Bab 5:Hurt

4.2K 244 12
                                    

Hanya karena aku ingin menjadikan mu raja dihati ku, sampai aku lupa jika raja sering memiliki selir dan gundik

***********




Arisca berjalan sendirian di tepi jalanan yang, mungkin ramai, sudahlah Arisca tidak perduli dengan ramai nya jalan, hatinya lebih harus diperdulikan. Terlebih saat kejadian tadi.

Flashback

Arisca menatap seorang wanita cantik yang mendatangi Liam, Arisca membeku melihat apa yang ada didepan nya, jadi benar dengan apa yang Victoria katakan, bahwa Liam masih hidup. Tapi kenapa pria itu bersembunyi dirinya.

Tak lama seorang anak laki-laki yang terlihat berumur lima tahun. Sebenarnya anak dari Rose, wanita itu memiliki anak dari mantan kekasih nya dahulu.

"Ayo masuk.. "ucap Rose, namun belum sempat Liam berbicara, Erick anak Rose, menarik tangan Liam.

"Ayo ke dalam Dad.. "ucapnya, memang Erick sering memanggilnya seperti itu namun Liam tidaklah marah, ia mengerti betul apa yang Erick alami.

Dua pria itu masuk.

" Nanti akan kami urus pembayaran nya"ucap Rose, Arisca mengangguk. Tersenyum tipis meski hatinya tak ingin tersenyum.

Flasback off

Arisca duduk di sebuah bangku, tangisnya pecah di sana. Hati nya terasa sakit, jika Arisca tau jika mencintai Liam akan sesakit ini. Mungkin ia akan mencegah rasa cinta nya.

Arisca hanya terlalu ingin menjadikan Liam raja di hatinya, sampai ia lupa jika raja sering memiliki selir dan gundik.

Arisca tidak berbohong, jika hatinya sangat hancur sekarang ini.

*******

Arisca masuk ke dalam rumah nya, terdapat Helena yang sedang menggendong cucunya yang biasa di panggil Ell.

Helena memperhatikan Arisca, wajah anaknya terlihat terpukul, entah luka apalagi yang anaknya itu dapatkan.

"Arisca ada apa? "tanya Helena, Arisca menggeleng dan kembali melanjutkan langkah nya ke kamarnya.

Helena langsung menyusul Arisca, ia tak ingin anaknya kembali terluka.

********

Arisca masih menangis di kamarnya, tak pernah ia sangka jika orang yang sangat ia cintai dan mencintai nya, bisa sekejam itu.

"Arisca ada apa, kenapa kau menangis"ucap Helena, ia duduk di samping Arisca.

"Dia.. Masih.. Hidup.. "ucap Arisca, Helena menatap nya. Kalau Liam masih hidup kenapa Arisca menangis bukankah seharusnya Arisca bahagia.

Arisca menceritakan kejadian tadi pada Helena, Helena terdiam. Anaknya terlalu mencintai pria itu.

"Dia ibarat bunga mawar, kau terlalu ingin menyentuhnya sampai kau lupa jika durinya bisa membuat mu terluka"ucap Helena.

Ya, mungkin benar, Arisca terlalu menginginkan Liam, sampai ia tak sadar jika kapan saja Liam bisa menyakiti nya.



Bersambung..

Vote comment kan dah double up 😁😁💕

Do you remember me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang