Malam...
Angin menemani malam yang indah ini. Terlihat Tara memandangi layar ponselnya.
"Kak Farzan .. apakah dia orang yang baik? tapi kurasa dia baik" gumam tara.
"Tara!" panggil mama.
" Apa ma?" sahut tara.
"Turun!" pinta mama.
"iya bentar"
Ruang Tamu.
"ada apa?" tanya tara.
tiba2 mama menyodorkan hpnya pada tara.
"Papa telpon" ujar mama.
terlihat wajah papa di hp mama.
" hai pa" sapa tara.
"hai tar, gimana latihan pencak silatnya? lancar?" tanya papa
" lancar kok pa , tenang aja" singkat tara.
" acara panutan impian kapan tar?" tanya papa.
" 12 november pa " singkat tara.
" kenapa? emangnya papa mau dateng? kalau ga dateng percuma tanya pa" kesal tara.
"tara masih marah ke papa , gara2 papa ga dateng ke acara dulu?" tanya papa.
" enggak , biasa" singkat tara.
" Maafin papa ya tara , tapi papa ngelakuin ini demi tara kok" ujar papa
" hem " deham tara.
" udah dulu ya sayang , papa di panggil sama jenderal , kapan2 kalau sempat papa telpon lagi , semangat belajar tara " pamit papa.
" iya pa" ucap tara.
" Tara rindu papa " lirih tara.
Keesokkan harinya.
" maa , tara berangkat dulu ya!" pamit tara sambil berlari dan langsung menyahut roti diatas meja.
" ga sarapan dulu? " tanya mama.
" ga sempet dah telat!" ucap tara sambil berlari.
Tara menaiki skateboardnya , memandangi langit yang begitu cerah menyambutnya.
Sekolah..
Tin2 !
" Bisa minggir gak? Ngehalangi jalan aja!" sentak clara.
" paan sih , dalan masih gede juga " kesal tara.
" Lah kan gue mau lewat , bodoh!" Teriak clara.
" bilang apa lo barusan? " tanya tara kesal.
" B O D O H , iya lo bodoh tara! " ledek clara.
Tara kesal ia mengangkat skateboardnya dan memukulkannya di mobil clara hingga lecet.
" Eh gila ya lu! itu mobil gue lo apain !" kesal clara dan langsung memijak gas dan menabrak tara.
Bruk!!
"Dasar ga guna!" ledek clara.
Terlihat kening tara berdarah.
Pyarr!
Tara melempar skateboardnya tepat di kaca belakang mobil tara hingga pecah.
" sekali lagi lo cari gara2 ke gue , lihat aja nanti" ucap tara.
Clara turun dan langsung menghantam tara , tapi tara menghempasnya.
" Inget ! Ekstra kecantikan ngelawan pencaksilat , beda jauh scorenya" ledek tara dan langsung mendorong clara ke jalan.
tara melempar uang 1 juta di hadapan clara.
"benerin mobil lo" ucap tara dan langsung mengambil skateboardnya dan pergi.
" Lihat aja nanti , tara " gerutu clara.
-
-
-
-
-
-
Uhuw :3 dah part 4 nih , vote terus yaa.. jangan lupa tinggalkan jejak komen muu..
semoga bermanfaat!
NEXT! #5
KAMU SEDANG MEMBACA
Komitmen Cinta
Teen FictionKeteguhan cinta ternilai pada ketulusan mencintai. Menunggu sebuah kepastian karena mimpi , membuat Tara harus menunggu dengan ketidakpastian . Apakah dia akan terus menunggu tanpa jawaban ? atau meninggalkan dan merelakan cinta selama ini musnah be...