Chapter 29

3.4K 225 36
                                    

   Hallo apa kabar guys? Yang kangen sama Alea mana? Yang kangen sama Rayhan mana?

  Jangan lupa vote dan comment yah.

  Follow akun wp author juga, biar gak ketinggalam info mengenai karya author yah.

.

.

.

   Alea, Silla dan Leon memasuki ruangan meeting dibawah tanah, mereka di pandu dan di iringi oleh bodygurd yang membawanya ke ruang bawah tanah. Ruang bawah tanah ini terlihat sangat sepi, jeas karena hanya orang tertuntu yang bisa memasukinya. Kemudian pintu terbuka dengan otomatis dan menampilkan Gandi dkk yang sudah berkumpul di dalam ruangan itu.

   Alea pun masuk dan diringi oleh Silla dan Leon, mereka duduk dan saling bertatapan satu sama lain.

   "Maaf kemarin sore gue gak bisa meeting. Kemarin gue ke puncak sama Rayhan." seru Alea.

   "Asik! PJ gue gak mau tau." pekik Gandi.

   Alea menyerngitkan alisnya dan terkekeh pelan, ada apa ini? Mereka semua mengira bahwa dirinya akan di tembak oleh Rayhan.

   "Gue gak jadian." seru Alea.

   Tit... tit... tit

    Laptop milik Azriel berdering dan menampilkan Ellie yang sedang duduk dikursi kerjanya, Azriel memgalihkan panggilannya di layar transparant yang sudah di sedikan oleh Gandi.

   "Hi, lo semua baik-baik aja, kan?"

    "Kita semua baik-baik bocah." seru Alea yang terkekeh pelan.

    "Serah." seru Ellie yang tertawa hambar.

    "Ellie, Ares itu kan bener-bener keras dan tertutup. Gimana? Kita juga gak tau bascampnya dimana?" tanya Gandi.

    "Bego. Kita block aja akunnya, terus kita kendali akunnya." seru Azriel.

   "Gue gak setuju." seru Alea. Semua orang menatap heran Alea, "Kita menyamar menjadi salah satu CEO perusahaan, dan kita akan mengajukan kontrak kerja sama antara kita dan Ares. Terus saat mereka mengirim sabu dan narkoba ke kita. Saat itu pula, kita ringkus mereka, kita habisi mereka. Gimana? Soal data, aset, dan uang gue serahin ke Azriel, lo yang atur Zriel." saran Alea.

    "Nice, gue setuju cara Alea. Lo cerdas tapi licik yah." seringai Ellie.

   "Hahaha... yang terpenting menguntungkan bukan?" tanya Alea yang terkekeh pelan.

   "Gue setuju banget. Tapi mereka kan banyak dan bener-bener keras. Gimana?" tanya Jesika.

   "Mereka manusia, kita juga manusia. Dan kita jangan takut, kita punya Silla seorang profesor dan ilmuan, dan kita juga punya Loen si manusia robot. Dan kita semua? Manusia yang mempunyai kelebihan tertentu, Hacker, programming, Blocking." sarkas Alea.

    "Sans, kita lebih dari mereka." seru Adel yang setuju dan sependapat dengan Alea.

   "Elma lo kenapa sih diem melulu?" tanya Azriel.

   "Gue belum beresin kamar gue, hehehe...." seru Elma.

   "Anjir gue kira apa?" tanya Gandi.

   "Gue dikacangin."

   "Bodo, anak kecil gak boleh ikut campur urusan orang dewasa." celetuk Jesika.

   "Anak kecil." ledek Gandi.

RAYHAN (Squel Lesya)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang