"Dari matamu, turun kehati, melangkah pergi, datang kemari untukmu sang istri dambaan hati"
♡Syauqi Alghiffari♡
☆☆☆
Bagiku hari yang sangat menyenangkan adalah hari jum'at, because hari jumat adalah hari libur kuliahku, di hari jumat aku bisa mengenal apa itu Planet bumi, ketika suara tangisan mulai terdengar dari seluruh penjuru dunia, diamku ketika abi mulai mengumandangkan adzan di samping kanan dan kiri telingaku, suara yang sangat indah untuk pertama kali ku dengar dalam hidup. Sungguh beruntungnya diriku, Engkau telah mengizinkan aku untuk menghadapi manis pahitnya hidup. Pertama berta'aruf di planet bumi ini, aku masih sangat bersih dan suci tanpa noda sedikitpun, dengan berjalannya waktu, perlahan tergores oleh tinta yang sedikit demi sedikit memberi bekas noda dalam hidupku. Dalam sujudku meminta ampunan kepada sang ilahi rabi.
Hari ini adalah tugasku sebagai seorang istri terasa sempurna, menemani suami adalah hal sederhana tapi menyenakan dalam hidupku, selalu ku selipkan dalam doa, agar rasa lelah ini menjadi lilahku. Sejauh mata memandang kini jelas di bola mataku, mata yang terus bertanya-tanya? bagaimana aku harus mempertahankan tali pernikahan kami, agar suamiku bisa ikhlas dan ridha denganku setiap detik.
Sikap lemah lembut dia miliki ketika sedang bersamaku, tidak hanya itu yang ada dalam dirinya, dia mempunyai sifat ganda seperti Sifat dingin dan cuek, dia tempatkan ketika meginjakakan kaki melangkah pergi dari rumah. Kini aku hanya tinggal berdua setelah pernikahan kami. Aku dan Syauqi memilih untuk belajar hidup mandiri tanpa merepotkan beban orang tua, sebuah alasan yang sangat tepat, jika keniatan mulia ini aku persembahkan untukmu imamku, agar hubungan pernikahan antara diriku dan dirimu semakin dekat dan erat, saling mengenal tanpa rasa canggung adalah usaha yang sedang di proses.
"Mas, kita mau kemana?" ucap Quina dengan memandang Syauqi yang sedang menyetir mobil.
"Nanti kamu juga tahu, di tahan dulu sebentar oke dek, udah mau sampai kok dek." jawab Syauqi dengan mengelus rambut yang tertutup jilbab biru muda.
Sekitar 7 menit sebelum sampai ke tempat tujuan, Syauqi memberikan permohonan kepada Quina untuk menutup kepala dengan kain. Aku berfikir keras untuk dia yang akan membawaku ke tempat seindah apa sampai menutup mataku. Bolehkah kalau aku menembak tempat romantis seperti taman bunga, cafe atau ke mall untuk berbelanja. Tapi Syaquqi mempunyai daya ingat sangat tajam, dia sangat mengetahui kalau aku tidak hobi belanja, aku semakin penasaran dengan kejutan yang telah disiapkan, membuatku memutar otak lebih lambat.
1 menit.
3 menit.
7 menit.
Kain yang tertutup membalut mata yang perlahan ku buka dengan rasa berhati-hati, sebelum aku akan berteriak terkejut oleh tempat yang telah di persiapkan Syauqi.
"Mas ,,?" panggil ku dengan nada rendah hampir tak di dengar.
Apa aku bisa menyatu dengan alam ketika merasakan sebuah tempat lama yang sering ku datangi namun sudah lama aku melupakan dengan maksud ingin kembali.
Suara gemercik air perlahan menyita perhatianku untuk menebak tanpa ada kesalahn setitik, aku menebak tanpa ada keraguan untuk sebuah kebenaran.
Bunyi gemercik air yang membuatku semakin rindu akan kehadiran dalam kehidupan yang telah lama menyita kehanyutan dalam kesedihan, Air terjun mengalir di antara bebatuan, terkesan lebih indah dengan hijaunya pepohonan dan air yang terlihat sangat bening tanpa terlihat kotoran sedikitpun. Aku merasakan kenyamanan saat alam menyatu dengan air terjun yang terus begema dalam telingaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Quwwatul Hub
Romance"Setiap perbuatan yang tidak dimulai dengan membaca Bismillah... Ibarat binatang yang putus ekornya" Maksudnya kurang baik dan sempuran... Ayooo all kita mulai hari kita dengan ucapan Bismillahhirrahmanirrahim... Semoga di paringi berkah lan manfaa...