FOURTEEN

470 29 3
                                    

pagi ini ana mengajak rega untuk berangkat pagi sekali hanya ingin pergi ke perpustakaan sekolah dan mencari buku untuk referensi tugasnya yang harus di kumpulkan minggu depan

"astaga ana tugas udah 3 minggu yang lalu, lo baru mau ngerjain sekarang?" heran rega yang menemani ana di perpustakaan

ana yang sedang mencari judul buku yang ia cari seketika berhenti dan langsung menatap rega sengit

"dari pada banyak ngomong, mending bantuin gue deh ga" ucap ana lalu melanjutkan kegiatannya tadi

"dih,ogah. salah lo sendiri ga bagi waktu buat ngerjain tugas" ucap rega

"gue lupa ga, baru inget waktu melia nanya bagian hasilnya" ucap ana

"alesan" ucap rega

"pergi aja deh lo, ganggu tau gak" kesal ana

"dih yaudah gue mau ke kantin" ucap rega lalu meninggalkan ana yang berada di perpustakaan

"dasar setan lo" ucap ana tak lama rega pergi

ana tetap mencari judul yang ia cari tanpa berhenti. ada 3 buku yang harus ia ambil. sebenarnya 1 saja cukup, tetapi ana tetap ana. dia akan berusaha menyambungkan kata dari 3 buku yang berbeda supaya dia tidak sulit untuk menganalisis tugasnya. tepatnya, dia berusaha menulis ulang isi buku itu dengan kata yang berbeda.

"nah akhirnya. kayanya tadi udah cari bagian sini deh, creepy banget" ucap ana keheranan "gak lagi deh ke perpus pagi pagi kek gini" lanjutnya sambil melihat sekitar yang hanya ada 4 murid yang membaca buku dengan tenang

ana mengambil ke 3 buku itu yang berada di rak yang sama. dia segera menulis namanya di komputer yang disediakan sekolah untuk mencatat siapa saja yang meminjam buku di perpustakaan.

ana keluar dari perpustakaan dan berjalan menuju kantin untuk menyusul rega yang mungkin saja sarapan di kantin. sesampainya di kantin, ana kaget dengan apa yang dilihatnya. rega sedang bercanda tawa dengan aqila

"mereka saling kenal?" heran nya

ana langsung menghampiri rega dengan ke 3 buku yang berada di dekapannya

"ga" panggil ana

rega menoleh dan mendapati ana berdiri di sebelahnya

"udah selesai? mau sarapan gak?" tanya rega

ana menggelengkan kepalanya lalu duduk di sebelah rega

"kalian saling kenal?" tanya ana keheranan

"angga eh maksud aku rega sama aku sebenernya udah temenan dari kecil na" jelas aqila sambil tersenyum

"owh, tapi kenapa waktu lo pertama masuk gak akrab sama rega?" tanya ana

"kita waktu itu baru ada masalah na, wajar lah namanya juga temenan" jelas rega

"oh"

"oh aja?" ucap rega

"iya, trus mau apa lagi?" ana meminum es teh yang belum di minum di atas meja

"itu punya gue na" ucap rega sambil menarik kembali gelas yang di pegang ana

"tinggal beli lagi, lagian belum di minum juga" ana kembali menarik gelasnya

rega menggelengkan kepalanya dan mengacak pelan rambut ana gemas, sedangkan yang diperlakukan seperti itu hanya diam seribu bahasa berusaha tidak salah tingkah

"kalian pacaran ya?" tanya aqila yang sedari tadi melihat ana dan rega dengan malas

"engga kok" ucap ana dan rega kompak

REGANA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang