6. Bertemu

4 2 0
                                    

6. Bertemu

"Dhifa" teriak Lulu saat melihat Dhifa dan seseorang didepannya.

Dhifa menoleh ke sumber suara yang memanggil namanya. Lulu berlari kecil mengampiri Dhifa.

"Pagi Dhif" sapanya pada Dhifa sambil tersenyum manis.

"Pagi Lu" balas Dhifa tersenyum semringah.

Lulu memiringkan kepalanya melihat seseorang yang ada di samping Dhifa.

"Eh ada bogel" kataku antusias.

"Apa lo?" Katanya ketus.

Andri biasa dipanggil Bogel oleh Lulu. Pacar Dhifa sejak SMP. Awet ya? Iya dong. Emang Lulu sampe sekarang masi ngejomblo.

"Ih singanya ngamuk" seraya mengangkat bahunya seperti kerakutan. "Pergi yu Dhif, nanti di gigit loh lama-lama deket dia" ajakku lalu menarik lengan kanan Dhifa menuju kelas.

"Eh si kampret gue ditinggal" cicit andri terlihat kesal.

Sudah biasa ketika Andri dan Lulu bertemu mereka pasti ribut seperti Tom & Jery. Lulu sudah kenal Andri sejak SMP.

"Eh Lu bentar deh" kata Dhifa berhenti melangkah saat menyusuri koridor sekolah.

"Kenapa Dhif?" Tanya Lulu.

"Anter ke WC dulu yu, aku kebelet pipis nih" katanya menahan.

"Eh ayo deh" balas Lulu lalu menarik Dhifa ke arah WC.

Berhubung jalan ke arah Wc/ Toilet cewe melewati kelas Andri. Saat melewati kelasnya tak sengaja Lulu menabrak seseorang berpengawakan tinggi tegap.

"Eh sorry-sorry ga sengaja" cicit Lulu sambil menunduk lalu langsung berlalu meninggalkan seseorang itu yang masih memperhatikan Lulu.

Tak sengaja ia juga berpapasan dengan Andri.

"Eh mau kemana beb?" Tanya Andri pada Dhifa yang terlihat berlari kecil.

"Wc" jawabnya singkat.

Dhifa memasuki Wc sedangkan Lulu menunggunya didepan pintu utama Wc.

"Ngapain tu Bebeb gue?" Tanya Andri.

Lulu yang awalnya memainkan ponsel ia menoleh lalu melirik sekelilingnya. Kembali melihat Andri, "Lu nanya ke siapa?"

Andri memutar bola matanya, "Setan"  katanya ketus. Lulu mengangguk tanpa mengeluarkan suara.

"Eh lo manusia bukan si" tanya Andri geram.

Lulu menunjuk dirinya sendiri dengan telunjuk seperti orang linglung.

"Ya iya lah. Dhifa ngapain pagi-pagi ke wc?" Tanyanya kesal.

"Ngamen" beo Lulu.

Andri geram ingin rasanya mencakar muka orang yang didepannya kini.

Tak lama Dhifa keluar melirik Andri dan Lulu heran.

"Ngapain disini?" Tanya Dhifa pada Andri.

"Nungguin kamu" katanya beralasan.

"Noh dipanggil temen" kata Dhifa seraya menunjuk seseorang yang tak jauh dari mereka berdiri tepatnya di belakang Andri dengan dagunya.

Andri menoleh, "ngapain bro?" Tanya seseorang yang ku ketahui bernama Azka.

"Eh mau pada kemana lo Ka?" Bukannya menjawab Andri malah balik bertanya.

"Kantin, ikut ga?" Tanya seseorang yang lebih pendek itu.

"Kuy" lalu Andri bergabung dengan temannya sampai melupakan Dhifanya.

"Eh beb mau ikut ga?" Tanya Andi membalikan badannya lalu dibalas gelengan oleh Dhifa.

"Heh curut jagain bebeb hue tuh. Awas aja kalo sampe lecet" kata Andri.

"Lo kira dia barang sampe harus dititipin" kataku ketus.

"Ga boleh galak-galak neng ama aa" ucap seseorang yang kuketahui bernama Danu yang berdiri disamping kanan Azka.

Lulu tersenyum ramah pada mereka lalu pamit. "Permisi ka" cicitku berlalu dari hadapan mereka semua.

Ada sebuah lengkungan manis dari bibir seseorang yang memiliki tubuh atletis, tinggi, berisi dan kekar.

Andri dkk menuju kantin lalu duduk ditempat yang biasa mereka pakai.

"Dri, yang tadi siapa?" Tanya salah satu teman andri yang berpengawakan tinggi itu.

"Pacar gue. Kenapa? Cantik ya?" Kata andri bangga.

"Bukan" jawabnya.

"Kenapa Lang? Lo suka ama pacar gue?" Cicit Andri.

"Mana mau Lalang ama pacar lo yang gada isinya. Dia mah pasti nanyain temennya tuh yang tadi ama si Dhifa" celetuk Azka.

Andri melirik Langit, "Lo nanyain temen Dhifa Lang?" Tanya Andri memastikan. Langit mengangguk singkat sebagai jawaban.

"Wiiih ada apaan nih?" Kata Doni heboh.

"Dia si curut. Kenapa? Lo suka?" Tanya Andri menggodanya.

Langit mengedikan bahunya.

"Namanya siapa?" Tanya Langit lagi.

"Azg bang Lalang bakal melepas masa lajangnya nih" goda Azka sambil mengerling kearah Langit.

Langit mengedikan bahu jijik melihat Azka. Lalu menoleh kearah Andri berharap ia memberitahu nama teman pacarnya itu.

Andri melirik Langit heran, "Namanya susah gue aja lupa, tapi gue biasa panggil dia curut" katanya memberi tahu.

Langit mendelik kearah Andri lalu menyesap Es tea jus yang sudah ia pesan sedari tadi.

"Dia masih kelas 10 sekelas sama Dhifa. Kalo mau kenalan nanti bareng gue aja kekelasnya" kata Andri.

"Kapan?" Tanya Langit.

"Abis ini" kata Andri. Lalu diangguki Langit.

Azka dan Doni dibuat bingung oleh Langit. Banyak cewe yang mengejarnya bahkan lebih cantik dari Lulu. Langit yang biasanya cuek-cuek aja sama cewe ko tiba-tiba dia menanyakan seseorang yang biasa saja. Lalu Azka dan Doni saling pandang mereka menggelengkan kepalanya bersamaan.

***

"Beb" panggil seseorang dari arah belakangnya lalu ia menoleh.

***


🍃N E X T C A P T E R🍃


Absurd GangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang