LDKS pun berjalan dengan lancar dari hari pertama hingga hari terakhir, yang dimulai dari upacara pembukaan, materi pbb, materi kepemimpinan, materi public speaking dan materi-materi lainnya serta tidak lupa games.
Alana pun merasa senang walau cukup lelah karena hari ini merupakan hari terakhir LDKS. Saat ini Alana dan yang lainnya sedang mempersiapkan diri untuk olahraga pagi sebagai hari terakhir acara.
Alana jadi teringat kejadian semalam dimana Raka benar-benar datang ke sekolah seperti yang dia ucapkan saat mengantar Alana ke sekolah. Malam itu Raka memberitahu Alana untuk menemuinya di depan gerbang sekolah. Hal itu membuat Alana terlonjak kaget tentunya. Bagaimana Ia bisa menemuinya? Raka pikir Alana bisa dengan gampangnya keluar masuk gerbang, sedangkan dia harus mengikuti acara LDKS.
Dan kalian tahu yang terjadi selanjutnya?
Entah apa yang ada dipikirkan Raka, Ia dengan berani memasuki kawasan sekolah yang sedang berlangsungnya acara LDKS. Padahal yang sama-sama kita tahu pada notabenenya Raka bukanlah anggota OSIS. Bahkan hampir saja Ia menimbulkan kerusuhan.
Flashback On
"Raka! lo ngapain beneran kesini?" Alana dengan raut bingung segera menghampiri Raka di halaman belakang sekolah, setelah mendapat pesan masuk darinya.
"Kan udah gue bilang, gue bakalan kesini." Jawabnya cukup santai. Sambil memberi kantong plastik yang sedari tadi ditentengnya.
"Apa lagi nih?" tanya Alana seraya mengintip ke dalam kantong plastik tersebut. Terdapat bungkusan yang berisi roti bakar kesukaan Alana. "Lo tau aja gue suka laper."
"Itu dari bunda." Kilah Raka.
"Hah? Bunda?" Tanya Alana tak yakin. "Bilangin makasih deh ke bunda lo."
"Oiya! gue lagi marah tau sama lo! lo kesini sebenernya mau ngapain sih?! Gak mungkin kan bunda lo ngasih ginian kalo lo ga bilang mau ketemu gue?" Alana tak habis pikir.
"Ya mau nyamperin lo aja lah! lagian gabut kali gue malem minggu gini masa diem aja di rumah."
"Dasar jomblo!" Ejek Alana dengan sinis.
"Ngaca deh mbak!" Sahut Raka seraya mengacak rambut Alana pelan.
"Gue bukan mbak lo!" Tegas Alana menepis tangan Raka. "Lagian lo kan bisa sama temen-temen lo itu." Lanjut Alana jengkel.
"Gue sama temen-temen gue kok, mereka di luar." Jawabnya santai.
"Terus lo masuk lewat mana? Gak mungkin kan lo lewat gerbang? Atau jangan-jangan—" Cerocos Alana yang hanya dibalas cengiran Raka tidak jelas.
"Jangan bilang lo manjat?" Alana menyipitkan matanya.
"Emang ada cara lain?" Ujar Raka disertai tabokan di bahunya membuat Raka meringis.
"Bandel banget sih lo! Kek maling tau!" Omel Alana. "Udah deh mending lo keluar sana, Kalo ada yang liat bisa ribet."
"Nanti aja lah, lagian lo udah gak ada acara kan?"
"Enak aja gue mau tidur tau, ini udah malem."
"Kata siapa masih siang?" goda Raka membuat Alana geram.
"Lo tuh!" Kesal Alana, Ia tampak bingung melihat berubahnya air muka Raka yang terlihat kaku dengan tatapan tajam menatap lurus.
"Raka?"
Panggil seseorang dari arah belakang Alana sontak membuat Alana terkejut bukan main dan hendak membalikan tubuhnya namun cepat ditahan Raka. Raka pun maju selangkah di depan Alana.
Alana pun dapat melihat seseorang yang memanggil sahabatnya tadi itu. Kenzi, si ketua osis.
"Lo ngapain di sini? terus itu siapa?" tanya Kenzi dengan jarak sekitar 2 meter.
Hal itu membuat Alana melangkahkan kakinya."Gu-gue kak." Alana di samping Raka membuat Kenzi terkejut. "Alana?" Alana pun hanya menundukkan kepalanya.
"Kenapa? Gak boleh gue dateng ke sekolah tercinta gue ini?" Jawab Raka santai seraya bersedekap.
"Lo gak liat? Sekarang lagi ada acara OSIS, dan selain pengurus OSIS dilarang ikut.
