45. Sadar

1.8K 129 14
                                    

 
  Hallo, apa kabar nih? Jangan lupa makan dan minum juga.

   Vote dan comment yang sebanyak-banyaknya yah.

.

.

.

    Alea masih setia menunggu Rayhan, cewek itu diam dan terus menatap Rayhan. Sedangkan Indah duduk di sofa dan memperhatikan Alea yang sedaritadi menggenggam erat tangan Rayhan.

   "Alea udah makan?" tanya Indah.

   "Belum Tan, Alea gak selera makan." jawab Alea.

    "Sayang kamu juga harus makan yah, Rayhan nanti marah kalo liat kamu kurusan, kamu harus sehat jangan ikutan sakit. Lucu dong kalo kamu nunggu orang sakit dan kamunya sakit juga." nasihat Indah.

   "Yaudah Tan, aku ke kantin Rumah Sakit dulu." seru Alea yang kemudian melenggang keluar ruangan dan menuju kantin.

   Alea memesan makanan dan segera memakanannya saat makanan sudah siap disajikan. Tidak membutuhkan waktu lama Alea kembali ke ruangan untuk menjenguk Rayhan, namun langkahnya terhenti ketika melihat Indah yang menangis yang tengah mengobrol dengan Dokter.

   "Apa Dok? Anak saya tidak bisa berjalan?" tanya Indah yang manangis.

    Deg

   Detak jantung Alea berpacu cepat, apakah ia salah dengar. Hatinya sakit saat  mendengar keadaan Rayhan yang akan tidak bisa berjalan.

   "Iya Bu, tapi itu hanya sementara bukan selamanya." seru Dokter yang kemudian keluar dan meninggalkan Indah dan Rayhan.

   Alea menutupi wajahnya dan menggelengkan kepalanya, kenapa jadi seperti ini. Ia merasa salah disini. Ia menghampiri Indah dan memeluknya.

   "Gak mungkin Alea, kalo Rayhan gak bisa jalan lagi." seru Indah yang menangis.

   "Tante yang tenang yah, kata Dokter kan itu gak selamanya hanya sementara." ujar Alea yang menenangkan Indah.

   Mama...mama

   Perhatian Indah dan Alea teralihkan sepenuhnya kepada Rayhan yang tengah memanggil Ibunya, Indah dan Alea menghampiri Rayhan yang tengah meracau.

   "Nak, ini Mama. Kamu udah sadar?" tanya Indah.

   Perlahan-lahan mata Rayhan terbuka, keduanya tersenyum karena Rayhan sadar.

    "Ini dimana Ma?" tanya Rayhan.

    "Ini di Rumah Sakit Han,"

    "Kamu habis kecelakaan sama Alea." lanjut Indah.

    "Keadaan Alea gimana Ma? Alea baik-baik aja kan?" tanya Rayhan yang sadar akan Alea.

    "Alea ada disamping kamu." ujar Indah.

    Rayhan menoleh ke samping dan ternyata gadisnya tengah menatapnya dan menangis. "Lea, kamu kenapa? Kamu luka yah? Atau kamu sakit?" tanya Rayhan, yang sangat perhatian kepada Alea.

   Alea menggeleng dan menangis, jelas-jelas disini Rayhan yang parah tapi kenapa cowok itu masih mengkhawatirkan Alea. "Aku baik-baik aja kok Han, aku seneng kamu sadar." ujar Alea yang menghapus air matanya dan tersenyum manis ke Rayhan.

   "Maafin aku Rayhan, gara-gara kamu jadi kayak gini." seru Alea.

   "Ini kecelakaan Lea, disini gak ada yang bersalah." seru Rayhan.

   "Alea seharian kamu gak tidur, kamu gak capek?" tanya Indah.

   "Gak pa-pa kok Tan."

   "Kamu pulang dulu aja yah, besok kamu boleh kesini. Tante khawatir besok kamu akan drop. Tante perhatikan daritadi kamu nangis terus." seru Indah.

RAYHAN (Squel Lesya)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang