pt.22

914 137 23
                                    

Penjelajahan lanjut, sampai mereka udah sampai di trek terakhir. Yang dimana mereka turun dari atas jurang dangkal pake alat.

Yang masih inget, pasti tau ya? Karna Yeonjun yang ngasih tutorialnya.

Lanjut, Kamila beserta teman-temannya sibuk berkilah dan mengobrol sedikit. Tapi ada dimana salah satunya meminta untuk ke trek cowok yang dimana 2 kali lipat lebih tinggi. Shira yang emang suka tantangan dia ikut menyahut.

"Bapak!!! Aku juga mauuu!"ujar Shira.

"Serius ini mau? Tingginya dua kali lipat loh"ucap sibapak.

"Serius pak mau!!!"

"Ya udah siapa lagi yang mau?"

"Akuuuu!!"pekik Kamila.

"Udah ya segini aja? 6 orang aja ya? Oke ayo ikut bapak" Kamila, Shira dan yang lainnya mengikuti langkah si bapaknya.

Setelah sampai, Kamila dan Shira dibuat kaget sekaligus ketawa. Bagaimana enggak ketawa. Didepannya banyak sekali antrian untuk masuk ke trek.

Banyak juga yang protes, kenapa yang putri masuk sini?! Ya gitu lah. Soalnya si bapak ini nyuruh ke panitia buat ngeduluin yang putri.

Ada banyak juga cowok yang protes karna sedari tadi mereka mengantri malah keduluan oleh putri.

"Siapa yang mau pertama?"ujar si kakak kelasnya.

Kamila hanya memperhatikan. Ah dia sering banget liat teman kakaknya yang suka sekali bermain panjat papan.

Walau Kamila belum pernah mencoba tapi Kamila paham harus bagaimana saat turun dan menggunakan alatnya.

"Sebenarnya gue takut"bisik Shira.

"Terus Lo ngapain kesini?"balas Kamila.

"Gue kepo"

"Astaga. Ya gampang aja toh, Lo tinggal kek santuy gitu terus pas Lo mau turun tali yang dipegang di kanan Lo lurusin, dan tangan yang kiri Lo ngulurin talinya, kalau mau di pause bentar, tali yang dipegang tangan kanan tinggal dikebelakangin"jelas Kamila.

Shira mengangguk, "Ohhh...."

"Paham?"

"Enggak" Shira memasang wajah tanpa dosanya, tak lupa cengiran yang polos. Kamila sendiri memutarkan matanya malas.

"Serah!"

Setelah Shira turun dan dibantu komando oleh Kamila kini dia duduk untuk menunggu Kamila.

Sekarang adalah bagian Kamila. Dan Kamila pun langsung dipasangi alatnya dan sedikit mengobrol dengan Kakak kelasnya ini.

"Kamila ya?"tanyanya.

"Eh? Iya Kak"

"Degem Yeonjun tuh yang ini ternyata, bro. Manis geningan" ucapnya.

"Nissan banget si Yeonjun. Oh iya gue Wooyoung, Dek. Yang itu Subin, tapi bukan Choi dia mah Jung"ucapnya.

"Ohh iyaa tau kok. Temen Kak Yeonjun kan? Satu klub basket juga"balas Kamila.

"Ikut ekstra apa, Dek?"tanya Subin.

"Basket"

"Loh iya? Kok gak liat?"

"Emang jarang keliatan kali?  Tapi suka ada kok tiap latihan"

"Buka mata mangkanya. Gamon mulu sih, soklah Dek turun. Hati-hati ya? Bisakan?"ucap Wooyoung.

"Bisa kok, Kak"balas Kamila. Wooyoung dan Subin pun mengangguk dan sedikit membantu Kamila saat mulai turun ke jurang.

Dan saat turun, Kamila mendapat pujian karna langkahnya yang tepat saat turun dari ketinggian.

Kak Yeonjun (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang