🦅 GERDAPATI • 08

9.9K 593 7
                                    

[ TERIMA KASIH SUDAH MEMASUKKAN CERITA INI KE PERPUSTAKAAN KALIAN. SEMOGA KALIAN SUKA DENGAN CERITA INI, DAN BISA TERJUN KE DIMENSI CERITA INI. HAPPY READING, ENJOI!]

 HAPPY READING, ENJOI!]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🦅

Siang ini lapangan SMA Mandala di penuhi oleh kelas yang sedang olahraga. Salah satu nya kelas X-IPS 2. Kelas Lea dan Dhea. Dan ada perwakilan dari kelas Sebelas dan Dua belas. Lea menyeka keringat nya yang mengucur di dahi. Baru saja ia ingin duduk, tiba tiba saja Dhea memanggil nya membuat ia mau tak mau berdiri lagi.

"Lele! Gue cariin kemana mana juga, ternyata enak enakkan ngadem di bawah pohon! Kelompok lo di panggil tuh sama Pak Maman, sekarang giliran kelompok lo yang maju." ujar Dhea.

"Lah? Emang kelompok lo udah semua? Kok cepet banget sih, kayanya tadi kelompok si Risa lama banget."

Dhea berdecak. "Kalo belum selesai gak mungkin gue kesini bahlul! Udah sono, tuh liat udah di panggil si Reyhan." Dhea menunjuk salah satu teman nya di kelas.

Lea menghela nafas nya. Lalu berjalan ke arah kelompok nya yang sudah berbaris di pinggir garis yang khusus lapangan Volly. Memang, materi pembelajaran kali ini tentang Volly. Dan sial nya, sekarang lagi pengambilan nilai. Mulai dari smash, passing, servis, dll.

Lea memutar bola volly yang ada di tangan nya. Menghilangkan rasa gugup. Mulut nya komat kamit baca doa semoga aja bola nya melewati net.

"Ayo Kalea, sekarang giliran kamu. Udah siap?" Lea mengangguk setengah yakin.

Pritttt

Lea memukul bola volly nya. Saking semangat nya dia, sampai bola nya melenceng ke arah koridor. Tiba tiba saja, suasana koridor jadi ribut. Lea tebak, bola nya kena ke orang. Lea berjalan menghampiri koridor, bermaksud ingin minta maaf.

"Anjir Le, kok bisa ngelenceng kesana sih astaga!" Dhea ikutan panik.

"Jangan nyuruh gue ngobrol dulu, ayo temenin gue kesana. Gue takut kalo sendiri." ujar Lea. Lalu menarik tangan Dhea.

Lea menghampiri orang itu. Berdesak desakkan dengan orang banyak. Dan berdiri di depan orang itu. Lintang Putra Mahaprana. Kini dia menatap tajam Lea yang sudah berdiri di depan nya.

"Kak? Maaf ya, sumpah aku gak sengaja. Kakak salahin bola volly nya aja, siapa suruh bola nya ngelenceng kesini ngenain jidat kakak." ujar Lea.

"Ck, lo lagi. Lo tuh suka banget sih ngerepotin gue!"

Lea menggaruk belakang telinga nya. "Maafin deh kak. Suer deh, aku gak bermaksud buat bikin kakak benjol. Mau maafin aku kan?"

Lintang tak menjawab. Ia malah menarik tangan Lea. Menyempil di keramaian. Lea hanya pasrah mengikuti Lintang dari belakang toh ia juga merasa bersalah. Sepanjang jalan koridor, tak sedikit sepasang mata yang menatap kearah Lea dan Lintang.

GERDAPATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang