ELEVEN

567 37 8
                                    

"ga, gila cakep banget sumpah tuh murid baru" ucap ana yang terus memuji aqila saat sedang berjalan berdampingan dengan rega menuju kantin

"cakepan juga lo" sahut rega

"makasih, lo salah satu dari sekian ribu orang bilang gue cantik"

"dih kepedean lo, mana ada ribuan orang. palingan juga gue, bokap nyokap lo sama abang lo"

"enak aja, serius ga. gue kalau post foto di instagram pasti pada komen 'tambah cantik aja lo na' 'cantik banget na, mau jadi pacar gue ga' 'ana cantik banget' banyak pastinya komen kek gituan"

"cowok genit semua itu"

"termasuk lo kan?" sindir ana

"kok gue?" rega menoleh ke ana dan menatapnya heran

"lo tadi bilang gue cantik, berarti lo juga termasuk cowo genit wlee" ana menjulurkan lidah mengejek rega dan lari dari rega

"awas lo na" rega mengejar ana yang lari darinya

adegan kejar kejaran itu berhenti di kantin. setelah ana dan rega mendapatkan bakso dan es teh seperti biasanya, mereka diam dan memakan makanannya dalam diam.

"heh, setan lo berdua! gue kenapa ditinggal sih. disuruh nunggu juga" ucap melia marah marah karena ditinggal ana dan rega

"lagian lo di sekolah kalau pup nyaman banget, sampe bosen kita nungguin"

"jangan bahas itu na, please" ucap rega yang tidak nyaman jika ada orang membahas masalah pup saat ia sedang makan.

"haha, kenapa lo ga? enak baksonya? bayangin ya?"

"kurang ajar nih kambing" rega membalas ucapan ana dengan kesal

"gak sopan lo mel, pede banget tuh bakso yang nganggur buat lo" sindir ana

"bodo amat, yang penting gratis gue mah gakenal malu"

ana hanya menggelengkan kepalanya mendengar jawaban melia. dia senang karena bisa bertemu melia dan tentuny juga rega.

"misi, boleh ikut duduk disini gak? tempat lainnya penuh" tiba tiba ada seseorang berdiri di samping meja mereka dan meminta izin untuk bergabung

rega menolehkan pandangannya ke samping dan menemukan aqila berdiri disana membawa bekal sendiri dan botol minum yang dibawanya.

"kalau makan bekal di kelas juga bisa kali, gausah dikantin juga" ucap datar rega

"heh, gaboleh gitu ga!" tegur ana

"boleh kok qil, duduk aja" ucap ana ramah

"makasih" aqila langsung duduk di kursi sebelah rega yang kosong

entah benar atau salah dengan pendengaran melia, jawaban yang di lontarkan aqila sangan ketus seperti tidak ikhlas.

"na, gue udah selesai. ayo pergi" ucap rega mencengkram pergelangan ana dan menariknya

"eh eh, gila lo ga. bakso gue. duluan ya mel qil" teriak ana yang terus di seret oleh rega

"hm, gue duluan ya qil. masih ada tugas belom selesai. have fun ya" melia segera meninggalkan aqila sendirian

"kurang ajar banget, ini belum di mulai ga" geram aqila

....

"bakso gue ga, ya Allah selamatkanlah hambamu ini dari setan terkutuk seperti rega yang suka membuang makanan" mohon ana selama di seret oleh rega

"diem lo kutil onta" ucap rega

"heh sialan lo" ucap ana yang sudah pasrah dengan rega

REGANA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang