"surprised"
6 bulan setelah kejadian itu, hidup mereka terasa lebih baik dari sebelumnya. ana yang sudah memasuki dunia perkuliahan dan rega yang sibuk dengan perusahaan dan kuliah nya. Ana pada akhirnya memilih kuliah di Jakarta, bukan di Jogja ataupun kampus papahnya dulu. Dan rega yang menekuni dunia bisnis dengan serius.
"gak nyangka kita udah tua" ucap rega yang duduk di bangku taman bersama ana
"lo aja kali, gue mah masih muda, cantik, banyak yang mau" ucap ana
"dasar" rega terkekeh mendengar ucapan ana
mereka memperhatikan anak anak yang bermain bersama sama. ana teringat dulu ia,gavin dan melvian sering bermain seperti itu.
"duhh" teriak ana kecil saat itu
gavin yang mendengar teriakan ana langsung mendekati adiknya yang sedang memegang lututnya itu.
"hiks sakitt" tangis ana kecil
"sst, gapapa, nanti diobatin. jangan nangis"
"ana kenapa?" melvian yang baru datang melihat ana dengan raut khawatir
"jatuh, sakit hiks"
"kita pulang ya, biar bisa di obatin lukanya" bujuk melvian
"gamau,mau main"
"kita pulang deh, nanti kakak beliin es krim"
"dua"
"satu ya, nanti giginya ompong" ujar gavin
"huaaaaa mamahhh"
"iya iya, nanti kakak yang beli" melvian tersenyum kepada ana
"gendong" ucap ana sambil merentangkan tangannya
melvian langsung berjongkok di hadapan ana memeberikan punggungnya sebagai sandaran.
ana tersenyum tipis mengingat sepenggal kenangan itu. jujur ia sangat rindu dengan kakaknya itu. kakak yang selalu perhatian kepadanya.
"na" panggil rega, yang membuat ana menoleh
"lo gapapa?"
ana mengendikan bahunya acuh,lalu kembali melihat anak kecil yang sedang bermain
"gue cuma kangen kal vian" ucap ana tersenyum getir
"kita kunjungin yuk? buat obat rindu lo. kak vian pasti seneng di kunjungi adik kesayangannya ini" ajak rega
"boleh, besok?"
"oke, besok gue jemput. tapi agak sorean ya, kan siang nya gue jadi anak magang"
"iya deh calon bos" kekeh ana
mereka bercerita sampai sore, dan memutuskan untuk pulang. setidaknya ana bahagia dengan kehidupannya sekarang, esok, maupun seterusnya. yang perlu ana lakukan adalah bersyukur dengan keadaan, berdamai dengan masalah, dan bahagia.
——-
"dari mana?" tanya gavin yang melihat ana memasuki rumah
"taman" ucap ana, yang hanya diangguki gavin
ana berjalan menaiki tangga menuju kamarnya. di tengah tangga ana berhenti dan membalikan tubuhnya.
"kak" teriak ana
"apa"
"besok aku mau ke kak vian"
"ya"
"mau ikut gak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
REGANA (END)
Teen FictionKenapa sih lo suka banget bikin gue kesel. Tapi gobloknya, gue masih suka sama lo ~ Diana Almera Gue gasuka orang yang buat onar dan susah di atur kaya lo. Tapi, gue suka bikin lo marah - marah sama gue ~ Rega Anggara Awalnya, hanya Ana yang terjeb...