"Oh gitu? Lo pikir gue peduli?" Jawaban Raka membuat Kenzi menatapnya sinis.
Alana pun tak segan untuk mencubit tangan Raka. "Udah deh lo balik aja dari pada urusannya panjang." bisik Alana hanya dilirik oleh Raka.
"Kenapa sih dari dulu lo kepo banget sama urusan orang lain?" Ujar Raka.
"Lo nggak usah bawa-bawa dulu deh. Sekali lagi gue bilangin sama lo. Di sekolah tercinta lo ini lagi ada acara OSIS, dan lo gak bisa seenaknya masuk ke sekolah tanpa izin." Ucap Kenzi sudah berada di hadapan Raka dengan tatapan tajam.
"Seperti yang tadi gue bilang. Gue nggak peduli." Balas Raka juga dengan tatapan menusuk.
Alana pun merasa suasana menjadi dingin, dan ini tidak bisa dibiarkan.
"Raka udah deh lo mending balik sekarang!" Suruh Alana. "Bentar Na, gue masih punya urusan sama nih orang."Kenapa lo diem?"
"Mending lo keluar, sebelum gue laporin kelakuan lo ini ke guru."
"Dasar tukang ngadu. Cupu." Ejek Raka sukses membuat Kenzi naik darah. Kenzi pun sontak menarik kerah jaket yang Raka pakai.
"Kenapa? Mau nonjok? Nih tonjok!" Kenzi pun melepaskan tangannya.
"Raka udah deh, mending lo pulang sekarang!" Perintah Alana pada Raka. "Ma-maaf ya kak kenzi. Ini Raka bakal pulang kok." Ucap Alana seraya mendorong Raka. Raka pun melangkahkan kakinya pergi ke arah gerbang belakang tempat Ia manjat tadi.
"Sekali lagi maaf ya kak, Alana akan terima hukumannya kok kak." Ujar Alana.
"Gue tau itu bukan salah lo." Kenzi menahan tangan Alana yang hendak pergi.
"Tapi kan kak Raka kesini karena—" Ujar Alana terpotong. "Mending lo balik ke ruangan lo. Inget besok masih ada acara." Kenzi berlalu melangkahkan kaki.
Flashback Off
*****
Saat ini semua calon anggota OSIS sedang persiapan untuk upacara penutupan. Namun, sebelum upacara penutupan tersebut dilakukan para calon osis melakukan operasi semut di lingkungan sekolah.
Seperti Alana yang saat ini sedang membersihkan dedaunan kering di tanaman pinggir lapangan. Munculnya suara bariton seseorang di samping Alana membuat Alana menolehkan kepalanya.
"Hai Na," Sapa Kenzi pada Alana.
"Eh iya kak," Jawab Alana. "Untuk yang semalem sor—" Lanjutnya terpotong oleh suara Kenzi.
"Gausah dibahas, sans aja." Ujar Kenzi
"Gimana perasaan lo hari terakhir LDKS ini?" Lanjut Kenzi Ramah."Ehm, ini masuk ke penilaian kak?" Tanya Alana polos.
"Hah? Maksud lo?" Kenzi menaikkan sebelah alis matanya.
"Pertanyaannya." Cengir Alana membuat Kenzi terkekeh.
"Lo lucu deh jadi pengen cubit." Jawab Kenzi membuat pipi Alana bersemu merah. "Ya ngga lah semua penilaian udah selesai setelah ini juga kan Apel Penutupan." Lanjutnya.
"Oh ke-kerain ehehehe," Ujar Alana "Ya walaupun sedikit capek gue seneng LDKS udah selesai, tiga hari nginep di sekolah ikutin acaranya, pastinya buat gue dapet pengalaman dan pelajaran baru.
"Bagus deh, gue seneng dengernya." Jawab Kenzi
"Ehm Btw Lan, gue boleh nanya?" Lanjut Kenzi bertanya
"Kenapa Kak?"
"Sebenernya, lo ada hubungan apa sih sama Raka?" Tanya Kenzi membuat Alana membelalak.
TBC.
maav baru update jangan lupa vote ya makasiiselamat menunaikan ibadah puasa! ☺️🙏🏻
stay safe gais
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi di Langit Senja
Teen Fiction[ON GOING] Ini bukan kisah tentang pelangi dan senja, bukan juga kata-kata puitis seputar pelangi dan senja. Tapi ini adalah kisah tentang dua sahabat yang hanya bisa mencintai dalam diam, Yakni Alana dan Raka. Bagi Alana, Raka ialah sebuah pelangi...