TWENTY FIVE

376 25 4
                                    

"DIFFERENT"

hiruk pikuk kota Jakarta yang semakin lama semakin padat membuat ana harus bangun lebih awal untuk berangkat sekolah. ya walaupun bangun pagi sejak rega menjemputnya, sebelum itu ya dia adalah ratu terlambat.

jadi ingat masa masa dia sering dihukum dan suka mengumpat karena rega, sekarang dia malah semakin jatuh hati kepada rega.

"ana, kuat jalan? kalau masih sakit mending istirahat dulu" gavin yang tiba tiba muncul di kamar ana mengagetkan ana yang sedang merias diri

"gapapa kak, ana rasa udah cukup istirahatnya" ana tersenyum meyakinkan gavin

"yaudah deh, kakak udah chat melia biar ngawasin kamu buat makan. jangan coba coba lewatin jam makan" ancam kakak nya

"iya iya, sana gih ana mau siap siap" ucap ana

gavin tersenyum lalu meninggalkan kamar ana. ana langsung saja menata peralatan sekolahnya dan mengambil hp nya di atas nakas.

"selamat pagi" ucap ana sambil menuruni anak tangga

"pagi sayang" ucap ira, mamah ana

"udah sembuh?" tanyanya

"udah mah, rega udah kesini?" tanya ana mencari keberadaan rega

"udah, baru ke kamar mandi dia" ucap gavin

ana langsung duduk di sebelah gavin yang sedang sarapan. tidak lama rega sudah kembali dan dudul di depan ana

"na, nanti setelah istirahat jam makan siang, lo ijin ya. nanti gue yang bilang sama guru" ucap rega tegas

"kenapa, gue sehat sehat aja" ucap ana tidak terima

"na, please lo baru keluar rs kemarin" ucap rega tenang

"gue gamau" ucap ana membantah rega

"na, yang diucapin rega benar. kesehatan kamu itu penting" tegas papah ana

"okedeh pah" ucap ana dengan wajah gembira

"udah selesai? ayok berangkat" ucap gavin kepada ana

"yuk. semuanya ana berangkat dulu ya" pamit ana kepada keluarganya

di dalam mobil hanya kecanggungan yang mengisi suara. entah mengapa rega hari ini sangat berbeda. mulai dari perintahnya yang tidak bisa di bantah dan tidak banyak bicara

"ga" ana membuka suara

"hm"

"kenapa gak ngomong?" heran ana

"gapapa" ucap rega "nanti pulang gue yang anter" lanjutnya

"gue bisa naik taksi" ucap ana

"jangan bandel dibilangin" ucap rega mengingatkan

"tukang paksa" ucap ana

setelah itu tidak ada pembicaraan diantara mereka sampai di sekolah. di parkiran ana langsung keluar dari mobil dan menutup pintu dengan kesal. ia langsung meninggalkan rega yang berusaha tidak terjadi apa apa

"meliaaaa"panggil ana lantang membuat satu kelas menatapnya dengan heran

"hehe, maaf. gue hilap" ucap ana langsung duduk di tempatnya

"apaan sih nyet, bikin ribut aja pagi pagi" kesal melia

"sebel banget gue, gatau deh" ana langsung menelungkupkan tangannya untuk tidur

"heh gajelas banget lu kutu onta"

ana tidur dengan asik nya sampai sampai tidak sadar bahwa pak botak sudah masuk ke kelas dengan sejuta kerinduan kepada murid murid nya

REGANA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang