VII

403 36 0
                                    


Saat berjalan menuju pintu ia terkejut dengan sosok yang sedari tadi di kejar-kejar Eunhyuk. Ia tampak memasukkan kedua tangannya pada saku celana dan menatap dingin seorang Ryeowook.

"Hei, apa yang kau lakukan di toilet wanita?!" tanya Ryeowook dengan nada sewotnya.

Ya, nada bicaranya langsung kasar ketika ia melihat orang yang paling di bencinya, kini kembali berdiri di hadapannya.

"Aku yang harusnya bertanya, apa kau sengaja datang ke sini untuk mengancamku?!" Pemuda itu berjalan mendekat sampai Ryeowook terpojok pada tembok, sisa langkahnya sudah habis untuk menghindari Si Putera Mahkota itu.

"Ini kan Festival Kesenian Nasional dan acara ini di buka untuk UMUM!" jawab Ryeowook membela posisinya yang seperti di tuduh sebagai penguntit.

"Kau jujur saja padaku. Sekarang hanya ada kita berdua. Sedari tadi aku melihatmu saat di mimbar dan sekarang ada di sini. Di saat aku datang bersama kedua orang tuaku. Katakan apa yang kau inginkan?!" Putera Mahkota Cho sekarang ini semakin memojokkan dirinya. Nada rendahnya saat bicara sekilas membuat Ryeowook terkesima. Tapi, ini saatnya membela harga diri.

Ryeowook menegakkan tubuh dan mendongakkan kepalanya, sehingga menyisakan jarak beberapa centi antara wajahnya dengan pemuda itu. "Hei, tidak ada yang aku inginkan dari seorang Putera Mahkota arogan sepertimu. Perlu kau ketahui, aku sama sekali tidak ingin berurusan dengan berandalan sepertimu. Jadi, silahkan bawa dirimu dan uangmu keluar dari sini sebelum nama baikmu tercoreng karena mengancam seseorang di toilet wanita."

"Kalau begitu katakan alasan kau datang ke istana dan bertemu dengan Raja."

Ryeowook merasa kalau orang ini tidak tau alasan penjemputan paksa dirinya saat itu. Terlihat dari wajahnya yang sangat penasaran. Tapi, tidak mungkin ia memberi tau hal yang pasti akan memancing gelak tawa pemuda di hadapannya.

"Kau tidak perlu tau, itu urusan pribadi." jawab Ryeowook singkat dan mengalihkan wajahnya.

"Apa kau mendapatkan uang yang lebih banyak dari Ayahku?! Cepat katakan!" bentak Kyuhyun sembari menapak tangannya kasar ke tembok sebelah kepala Ryeowook. Hal itu membuat gadis ini sedikit tersentak.

"Kau tidak mau mengatakannya? Kalau begitu aku akan berbuat kasar padamu." kata seorang Cho Kyu Hyun yang langsung memegang kedua bahu sempit milik gadis pendek di depannya.

Ryeowook terdiam dan merasakan degub jantungnya yang tidak karuan. Napasnya seakan memburu sekarang. Ia merasa harus segera keluar dari situasi ini. Kepalanya terangkat dan membalas tatapan Kyuhyun. Dapat terlihat pemuda itu sedikit kagum karena melihat aksi berani Ryeowook.

"Tidak akan ku beri tau."

Kaki kanan Ryeowook dengan cepat menendang tulang kering kaki Kyuhyun.

"Arrrrgghhh." ringis pemuda itu yang langsung memegangi kakinya.

Secepat kilat Ryeowook menggedor-gedor pintu yang terkunci dari depan. Seseorang tampak membukanya. Sekilas, Ryeowook terkejut ada beberapa orang pengawal berjaga di depan, melihat itu Ryeowook langsung lari tunggang langgang.

Pengawal pun masuk dan mendapati Kyuhyun masih dengan rasa sakitnya. Saat mengkonfirmasi perintah untuk menangkap gadis yang baru saja di introgasi tadi, Kyuhyun menolaknya dan memilih untuk memperbaiki penampilan lalu kembali ke orang tuanya.

The Palace (Love and Revenge)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang