengah danaunya saja.
"Kenapa lu?" Tanya Dhabit.
"Kaga" jawab Awan cuek.
Mereka tak menghiraukan. Lagi pula perahunya sudah penuh juga.
Eh iya."Lu mau ikut ga?" Tanya Jihan pada Lulu. Lulu menggeleng pertanda "tidak".
"Ayo Lu naik. Seru loh" kata Dhifa.
"Ngga ah, kalian aja" ucap Lulu.
"Lah kenapa Lu?" Tanya Adel.
"Gapapa. Udah kalian aja"
"Ah ga seru lu mh" celetuk Nurman.
"Yaudah si kalian aja"
"Bilang aja takut" kata Dhabit.
Lulu menyengir kuda kearahnya.
"Noh kan" kata Dhabit membenarkan perkataannya.
"Kaya si Awan aja lu. Penakut" celetuk Jeck.
Awan. Yang namanya disebutpun menoleh, "apa lo bawa-bawa nama gue?" Katanya horor.
"Vis bang. Keceplosan" kata Jeck seraya mengangkat tangan jari tengah dan telunjuknya verbentuk V.
Mereka yang menaiki perahu pun mendayungnya sampau tengah.
"Lu kenapa ga ikut?" Tanya Awan pada Lulu.
"Gue?" Tanya Lulu seraya menunjuk dirinya menggunakan telunjuknya. Awanpun mengangguk.
"Gapapa" jawannya.
Awan dan Lulu melihat teman-temannya yang sedang bermain perahu. Kelihatan asik dan menyenangkan namun bagi Lulu itu mengerikan. Entah bagaimana bisa Lulu punya ketakutan untuk menaiki perahu. Rasanya Takuut sekali.
Padahal Lulu sebelumnya belom pernah loh naik perahu.
Akhirnya mereka kembali ketempat semula lalu sebelum turun, Awan memporet mereka terlebih dahulu. Gayanya candid.
"Pulang yuu" ajak Adel yang mulai merasa tidak enak.
"Ayo lah pulang. Udah ga enak ni gue" kata Jeck.
Mereka yang sudah tahu gerak-gerik temannya yang mulai aneh ini, mereka langsung saja mengiya kan ajakan Jeck dan Adel.
Jeck komat-kamit tidak jelas saat menuju parkiran.
"Kenapa si lu?" Tanya Awan.
"Anjir. ada bocah lagi ngikutin gue" ucap Jeck kaget melihat seorang bocah yang ada di punggungnya.
"Dimana?" Awan sedikit panik. Pasalnya ia seorang penakut dan kini dia berjalan bersama Jeck yang notabennya pembawa sial kalo kata Awan. Wkwk.
Jeck gerak-gerik tidak jelas seperti cacing kepanasan. Dan menggosokan punggunya ke sebuah tembok disebelahnya.
"Susah bener dah ni bocah" gumam Jeck.
Mereka yang melihatnyapun terheran dengan kelakuan Jeck yang sangat ANEH menurutnya.
Acun yang dapat melihat sama seperti Jeck pun mulai panik. Pasalnya ini susah buat diturunkan. Menurutnya.
"Bawa dia ke rumah gue" ucap Acun tiba-tiba.
Mereka melongo mendengar ucapan Acun. Aslinya tidak mengerti apa maksud Acun bicara seperti itu.
"Cepat" teriak Acun pada mereka.
Awan, Dhabit dan Nurman membantu Jeck membawanya ke sebuah motor lalu memboncengkannya kemudian membawanya ke rumah Acun sesuai yang Acun perintah.
Di perjalanan Jeck tidak mau diam dan membuat motor yang ia tumpangipun oleng.
Awan memberhentikan motornya di pinggir jalan membuat Jeck menurunkan diri lalu menggosok punggungnya ke motor.
"Sial. Ni bocah lengket banget" gumam Jeck tidak jelas.
"Lu kenapa si?" Awan panik sehingga tidak ada lagi ide jernih yang ia bisa pikirkan.
"Buruan naik lagi" ucap Awan geram namun dihiraukan oleh Jeck.
Acun yang melihat mereka berhenti dipinggir jalan. Ikut memberhentikan motornya juga. Membantu Jeck menarik si bocah yang katanya sedang mengikutinya itu.
"Kavgsuevenmpdphqvuw" Acun merapalkan mantra. Yang tidak di ketahui oleh mereka yang disini.
Usaha Acun hampir berhasil namun kekuatan yang Bocah itu miliki tak sebanding dengan ia punya. Maka dari itu ia akan tetap membawa Jeck ke rumahnya. Yang disana ada Ayahnya yang bisa menarik si Bocah tengil ini.
***
See you❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Absurd Gang
RandomDari judulnya udah Abdurd apa lagi ceritanya. Gang yang isinya 13 ekor. iya mereka semacam bebek tapi ga bisa tertib. Gue, Sqhia Lubis. Umurnya 17 thn paling muda diantara yang lain. Pemotivasi buat mereka. Udah kaya emanya mereka. Dari cerita yan...