pt. 8

1.5K 212 10
                                    

Rowoon dengan pelan memukul dahi Kamila dengan gemas, sang korban hanya protes dan menatap sinis.

"Gue bilang juga apa? Tengil banget bocah, heran"ucap Rowoon yang sibuk mengurut kaki Kamila.

"Ya gue juga gak tau kalau bakalan keseleo"balas Kamila.

"Ya tapi mikir dikitlah, Lo main sama cowok dah lama—"

"Apa sih?! Ambigu banget omongannya!!"potong Kamila.

Rowoon hanya mendengus, "Maksudnya tuh, Lo udah lama gak main basket bareng cowok lagi gitu... Gerakannya jadi agak kaku, jadi Lo gak luwes"lanjut Rowoon.

"Loh tiap hari gue kan latihan sama Lo di lapang komplek? Kok gitu sih?!ngaku cewek?!"

"Miper kali ah!! Ya mana gue tau! Naksir kali Lo sama Yeonjun jadinya kaku"ujar Rowoon. Baru sama Kamila ingin melayangkan botol bekas pada kepala Rowoon, tiba-tiba Yeonjun datang.

"Mila udah gak papa, Bang?"tanyanya.

"Udah gak papa kok. Keseleo biasa ini mah, anaknya thanos dia jadi gak papa—aaaww! Kok gue di gebuk?" Rowoon hanya meringis setelah mendapat gebukan dari tangan Kamila.

"Syukur deh. Mil, sorry ya gue gak tau kalau bakalan sampe gini"ucap Yeonjun dengan nada menyesal.

Kamila hanya tersenyum, "Gak papa kok. Kecelakaan mana ada yang tau, Kak"

"Njun, temenin adek gue bentar ya?"ucap Rowoon yang diangguki Yeonjun.

"Mau kemana?"tanya Kamila.

"Nyaperin yang lain, udah sama Yeonjun aja. Gue bentar kok sekalian beresin bawaan"

"Oh oke"

Jadi, pas pertandingan yang menang itu Yeonjun. Kenapa? Karna pas Kamila mau nge-shoot dia lepas, alhasil keseleo yang dia dapat. Untungnya Yeonjun gak jauh dari tempat Kamila, dengan cepat Yeonjun nahan badan Kamila supaya gak ikut jatuh. Tapi kepalang kakinya yang udah jadi korban.

Mereka gak lanjut, Yeonjun udah nawarin buat berhenti cuma Kamila rada keras kepala mau lanjut. Yeonjun sendiri hanya berdecak, lalu ia menggendong Kamila dengan bridal ke sisi lapang.

Kamila yang dapat perilaku tiba-tiba itu, mendadak blank. Bahkan Rowoon yang sedari tadi memanggilnya tidak di hiraukan.

Sekarang ini Yeonjun ikut duduk disebelah Kamila.  Matanya masih menatap kaki telanjang milik Kamila.

"Apa gak sakit?"tanya Yeonjun.

"Hm? Enggak kok. Pas awalnya sih iya, tapi sekarang enggak sih"jawab Kamila. Sebenernya apa yang dibilang Kamila itu bohong. Aslinya kakinya itu sakit terasa nyut-nyutan.

Yeonjun tersenyum hingga terlihat gigi kelinci nya, "Gak jago bohong nih"

"Hah? Enggak kok!! Beneran gak sak—aw! Kok disenggol sih, Kak?! Kan sakit"ujar Kamila.

"Tuh kan bohong. Katanya gak sakit gimana sih?"ucap Yeonjun dengan kekehan. Kamila sendiri hanya meringis.

Yeonjun menghentikan kekehannya, ia kembali menatap Kamila. "Apa masih sakit?"tanyanya lagi.

"Dikit. Pas Kak Yeonjun senggol"ucap Kamila, kali ini jujur. Ini beneran ngilu, padahal Yeonjun nyenggol kaki Kamila pelan banget.

"Beneran?"tanya Yeonjun memastikan, Kamila menggangguk untuk menjawab. Yeonjun lantas duduk dibawah dan mengambil kaki Kamila untuk dipijat sedikit.

"Aw! Kak udah dong, tadikan udah sama Kak Rowoon—Kak!  Pelan-pelan"

"Oke sorry" Yeonjun dengan perlahan memijat kaki Kamila. Sedikit ngilu sih tapi gak mungkin Kamila teriak-teriak gak jelas, mana didepan kakelnya lagi.  Kan gak estetik.

Kak Yeonjun (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang