44. Siapa?

1.7K 137 18
                                    

   Guys, ini mau menuju ending yah, ok.

   Jadi vote dan commentnya jangan lupa yah, yang SIDER yuk, muncul dengan cara klik bintang dan comment yah.

   Buat kalian yang selalu vote dan comment author ucapin makasih banget yah, mungkin ada yang bertanya yah.

   Kok mau ending aja yah, padahalkan belum ada konflik atau masalah?

   Mungkin pertanyaan itu banyak banget di benak kalian kan,

   * Jadi author akan buat cerita ini konflik dan penyelesaian masalah dan bakal ending

   *Dan gini projek di wp banyak, ada 3 cerita lagi yang masih berjalan, dan yah cerita Rayhan harus author tamatin dulu biar ketiga cerita itu gak nganggur. Dan sekarang udah mulai sekolah lagi yah walau daring dan luring, dan makadari itu author jadi jarang buka wp, sekali buka wp author ngetik dan langsung up sistemnya jadi gitu guys.

.

.

.
 

   Alea melewati Gerald dengan rasa canggung, karena dia sudah tau bahwa selama ini Gerald menyimpan perasaannya untuknya.

   "Maaf." itu bukan Alea yang berucap tapi Gerald.

   "Lo gak salah, yang salah itu hati lo. Gua yang seharusnya minta maaf sama lo, karena gak bisa terima lo di hati gua." ujar Alea yang tersenyum.

   "Please lo jangan canggung sama gua Al, udah yah lo anggap ini selesai, kita sahabat ok." ujar Gerald.

   "Gua gak enak sama lo." ujar Alea.

   "Gua gak pa-pa kok Al, emang guanya aja yang terlalu berharap." seru Gerald yang mengusap rambut milik Alea dengan tulus.

   "Yaudah gua duluan yah Ge, udah ditunggu."

   Alea berlalu meninggalkan Gerald dengan perasaan yang canggung dan tidak enak. Cewek itu buru-buru keluar dari rumah dan menunggu di depan komplek untuk menanti kedatangan Rayhan yang akan menjemputnya.

   Alea melihat jam yang melingkar di tangannya, ia mendengus ini sudah siang, kenapa Rayhan belum juga menjemputnya.

   Deru motor menyeruak di telinga Alea, dengan semangat cewek itu menoleh ke kanan dan mendapatkan motor Rayhan yang mengikis jaraknya padanya.

   Rayhan melepaskan helmnya dan tersenyum kepada Alea, "Aduh maaf yah Lea, aku telat. Yaudah naik yuk." ajak Rayhan.

   "Kamu telat Han, panas nih." seru Alea yang menggrutu.

   "Maaf yah sayang, yaudah kamu naik." ujar Rayhan yang memberikan helm kepada Alea.

   Alea menaiki motornya dan memeluk Rayhan, entah kenapa hatinya sangat rindu kepada Rayhan yang jelas-jelas ada didekatnya.

   Rayhan menjalankan motornya dengan kecepatan sedang, ia mengusap tangan Alea dan tersenyum simpul. "Kenapa Lea?"

   "Kangan." jawab Alea.

   "Kangen sama siapa? Jangan bilang kamu kangen Gilang?" tanya Rayhan.

   "Aku kangen sama kamu." jawab Alea dengan entengnya.

   "Iya sayang, aku juga kangen sama kamu. Ini kita ketemu loh, besok ke pantai mau gak?" tanya Rayhan.

   "Boleh, aku mau cari-cari ubur-ubur terus aku bawa dan dijadiin temen rumah."

   "Jangan ubur-ubur, terlalu berbahaya. Aku aja gimana?" tanya Rayhan.

   "Aku kan ganteng, gemesin, ngelucuin, ngangenin dan masih banyak lagi deh. Dijamin kamu bakal bahagia terus kalo dirumah sama aku." lanjut Rayhan.

RAYHAN (Squel Lesya)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang