Ketika matahari baru saja menampakkan dirinya di ufuk timur, Alana baru saja membuka matanya terbangun karena suara alarm yang terus berbunyi mengusik tidurnya. Ia pun segera bangun setelah melihat jam bekernya yang sudah menunjukan pukul 06.00. Alana sangat bersemangat karena hari ini ialah hari pertamanya akan duduk di bangku SMA, Ia pun segera mengambil handuk dan berjalan gontai menuju kamar mandinya. Setelah itu ia langsung memakai seragamnya dan menguncir rambutnya serta memoleskan sedikit liptint di bibir pinknya. Ia pun bergegas turun menuju meja makan.
"Pagi Ma, Ka Arga.." Ucap Alana menyapa kedua orangtuanya. Ia melihat ada Raka yang sudah duduk hendak bersiap ikut makan.
"Pagi sayang" Ucap Mama Alana.
"Anak SMA nih sekarang.." Ledek Ka Arga.
"Hehehe, Iya dong!" Jawab Alana.
"Nih, makan dulu udah Mama siapin." Ucap Mama Alana sambil menyodorkan piring berisi nasi goreng.
"Iya Ma.." Ucap Alana hendak duduk, "Ngapain lo di sini?" Lanjutnya, bertanya pada Raka. Ia sama sekali tak heran atas kehadiran Raka, karena Raka memang sering menumpang makan dirumahnya. Ia Hanya sekedar basa-basi pada Raka.
"Boker! Ya makan lah." Jawab Raka
"Dasar Rakus lo!" Kata Alana, Ia sudah hapal bahwa Raka telah makan di rumahnya. Namun, ia tetap saja tidak menolak jika ditawarkan makan oleh Mama Alana.
"Bodo yang penting kenyang, ya kan Tan." Ucap Raka sambil memberi kode ke Mama Alana.
"Yaudah kalian makan dulu aja, abis itu berangkat. Ini kan hari pertama Alana sekolah." Ucap Mama Alana.
Usai makan Alana dan Raka pun langsung berangkat naik motor Raka.
"Kita berangkat ya Tan, Assalamualaikum." ucap Raka Pamit sambil menyalimi Mama Alana dan diikuti oleh Alana.
"Aku berangkat ya Ma, dah" Ucap Alana.
"Iya waalaikumsalam. Jagain Alana ya Raka.." Ucap Mama Alana.
"Emang aku anak kecil apa Ma." Kelak Alana.
"Siap tante." Ucap Raka. "Ayo Na." Lanjut Raka seraya menarik tangan Alana.
Setelah itu barulah mereka berdua pergi ke sekolah bersama, Kali ini memang Raka telah berjanji untuk pergi ke sekolah bersama Alana, karena hari ini ialah hari pertama Alana duduk di bangku SMA.
Suara motor Raka pun berjalan menghiasi pagi yang cerah.
"Ka.." Panggil Alana, sontak membuat Raka mengalihkan pandangannya ke kaca spion.
"Napa?"
"Gue excited banget tau gak sih.." Ucap Alana dengan senang.
"Iye-iye gue tau." Ujar Raka singkat.
"Ah gak asik lo! Hm, btw disana banyak cogan gak? Kakelnya pada galak-galak gak? Gak ada bullying kan? Kalo gue dibully sama kakel gimana dong Ka?" Cerocos Alana panjang.
"Bacot lo ah! Ada, Bully buat cewek berisik kayak lo!" Ucap Raka kesal, karena Alana yang terus-terusan bertanya.
"Ih, lo mah!" Sebal Alana.
"Tapi gue denger dari Karin, di Antariksa banyak cogan, beneran?" Lanjut Alana kepo, kembali bertanya.
"Ngapain nyari jauh-jauh, di depan lo juga cogan kali!" Jawab Raka percaya diri sambil terkekeh.
"Ck, gak ada ya cowok ganteng yang ngakuin dirinya ganteng." Kata Alana
"Lah gue mah sadar diri ya Mba." Ucap Raka.
"Ikan hiu makan sirih, Hilih!"
"Bisa pantun juga lo, HAHAHAHA" Raka tertawa keras, dan menambah kecepatan motornya.
"Ih Ka! Jangan ngebut!" Kesal Alana membuatnya sontak memeluk leher Raka.
"Pegangannya jangan disitu gue geli Na, disini aja." Ucap Raka seraya menarik satu tangan Alana menuju perutnya, dan disusul dengan pukulan di kepalanya.
"Pale lo! Dasar tukang modus!" Geram Alana dan Raka hanya tersenyum kecil.
Raka memang sering meledek Alana seperti itu. Raka tahu bahwa Alana tak pernah menanggapi dengan serius.
Derum motor Raka pun berhenti di parkiran motor SMA Antariksa membuat mereka menjadi sorotan para siswa-siswi yang baru datang juga para Osis yang berdiri di depan gerbang. Alana pun dibuat bingung.
"Turun." Suruh Raka.
"Ka, kok pada ngeliat ke arah kita sih? Apa cuma perasaan gue aja?" Ucap Alana heran seraya memandang sekelilingnya.
"Jan kepedean deh." Ucap Raka sembari melepas helmnya dan berjalan, diikuti Alana di belakangnya.
Siswa-siswi yang ada di sekeliling mereka memang memandang ke arah Alana Dan Raka. Mereka semua mungkin heran siapa yang diboncengkan Raka. Raka memang menutupi dari Alana bahwa dirinya itu famous di SMA Antariksa. Siapa sih anak Antariksa yang tidak tahu siapa Raka? Seorang kapten tim basket, yang terpilih walau masih kelas X, karena kemampuannya yang tidak bisa diragukan.
Mereka pun berjalan masuk ke sekolah.
"Tuh lo ke lapangan. Cari nama lo di mading itu" Ucap Raka sambil menunjuk ke arah lapangan.
"Ngusir nih?" Tanya Alana.
"Oi Gar!" Panggil seseorang yang datang dari arah berlawanan, sontak membuat Raka dan Alana menengok.
"Oi!" Ucap Raka. Ketiga temannya pun menghampirinya. Lalu mereka pun bertos ria ala mereka.
"Pakabs Bro?" tanya salah satu teman Raka.
"Seperti yang lo liat." Jawab Raka.
"Waduh gandengan baru dekel sekarang Gar? Jasmine dikemanain bro?" Ucap teman Raka.
"Jasmine siapa?" batin Alana.
"Ck, pale lo!" Ujar Raka.
"Siapa nih?" Ucap teman Raka lainnya.
"Kenalin, ini adek gue." Ucap raka seraya merangkul bahu Alana. Alana pun bingung langsung menoleh ke arah Raka.
A/N :
Happy New Year semua! sorry nih baru update, jangan bosen-bosen yaa..
Ini masih part 1 ya, sabar aja....
Btw kenapa ya kok Raka kenalin Alana sebagai adiknya ke teman-temennya?
Makanya, coment next buat lanjut?
Jangan lupa Vote dan Comentnya!
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi di Langit Senja
Teen Fiction[ON GOING] Ini bukan kisah tentang pelangi dan senja, bukan juga kata-kata puitis seputar pelangi dan senja. Tapi ini adalah kisah tentang dua sahabat yang hanya bisa mencintai dalam diam, Yakni Alana dan Raka. Bagi Alana, Raka ialah sebuah pelangi...