Misteri Takdir

130 6 2
                                    

"Langit terikat membalut cinta, cinta terlihat sejati terpikat kekal abadi di kemudian hari"

♡Syauqi Alghiffari♡

***

Mataku terbuka ketika melihat seluruh penjuru ruangan dipenuhi suara yang mirip dengan Syakir daula, semua orang tidak bisa meragukan suara berlian Syakir daula, di tambah wajah tampan yang di miliki akan membuat  hati perempuan jatuh hati. Tapi tidak denganku, setampan atau semerdu suara lelaki lain, tetap yang tertampan adalah suamiku walau berulang kali harus kukatakan, jika aku masih dalam proses mencintai, agar cinta yang kumiliki tidak hanya terucap dalam lisan tapi tertancap dalam palung hatiku.

Suara Syauqi nyaring ku dengar setiap sepertiga malam, yang selalu membangunkanku dari mimpi indah yang harus ku lewatkan, beruntung hanya aku yang dapat menikmati suara indah mas Syauqi  tanpa di kagumi perempuan lain, menikmati suara indah ketika mata mereka masih terpejam di sunyinya malam yang dipenuhi gemerlap bintang yang merusuk kedalam penjuru ruangan, alangkah cemburunya langit yang menghiasi isi dunia ini dengan sinar rembulan yang terlihat hidup oleh pancaran sinarnya, ketika mereka harus melihat kemesraan aku dan mas Syauqi  menjadi sepasang imam dan ma'mum yang terikat menjadi sebuah kekasih halal untuk saling menguatkan.

Terlihat di dalam cermin hanya ada kita berdua menghiasi seisi penjuru ruangan dengan kalam-kalam yang dirindukan untuk terucap oleh banyak orang, ketika mereka semua merasakan kekuatan yang luar biasa dalam hati yang menentramkan, andaikan rasa resah oleh kegelisahan jagad raya ini  membalut sebuah doa di sepertiga malam, alangkah damai hati ini tanpa adanya sesak.

Aku akan menjadi seorang istri yang menghiasi setiap langkahmu, ketika kalam itu menjadi sebuah doa terbaik dalam hidup yang kita jalani. Jika menjadi seorang pendengar sudah menjadi bahagiamu, apalagi aku menemani di setiap ayat yang terucap dalam bibir manismu. Dia menjadikan Al-Quran sebagai perhiasan dalam hidupnya, akan di gantikan mahkota dan jubah kehormatan di akhirat, hanya untuk mereka orang-orang yang di sayang dan dicintai, Alangkah bahagianya  mereka, mendapat predikat umi dan abi Mas Syauqi, nanti akan memiliki kesempatan berlian kelak di Syurga yang kekal selama-lamanya.

Walau aku belum menjadi istri terbaikmu tapi aku siap menemanimu dalam suka maupun duka, sebelum ku hembuskan nafas terakhirku. Aku selalu berdoa pada sang pencipta disetiap sholat yang kulakukan, untuk mencabut nyawaku sebelum mencabut nyamwamu.


"Mass,,?" ucapku dengan sangat berhati-hati.

"Ada apa dek?" Jawaban Syauqi membuat jarum menusuk tangan, andaikan aku mengambil jarum sebelum dia mengatakan kata yang baru aku dengar, rasanya aneh jika dia selalu memanggilku dengan Quina. Haruskah kata itu terucap ketika bibir ini sulit untuk menerima.

"Tuh kan berdarah, kamu harus lebih berhati-hati dek?" tanpa berpamitan Syauqi memasukan tanganku dalam mulutnya, rasanya darahku sudah mengalir pada daranya, seketika itu darah yang dia hisap sampai dihatiku, yang aku sendiri tidak tahu bagaimana rasa hati ini berfungsi dengan semestinya.

"Aku ambil perban dulu dek?" belum sempat melangkah pergi, tanganku  berhasil menhan tangan Mas.

"Jangan pergi,? aku baik-baik saja dengan kamu di sampingku?" kata yang membuat Mas Syauqi berhenti untuk kembali padaku.

"Maaf mas, membuatmu khawatir?"

"Aku akan merasa bersalah jika setetes darah keluar dari tubuhmu?

Quwwatul Hub Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang