pt.18

1.1K 156 17
                                    

Seperti janji Yeonjun yang mengajak Kamila jalan, saat ini mereka emang ada di salah satu pusat perbelanjaan. Niat mereka bermain ke zona waktu.

Yeonjun sekarang bener-bener ngasih waktunya buat Kamila. Hal yang mereka lakukan pun seperti pasangan pdkt pada umumnya. Mungkin Yeonjun masih gak enak soal kejadian dimana pernah keciduk jalan sama cewek lain.

Buat Kamila sih gak papa, toh gak ada hubungan apa-apa sama Yeonjun. Jadi selama itu pun Kamila gak ada hak buat marah atau cemburu.  Tapi beda lagi sama Yeonjun, dia beneran takut kalau Kamila mikirnya kemana-mana. Ya maklum sih calon bucin.

Karna waktunya beneran dikasih ke Kamila, Yeonjun bahkan ngematiin handphone nya dan dititip pada Kamila. Padahal handphone bagi Yeonjun adalah benda pribadi kedua setelah dompet.

Tapi balik lagi, calon bucin.

Sekarang mereka jalan sambil gandengan tangan ke salah satu tempat bermain. First, mereka ke tempat basket. Dan pertandingan antara ketua basket dan atlet basket.

"Kita taruhan mau gak?"ujar Kamila.

Yeonjun menatap Kamila terkejut, "Tumben ngajak taruhan? Biasanya aku mulu"

"Ya sekali-kali lah. Emang Kakak tiap main harus ada taruhan? Mana taruhannya modus mulu"ucap Kamila yang membuat Yeonjun sendiri tertawa.

"Ok! Siapa takut. Taruhannya apa nih?"

"Eumm.... Kak Yeonjun seharian jadi babu aku gimana?"ucap Kamila. Sebenernya sih Yeonjun kaya gimana gitu rasanya jadi babu—tapi ini Kamila yang minta ya udah gak papa, asal gak jauh dari Kamila, Yeonjun meluncur.

"Oke siapa takut"ujar Yeonjun. Kamila pun hanya mengangguk.

Setelahnya mereka pun bertarung untuk memenangkan taruhan. Karna niat Yeonjun emang pingin modus sama Kamila, Yeonjun sengaja beberapa bola gak masuk kedalam ring. Tapi itu ngebuat Kamila senang karna akan membuat Yeonjun menjadi babu.

Setelah tau siapa pemenangnya, Kamila teriak kegirangan karna menang beberapa cetak shoot. Beda sama Yeonjun yang pura-pura kecewa.

"Ah apaan nge-cheat tuh"ujar Yeonjun.

"Nah kan. Mulai lagi, dibilang cheat enak aja. Katanya ketua basket tapi gak jago"

"Kamu kan atlet?! Kok nyalahin jabatan aku? Gak nyambung banget" Yeonjun masih berpura-pura, tapi salahin aja Yeonjun yang kelewat jago acting, jadinya Kamila panik liat wajah marah Yeonjun.

"Kakak marah?"tanya Kamila.

"Siapa yang marah?"

"Kak Yeonjun... Kak... Aku ada salah ngomong ya? Sorry gak tau"ujar Kamila sambil memeluk tangan Yeonjun.

Yang tangannya di peluk udah girang dalam hati. Sebenernya udah gak enak sih jailin Kamila, tapi ya gimana ya?

Dahlah Yeonjun gak tahan liat muka murung Kamila. Yeonjun pun terkekeh sambil memainkan pipi Kamila.

"Enggak kok... Aku gak marah, seriusan"ucap Yeonjun.

"Bener?"

"Iya sayang... Bener kok"

"Jangan sayang-sayang! Gak ada hubungan"

"Oh pengen diperjelas?"

"Ish dah ah mau pulang aja"

"Eh! Kan mau babu-in aku"

"Oh iya lupa. Sbux dulu tapi ya?"

"Terus belok j.co? Ayok"ujar Yeonjun sambil merangkul bahu Kamila dan berjalan keluar dari zona waktu.

Kak Yeonjun (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang