46

6 1 0
                                    

URBAN LEGEND#RIDDLE

Telepon Genggam Ibuku

   Seorang dari temanku menunjukkan sebuah SMS dari telepon genggamnya dan mengklaim bahwa itu berasal dari nomor neneknya yang sudah meninggal karena telepon genggamnya juga ikut dikubur.

   Aku tertawa, tentu saja aku tidak percaya hal tersebut. Ibuku juga baru meninggal dua minggu lalu namun aku tidak pernah dapat SMS dari telepon genggamnya.

   Malam itu aku sendirian di rumah karena ayahku sedang berada di luar kota, aku akhirnya tidur sendirian di lantai atas. Di tengah malam, telepon genggamku bergetar hingga aku terbangun.

Ternyata aku menerima SMS dari seseorang.

   "Aku akan ke atas sekarang dan memberimu kejutan!"

   Setelah aku perhatikan, itu adalah nomor mendiang ibuku! Aku memang terkenal malas memberi nama nomor-nomor telepon di kontak hingga aku memutuskan untuk menghapalnya saja.

   Aku sangat yakin itu nomor ibuku, tetapi apakah ibuku yang mengirimkannya dari alam sana? Bohong saja, telepon genggam ibuku tidak ikut dikubur, melainkan tetap ada di kamarnya. Mungkin itu pesan yang baru terkirim setelah lama ter-pending. Maklum, telepon genggamnya adalah model lama.

Akhirnya aku kembali melanjutkan tidurku.

Printer Kantor

   Aku adalah seorang karyawati yang sengaja pulang larut malam itu agar aku dapat mencetak tugas kuliahku sebanyak 6 lembar dengan menggunakan printer kantor.

   Aku menggunakan printer biasa, tetapi sudah aku setel untuk mencetak terbalik dari halaman paling terakhir sehingga aku tidak perlu mengurutkan kembali kertas-kertasnya agar halaman pertama berada yang paling atas.

   Namun tiba-tiba printer mencetak lembar ke-tujuh. Aku sempat bingung, karena setelah aku lihat yang dicetak adalah hanya sebuah kalimat yang berbunyi :

   "Kau seperti sebuah bunga mawar cantik di tengah pepohonan yang telah mati"

   Aku menengok sekeliling namun ku tidak menemukan siapapun. Aku pun tidak pernah menulis kalimat itu. Kemudian printer mencetak sesuatu lagi.

   "Bahwa menjemput takdir adalah sesuatu yang sudah pasti"

Kemudian sebuah kertas tercetak lagi,

   "Tidak ada lagi yang aku harapkan di dunia ini selain engkau"

Aku merinding. Printer itu masih mencetak kertas lagi.

   "Aku akan menemuimu, tunggulah besok"

   Printer itu kemudian tidak mencetak apapun lagi. Aku langsung mematikan komputer lalu secepatnya pergi.


-anandastoon.com

URBAN LEGENDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang