A/N
Maafkan diriku yang update sangat lamban macam siput wkwkwk meski ini liburan daku tetap sibuk :\ #soksibuk eheheSantuy cerita ini tetap lanjut~
Tapi kalian harus vote & comment dulu ya👌🏻
Terima kasih ;)Happy Reading!
*****
Di bawah langit hitam yang tampak kosong disertai dengan hembusan angin yang membuat hawa dingin semakin menusuk kulit dua insan yang sedang berada di halaman rumah Raka. Yakni Alana, yang sedang kesulitan mengerjakan tugas sekolahnya di gazebo rumah Raka. Sedangkan Raka masih saja berkutat dengan bola basketnya dari setengah jam yang lalu.
"KA!" panggil Alana seraya mengetuk-ngetukan bolpoin di dahinya sendiri. "Lo gak capek apa?" yang ditanya hanya menolehkan kepalanya.
"Raka bantuin gue kek! Susah nih," Raka pun akhirnya menghentikan aktivitasnya dan duduk di sebelah Alana seraya meneguk minumannya hingga habis.
"Pr apaan sih?" tanyanya seraya mengambil kaleng minuman Alana.
"Mtk—Eh itu minuman gue kok dibuka sih?" protes Alana saat Raka sudah membuka kaleng tersebut lalu meminumnya.
"Haus gue, di rumah juga masih banyak." jawabnya santai.
"Ya lo aja yang ambil lagi jangan minum punya gue!" Alana masih tidak ikhlas minumannya diminum Raka.
"Bawel bener lo." Alana hanya mencebikkan mulutnya. "Gitu aja ngambek, mau gue kerjain gak pr lo?" lanjut Raka.
"Yeh nyogok aja lo! Gue tetep gak ikhlas ya, minuman gue,"
"Elah lo Na! di kulkas masih banyak kali, 5 kaleng juga ada."
"Gak mau!" Alana masih ngambek.
"Juga ada lo sini yang nyogok ke gue, biar gue kerjain pr lo!"
"Enak aja! gue kan minta diajarin bukan lo yang ngerjain."
"Ya sama aja, ujung-ujungnya juga gue yang kerjain." timpal Raka yang dibalas cubitan di lengannya oleh Alana.
"Hehehe kalau itu mah beda lagi."
"Dasar lo."
"Nih Ka," ucap Alana sambil memperlihatkan buku tulisnya.
"Gak ah udah males gue," Raka membuang mukanya.
"Ih kok lo gitu sih?!" "Ayo dong Ka, ajarin ya?" pintanya lagi.
"Hm, gimana ya-?" jawab Raka pura-pura berpikir.
"Nanti gue beliin es krim deh yang di deket sekolah ya?" bujuk Alana.
"Oke, tapi setiap hari ya!" Raka mengambil alih buku Alana.
"EH—habis dong duit gue," sesal Alana seraya menggaruk keningnya.
"Yang mana PR lo?" tanyanya membolak-balik buku Alana.
"Itu tentang logaritma." tunjuk Alana lalu Raka memperhatikan.
"Lima soal doang gak bisa?" Tanya Raka dibalas cengiran oleh Alana.
"Lima soal tapi susah itu!" dalih Alana.
"Coba aja belom udah ngomong susah!" Raka mengambil pulpen yang ditangan Alana lalu mulai menuliskan rumus di kertas kosong. Setelah itu ia mulai menjelaskan pada Alana namun Alana kesulitan mencerna kata-kata Raka yang terlalu cepat. Tapi bukan Alana jika tidak bisa, pastinya Alana sudah mengerti meski baru dijelaskan sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi di Langit Senja
Fiksi Remaja[ON GOING] Ini bukan kisah tentang pelangi dan senja, bukan juga kata-kata puitis seputar pelangi dan senja. Tapi ini adalah kisah tentang dua sahabat yang hanya bisa mencintai dalam diam, Yakni Alana dan Raka. Bagi Alana, Raka ialah sebuah pelangi...