Gerbang Sekolah .
Farzan masih menunggu Tara di gerbang.
" ngapain ? " tanya tara.
tapi farzan hanya diam.
"Terserahmu " kesal tara dan langsung pergi meninggalkan farzan.
" Aku masih tetap menunggumu , berapa lamapun waktunya Tara " lirih farzan.
" Kak Farzan , Tara gak mencintai kak farzan ,.. Yang mencintai kak farzan itu banyakk , mengapa harus aku yang harus kak farzan kejar? Dunia ini luas ... Masih banyak yang lebih baik dan sempurna untuk kak farzan dan itu pastinya bukan aku .. " jelas panjang lebar Tara dan pergi dengan skate boardnya..
tapi Tara memilih berjalan2 sebelum pulang.
Taman...
Terlihat tara berada di ayunan , matanya yang indah meneteskan air mata.
Kakinya mengayun2 tangannya mengenggam erat rantai ayunan.
" Aku mencintaimu Farzan , hanya saja aku masih belum baik menjadi wanita yang kamu miliki ... aku berbeda, aku takut .. jika kita bersama malah kesakitan yang kau alami , kau akan sering sakit hati " lirih tara.
....
Hujan deras mengguyur taman tersebut... mengguyur badan tara...
"Lebih baik aku pulang sekarang" gumam Tara.
Tara memutuskan untuk berjalan dan membawa skate board nya...
Hujan ini terlalu deras untuknya ,badannya tak mampu menahan kedinginan ini.
Tara terdiam berdiri dan ada yang memayunginya dari belakang.
"Kenapa hujan2an? "Tanya Farzan.
"Kenapa kamu kesal melihatku menunggumu di gerbang sekolah ?"tambah Farzan.
"Aku sedang kesal" singkat tara.
"Kamu kesal karena ku?" tanya farzan.
"Karena yang mencintai dan mengharapkan kak farzan itu banyak , dan lebih pantas dariku " ucap Tara." tapi aku hanya menyukaimu Tara " ucap farzan.
"Apa yang kau lihat dariku tentang ini? " tanya farzan.
"Orang2 akan menertawakan kita jika mereka tau kita berpacaran Kak " jelas tara.
"Mengapa kamu peduli dengan kata orang lain , tapi tidak dengan kata hatimu sendiri?" kesal farzan.
"Karena perkataan orang lain kadar kelemahanku terukur " jawab tara..-
-
-Udah lama gak update..
Tetep dukung dan jangan lupa vote yaa
Makasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Komitmen Cinta
Teen FictionKeteguhan cinta ternilai pada ketulusan mencintai. Menunggu sebuah kepastian karena mimpi , membuat Tara harus menunggu dengan ketidakpastian . Apakah dia akan terus menunggu tanpa jawaban ? atau meninggalkan dan merelakan cinta selama ini musnah be...