Chapter 11

5.9K 287 126
                                    


  Ayok siapa yang mau minta next? Author up nih
Jangan lupa author tunggu vote dan commentnya!sekarang

.

.

.

   Alea berjalan sendiri karena ia baru saja mampir terlebih dahulu ke toilet, rasanya aneh Alea sudah lama tak hidup di keramain seperti ini, ia merasa risih tapi demi tugasnya ia akan mencoba untuk beradaptasi sebisa mungkin.

   Langkah Alea terhenti ketika seseorang mencengkal lengan kanannya membuat Alea membalikan badannya dan bertabrakan dengan orang itu, Alea menyerngit kenapa laki-laki ini memeluknya begitu erat dan seolah seperti tidak mau kehilangan sedangkan Alea masih diam tak membalas pelukan orang itu.

   Dari minyak wanginya sudah jelas jika yang memeluknya itu laki-laki Alea hanya diam dan membisu dan pria itu melepaskan pelukannya dan menatap manik mata Alea.

   Sedangkan Alea sedikit terkejut ketika orang yang memeluknya adalah seorang pria yang ditabrak dan ditolongnya, adapakah sebenarnya Alea sungguh tidak mengerti.

   "Lesya, ini beneran lo kan? Gue kangan ama lo Les, udah satu tahun lo tinggalin gue, lo kemana aja?" pertanyaan itu membuat Alea paham jika laki-laki ini dulunya mungkin pernah dekat dengan Lesya.

   Tapi Alea hanya diam tak menjawab apapun.

    "Jawab gue Les, apa lo selama ini baik-baik aja? Gue khawatir sama lo, gue gak bisa ngomong apa-apa, gue seneng banget ketemu sama lo lagi!" pekik Rayhan yang terlewat bahagia.

    "Sorry gue Alea." ujar Alea yang jujur apa adanya.

    "Jangan bohong Les, gue kenal lo banget." seru Rayhan yang tidak percaya dengan ucapan Alea.

    "Gue Alea bukan Lesya." tukas Alea.

    "Gak mungkin, lo Lesya. Gue yakin itu." kekeh Rayhan yang tak mau percaya pada Alea.

    "Gue bukan Lesya yang lo maksud, gue Alea pindahan dari Spanyol." seru Alea yang kemudian pergi meninggalkan Rayhan.

     Sedangkan tubuh Rayhan terperosot dibawah ia tak bisa menahan untuk mengeluarkan air matanya, ia tak habis fikir ada apa dengan gadis itu. Apakah dia berpura-pura tidak mengenalinya atau hilang ingatan.

    "Han," panggil seseorang yang mengusap bahu Rayhan.

   Rayhan mendongak dan mendapatkan Fera, Fera membantunya untuk duduk dikursi.

    "Aku tahu ada mahasiswi baru yang digegerkan itu Lesya, tapi itu bukan Lesya Han, aku tau dari Adel dan Via." seru Fera yang mencoba untuk tersenyum.

    "Dia Lesya Fer, gue kenal banget sama dia." seru Rayhan.

    "Yang sabar Han, ke UKS?" tawar Fera.

    "Tinggalin gue sendiri." pintah Rayhan.

    "Tapi Han-"

    "Gue pengen sendiri." ujar Rayhan yang menekan kata 'sendiri'.

    "Yaudah kalo kamu kenapa-kenapa telepon aku yah." seru Fera yang kemudian melenggang pergi.

     Pandangan Rayhan kosong ia masih memikirkan kejadian yang belum lama berlalu, ia memeluk gadis itu dan sangat merindukan gadis itu, tapi kenapa gadis itu tidak mengenalinya. Pikirannya benar-benar kacau, rambut yang berantakan, mata merah dan berair, dua kancing baju yang dilepas dan baju yang dikeluarkan.

RAYHAN (Squel Lesya)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang