Chapter 32

2.7K 192 18
                                    

   Hallo siapa yang mau next? Kalian harus vote dam comment yah. Dan jangan lupa juga kalian harus follow akun aku.

.

.

.

   Alea dan yang lainnya sudah bersiap-siap untuk menjalankan misi untuk menghancurkan Ares. Dimana Alea sudah menyiapkan senjata api, Silla dan Elma sudah memasukan zat, cairan dan serbuk untuk mengelabuhi dan membuat musuhnya lumpuh, sedangkan Azriel dan Gandi fokus untuk meriset dan memblock data, akun dan fasilitas milik Ares. Jesika, Adel, Axel dan Bian mereka ikut menyiapkan keperluan yang lainnya.

   "Azriel kapan dan dimana kita akan bertemu dengan Ares?" tanya Alea.

   Azriel kembali melihat pesan yang dikirim oleh agen Ares, "Jam 9 siang di lorong kereta yang gak kepakai di Jl. Soepomo." titah Azriel.

   "Ok, semuanya siap? Sekarang pukul menunjukan 8 siang, ok sekarang kita owt aja." seru Alea.

   "Azriel dan Gandi lo disini yah, ringkus semuanya." seru Alea yang tersenyum.

   Alea dkk keluar dari gedung tua dan masuk ke dalam mobil, mereka nampak siap untuk menjalankam aksinya. Mobil milik Alea di isi oleh Leon, Silla dan Adel, sedangkan di mobil Jesika di isi oleh Axel dan Bian. Mobil mereka berhenti di tanah lapang kemudian keluar dan berdiri di lorong kereta yang tidak terpakai.

   Tak berapa menit segerombolan orang datang yakni mereka anggota Ares yang membawa 10 box yang berisi narkoba dan sabu.

   "Lesya," ujarnya.

   Alea tersenyum ketika Bintang menyebut Lesya, mungkin ia mengira dia adalah Lesya, "Hi, apa kabar?" tanya Alea yang berbasa-basi.

   Namun tatapan Bintang tertuju pada Jesika dan Elma,"Gak mungkin kan yang ngajuin kerjasama perusahan lo?" seru Bintang yang keheranan.

   "Gue bukan Lesya." seru Alea.

   "Maksud lo?" tanya Bintang yang pusing dengan teka-teki.

   "Gue Alea."

   "Alea? Gak mungkin lo Lesya, dan yang mengajukan kontrak kerjasama bukannya perusahaan milik Andri." seru Bintang.

   "Perusahaan milik Om Andri di kelola oleh Lesya waktu Om Andri terkena gangguan jiwa, dan Lesya udah meninggal. Entah takdir Tuhan atau kebetulan gue Alea harus menjalankan misi di Jakarta sampai bertemu dengan anggota Lesya dan mengira kalo gue Lesya, dan nyatanya gue Alea bukan Lesya." jelas Alea yang membuat Bintang mengguk mengerti.

   "Lo kenal Ellie?" tanya Alea.

   "Maksud lo? Ellie CEO di Amerika? Gue kenal emang kenapa?" tanya Bintang.

   "Anggota Ellie meninggal gara-gara barang haram dari lo." tukas Alea.

   "Gue kasih tau, gue sengaja kasih racun dan memperbanyak zat." seru Bintang yang tertawa.

   "Lo licik." sarkas Alea.

   "Karena gue punya dendam sama Ellie, gara-gara dia gue rugi 1 miliar." seru Bintang.

   "Kalo lo rugi, seharusnya lo minta ganti rugi kepada Ellie. Tapi apa yang lo lakuin? Lo malah bikin nyawa orang mati, uang dibalas uang dan nyawa dibalas nyawa." seru Alea.

   "Lo gak terima? Emang lo siapa?" tanya Bintang.

   "Lo gak perlu tau siapa gue yang sebenarnya, yang lo harus tau gue dan yang lainnya udah bekerjasama dengan Ellie." balas Alea.

RAYHAN (Squel Lesya)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang