XII

357 31 0
                                    


"Hei, bukankah kau Kim Ryeo Wook?" pemuda itu berjongkok dan menyibak rambut yang menutupi wajah Ryeowook.

Gadis itu pun mengangkat wajahnya dan tertegun melihat pemuda di hadapannya.

"Yesung?"

Pemuda itu tersenyum dan membantu Ryeowook berdiri. Entah bagaimana Ryeowook harus mengekspresikan dirinya sekarang. Ada seorang idola di depan mata, sementara ia malah terlihat jelek. Ia pun mengusap air mata itu segera dan merapikan rambutnya. Namun, tangannya yang berpasir malah memperburuk penampilannya.

Yesung tersenyum dan mengambil sapu tangan dari sakunya. "Pakai ini." Ryeowook mengangguk dan menerimanya. Ia sungguh kegirangan bisa melihat Yesung sedekat ini. Jujur saja karena Ryeowook bukan berasal dari kalangan penggemar yang kaya, bisa membeli semua album atau datang ke konsernya. Sekali datang ke konser pun karena menang undian dari media sosial.

"Biar ku tebak. Karena Kyuhyun kau ada disini?"

Ryeowook menoleh dan seperti ingin mengiyakan. Tapi, rasanya tidak pantas jika harus menjelekkan Putera Mahkota di depan sepupunya. "Tentu saja, karena ini bulan madu kami." Ryeowook memberikan ketawa palsu.

"Aku tau kau mengerti maksud pertanyaanku yang sebenarnya. Kau istri yang baik." Puji Yesung. "Ingin minum jus?"

"Hei, apa yang kau lakukan pada istriku?!" Kyuhyun datang dengan bentakkan khasnya. Ia sudah berganti baju dengan kemeja pantai tipis dan celana panjang berwarna putih. Ryeowook menatap tak percaya Kyuhyun yang dapat menemukannya.

Yesung melangkah maju, menyetarakan posisinya dengan Ryeowook. "Melihat istrimu menangis di tepi pantai dan mencoba untuk menghiburnya."

Kyuhyun mendekat dan mencengkram lengan Ryeowook, menariknya dengan cepat. "Jangan kau ulangi!" Peringatan itu terdengar menyebalkan bagi Ryeowook. Bisa-bisanya ia bertingkah kurang ajar pada Yesung yang merupakan sepupunya, bahkan terhitung berusia lebih tua.

"Lepaskan aku!" Ryeowook menghentakkan tangannya, terlihat bekas kemerahan di sana. Kyuhyun menatap tak suka dengan penolakan istrinya. "Aku pergi duluan. Terima kasih sudah menghiburku." Ucap Ryeowook lalu memberikan salam. Kyuhyun tercengang melihat sikap itu. Bahkan gadis itu tidak pernah menghormatinya sampai begitu.

Ryeowook tidak memperdulikan Kyuhyun, ia berjalan kembali ke villa. Sampai di sana ia kembali melihat gadis itu duduk sembari menyalakan TV. Namun, kembali mematikannya ketika melihat beberapa channel hanya menayangkan berita pernikahannya. Kyuhyun datang menghampirinya.

"Apa yang kau lakukan di pantai?"

Ryeowook tidak menjawab dan memilih untuk berjalan ke dapur. Ia membuka kulkas dan mengambil sebuah apel, lalu menggigitnya. Kyuhyun tak menyerah dan terus membuntutinya.

"Kau tau kan seorang Puteri Mahkota tidak boleh makan apel dengan cara seperti itu. Kau harus memotongnya dengan pisau." kata Kyuhyun. Ia mengambil sebuah apel dan memotongnya. Hal itu tidak di gubris Ryeowook, gadis itu masih sibuk dengan apel di tangannya.

Kyuhyun menempatkan potongan apel di piring dan menggesernya ke arah gadis itu. Ryeowook hanya meliriknya. "Kau begitu paham cara bersikap sebagai Putera Mahkota yang baik di depan orang awam. Tapi tidak di hadapanku atau pun orang-orang terdekatmu. Aku rasa kau bipolar." Ryeowook mengatakan hal itu dengan nada yang datar dan seperti tak peduli pada reaksi Kyuhyun.

"Kau membentak orang yang sudah mengabdikan hidupnya untukmu, atau pun sepupumu, bahkan aku. Tapi, tidak dengan orang - orang di luar sana. Sungguh menjengkelkan." gerutu Ryeowook langsung melenggang menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dari sisa pasir pantai.

The Palace (Love and Revenge)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang