TEN

674 40 5
                                    

"wah gila nih, ide siapa sih pager dikasih kawat gini. kalau gitu bukannya bolos dengan selamat habis lompat langsung pendarahan njir"

masih ingat dengan ide membolos ana untuk hari ini? ana hampir saja berhasil kalau saja pagarnya tidak dipasang kawat. sebelumnya, kawat itu belum terpasang dengan gagah di situ.

"ide gue tuh, gimana bagus gak?"

nia membalikan badannya dan menemukan rega yang bersedekap sambil menatapnya tajam

"gila, bagus banget ga! bagus lagi kalau lo gak gunain otak lo buat usul kek ginian"

"sayangnya, otak gue selalu lancar untuk hal hal kaya gini"

"serah deh, gue laper" ana meninggalkan rega

"eits, mau kemana lo? balik kelas lah bego" rega menarik tas ana dan menyeretnya

"idih, ogah. gue gamau ikut pelajarannya pak botak, bukannya pinter malah ngantuk gue ntar"

"eh botak botak gitu guru lo juga"

"iya sih guru, tapi bukannya bahas materi dia malah bahas berita di tv. di dongengin satu kelas gak tuh" ucap ana

"balik kelas na" tegas rega

"gue laper ga mau makan, lo gak kasihan sama gue? lagian udah mau bel pulang juga"

"enak aja mau makan, sekolah dulu baru makan. gak kasihan lo orang tua lo susah susah cari duit buat minterin anaknya?"

"jangan lupa gue udah pinter" sinis ana

"sombong amat lo, makan nya ntar aja pulang sekolah sama gue ke cafe temen gue yang kemaren"

"ogah, gue mau makan bakso"

"yaudah bakso deket taman deh"

"gue mau bakso kantin rega anggara" tegas ana

"nanti aja sama gue"

ana menatap rega tajam dan begitu pula sebaliknya. mereka asik berdebat sampai bunyi bel pulang terdengar.

"kan udah bel, dah lepasin nih tas gue. bikin anak orang kelaperan aja lo" ana langsung berbalik meninggalkan rega. rega langsung mengikuti ana yang pergi ke kantin

"buk, bakso satu ya"

"dua buk" sela rega

mereka memakan baksonya dengan lahap. ana sedari tadi bingung, bukankah rega sama saja membolos jam pelajaran? wah ini bisa jadi bahan rega masuk bk bukan?

"ga, lokok bisa tahu gue mau bolos? atau jangan jangan lo juga mau bolos?"

"enak aja, gue bukan lo ya. kebetulan gue habis dari ruang guru trus melia bilang sama gue lo mau bolos sekolah"

"sialan, kalian kerjasama?"

"enggak juga"

"bodo lah, males gue" ana menatap kesal rega yang mencegah dirinya membolos

***

"loh pak? hari ini kak gavin gak jemput?" ana kaget dengan pak yusuf yang menjemputnya hari ini. larena setahunya kakaknya berjanji akan menjemputnya hari ini

"den gavin tadi pergi sama tuan non" ucap pak yusuf

"kemana?"

"ke perusahaan"

"oh, yaudah pak ayo jalan"

***

REGANA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang