TWENTY TWO

424 26 11
                                    


"aku berusaha melupakan mu selama ini.
tiba tiba kamu kembali dengan membawa senyuman yang aku benci selama ini'

——

"kalian baikan?" aqila bertanya kepada rega yang berjalan di depannya

"iya" jawab singkat rega

"sejak kapan?" aqila mengimbangi langkahnya sampai sejajar dengan rega

"kemarin"

"kok bisa?" herannya

rega menghentikan langkahnya dan menatap aqila dengan heran

"lo gasuka ya liat gue sama ana baikan?" rega melontarkan pertanyaan yang sebenarnya itu pernyataan untuk aqila

"ehh, enggak kok. aku kan cuma tanya aja" ucap aqila salah tingkah

"yaudah, gue ke perpus dulu" rega berjalan mendahului aqila yang masih terpaku di tempatnya.

"kok bisa sih. kayanya harus ganti rencana" ucap aqila lalu pergi

****

"ciee yang dari pagi berbunga bunga" senggol melia ke ana disebelahnya

"apaan sih mel, gausah gitu deh" ucap ana malu malu

"ada apa sih? lo ditembak rega?" tanya melia

"hush, enggak. gue udah baikan aja"

"akhirnya perang antara hati dan ego telah usai. saya ucapkan selamat untuk kali-

"tolong kalau di perpustakaan diam ya" peringatan dari penjaga perpus yang sedang menata buku di raknya kembali

"upssie, maaf. keluar yuk na" melia menarik tangan ana keluar dari perpustakaan

"mau kemana?"tanya seseorang ketika mereka sampai di depan pintu

"eh rega, mau apel ana ya?" tanya melia menggoda

"mau ngajak ke kantin sih, sekalian aja yuk" ucap rega

"gue gabisa, harus emm ngerjain tugas iya. tugas pak botak belum kelar. gue duluan ya" melia mencari alasan supaya dapat lari dari posisi obat nyamuk

"tapi kan gaada tugas" ucap pelan ana mengetahui melia sudah berjalan cepat meninggalkan ia dan rega

"yaudah kantin yuk na, gue laper" ajak rega

"yuk" angguk ana lalu mereka berjalan bersama menuju kantin

"lo beneran udah maafin gue kan na?" tanya rega sambil berjalan

"udah, gue cuma mikirnya ngapain sih berantem lama lama" ucap ana sambil membuka ponselnya

"makasih ya"

"hmm"

saat mereka sampai di kantin, ana mencari tempat yang kosong sedangkan rega memesan makanan untuk mereka berdua.

"hai na, boleh gabung gak?" ucap seseorang di depan ana

ana mendongakan kepalanya dan melihat aqila sudah berdiri di depannya.

"duduk aja" ucap ana malas

"gue mau minta maaf ya na masalah beberapa minggu yang lalu. gue sadar kalau itu kesalahan gue sendiri" ucap aqila

ana heran kepada aqila. cara dia menyampaiakan permintaan maafnya seolah olah ia tidak bersalah.

"ya" ucap ana singkat

"na nih bakso lo. loh qil, ngapain di sini?" heran rega lalu duduk di sebelah ana

"mau minta maaf sama ana" ucap aqila tersenyum

REGANA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang