Terspesial, untukmu, sahabat.
•••••
Kalian punya impian? Pasti, hampir semua orang memiliki impian, tapi tak semua impian itu bisa tercapai. Seperti Riana Mawardi, ia sudah memiliki sahabat, sama seperti impiannya. Sudah terkabul, tapi tidak lama.Kalian pasti bertanya, bagaimana keadaan laki-laki itu selama tiga bulan terakhir? Raffin saat ini sudah bersama kekasihnya. Seorang wanita yang pernah ia kagumi sebelum memutuskan untuk melupakannya demi Ana.
Impian Raffin terwujud untuk memiliki gadis itu. Namanya Kayla Anandita, panggil saja dia Ayla. Raffin menyukainya sejak pertama kali bertemu. Bisa dibilang cinta pada pandangan pertama. Lebih membakas, dan sulit untuk dilupakan.
Hari ini adalah hari Sabtu. Di mana yang memiliki pasangan akan bermalam minggu di alun-alun kota, sedangkan yang jomlo? Berdiam di rumah bersama guling kesayangan.
Seperti pada hari ini. Raffin mengajak Ayla untuk bermalam minggu, disingkat menjadi malmingan.
“Ya udah aku on the way, ya? Kamu tunggu di rumah aja, biar aku yang jemput! Bye, Sayang.”
Raffin memutus sambungan telepon itu. Ia lantas mengambil jaket, dan segera meluncur menggunakan motor kesayangannya.Sementara di sisi lain, Ana, Linda dan Nisa sedang berada di rumah Linda. Hari ini sahabat mereka berkurang satu, Ica. Ica tidak bisa ikut karena dia juga harus kencan dengan suaminya. Ketiganya pun mengetahui dan memaklumi itu. Ica ‘kan sudah menjadi seorang istri, tugasnya melayani suami. Jadi, mereka maklum.
Sabtu malam minggu ini, mereka habiskan dengan bersama-sama, sebelum masa penyusunan skripsi di lulus, ketiganya harus refreshing untuk merefresh otak.
“Lin, gue mau ke toilet. Cuma gue lupa toilet lo di mana, hehe.” Ana bangkit sambil menahan hasratnya. Sudah tiga bulan Ana tak pernah bermain ke sini. Apalagi rumah Linda baru saja direnovasi, jadi semua tata letak di sini baru.
“Itu lo lurus aja, ada meja makan? Lo belok ke kiri dikit, habis itu lu masuk, dah.”
“Oke!” Ana langsung melesat sesuai instruksi.
Ana mencari toilet, ketika ada meja makan. Ana belok ke kiri, ia rasa pintu di hadapannya ini toilet, lantas gadis itu membukanya.
“Ini dia toiletnya!” baru saja sumringah setelah menemukan toilet, anak itu tiba-tiba menekuk wajahnya. Ini bukan toilet. Melainkan kamar Bi Ijem, asisten rumah tangga Linda yang saay ini tidur ngorok-ngorok.
“Astaghfirullah! Ditipu gue sama Linda, mana Bi Ijem kalo ngorok serem lagi, hi.” Anak itu begidik ngeri. Buru-buru Ana pergi dari kamar itu. Mencari keberadaan toilet yang sebenarnya. Toilet aja kalo nggak ketemu dicari terus, apa kamu juga gitu? Kalo aku nggak ada di samping kamu, kamu bakalan nyari aku?
“Ini pasti toiletnya!” detik berikutnya, “jangan sampe deh gue salah lagi.” Ketika pintu itu dibuka, yang ada bukan toilet tapi gudang.
Rumah Linda kek labirin! Nyari toilet kecil aja susah banget.
Ana kesal melihat Linda yang tertawa. Segera ia menghampiri gadis itu. Marah adalah tujuan utamanya.
“Lo udah gila ya Lin! Gue itu dari tadi kebelet, tapi gue salah-salah terus! Toilet lo di mana sih?”
“Toilet yang di bawah belom selesai, jadi gue kerjain aja lo. Sesekali, biar nggak kepikiran tuh laki gak tau diri, tuh.”
“Yaudah, toilet lo di mana?” Tanya Ana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selembar Kisah [END]
Random[Teenfiction - Spiritual] Singkat saja. Ini kisah cinta Ana yang terlalu rumit. Dia bahkan sampai membatalkan pernikahan impiannya bersama orang yang dicintai. Mengapa? © stories 2020 by Syadira Hr. © cover 2020 by Canva. All rights reserved. Please...