Hari- hari ana setelah baikan dengan gavin lebih berwarna dari sebelumnya. bahkan, gavin sekarang sudah pulang ke rumah dan membuat seluruh penghuni rumah merasakan kelengkapan keluarga yang hilang akhir-akhir ini.
Ana sedang menunggu jemputan di depan gerbang sekolahnya. sore ini tidak seperti biasanya, ana yang biasanya dijemput pak yusuf, hari ini dijemput oleh kakak kesayangannya. raut wajahnya sangat bahagia sekali.
"woi curut, ngapain lo disini? gak pulang?" suara rega mengagetkan ana yang sedang membalas pesan di hp nya
"kaget gue ga, lain kali kalo nyapa salam dulu kek" kesal ana
"gak pulang lo? bareng gue aja kalau belum dijemput" ajak rega
"gak deh makasih. hari ini gue dijemput sama cowok lain ga. bosen gue boncengan sama lo mulu" ucap ana
"bukannya makasih malah dibilang bosen. dijemput siapa?" kepo rega
"cowok"
"gue gak nanya kelaminnya bego"
"kak gavin, dah lah pergi sono. ganggu putri kerajaan lagi nunggu pangerannya tau gak?" ucap ana
"sok sok an putri lo. ucapan gaada akhlak semua" sindir rega
"eh onta, lo mau gue tampol"
"tuh kan, baru gue bilang udah keluar jimat nya" rega tertawa melihat ana yang cemberut karena ledekannya
beberapa saat kemudian datang mobil putih dan berhenti tepat di depan motor rega. ana yang sudah mengetahui bahwa itu gavin langsung saja berjalan masuk ke dalam mobil
"tuh pangeran berkuda putih gue dateng. bye onta" ana melambaikan tangannya ke rega
"duluan ya ga" ucap gavin ke rega
"yoi kak" ucap rega
setelah mobil itu melaju meninggalkan rega dan motornya, baru rega bilang
"bego tuh anak, jelas jelas mobil kok dibilang kuda. duh sekolah gue bisa turun reputasinya kalau gini"
rega langsung saja melajukan motornya dan pualng kerumah.
didalam mobil gavin, ana sangat antusias menceritakan kejadian kejadian yang sangat menarik hari ini. gavin yang mendengarnya ikut bahagia melihat ana tersenyum walau masih ada rasa tidak rela di hatinya, tetapi gavin berusaha menepisnya
"kak, tau gak kak? rega tuh sebenernya anaknya freak banget. gajelas parah, dulu waktu jadi ketos dia suka jadi omelan semua murid sma merkurius. suka ngehukum, bikin capek terus yang ada. tapi herannya, banyak juga yang muja dia dari segi tampannya. padahal mukanya sama shawn mendes aja jauh banget haha" ana bercerita panjang lebar tinggi ber volume tentang rega. dia menjelek jelekan rega di hadapan kakak nya, padahal di hati selalu membuat rega baik
"masak sih? kakak lihat rega anak baik-baik kok. gaada jahat nya"
"kakak gak tau sifat asli dia, dulu aja aku pernah dihukum 6 kali muter lapangan sama hormat bendera sampe pingsan" ana kembali kesal mengingat kejadian itu
"kamu pasti bikin onar, atau ngelanggar peraturan. kalau iya, tindakan rega ke kamu itu udah benar" bela kakaknya
"kakak mah sama aja kaya rega. sebel" ana kesal dengan gavin yang lebih mendukung rega dari pada dia
"kalau kamu gak dikasih hukuman, yang ada malah tambah ngelunjak dan semakin nakal" nasehat gavin
"iya deh iya, ana ikut kakak aja"
sesampainya dirumah ana segera masuk ke kamar dan mandi. dia ada tugas rumah yang harus diselesaikan malam ini, karena deadline mengumpulnya besok jam pertama dan tidak ada waktu untuk menyalin jawaban temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REGANA (END)
Teen FictionKenapa sih lo suka banget bikin gue kesel. Tapi gobloknya, gue masih suka sama lo ~ Diana Almera Gue gasuka orang yang buat onar dan susah di atur kaya lo. Tapi, gue suka bikin lo marah - marah sama gue ~ Rega Anggara Awalnya, hanya Ana yang terjeb...