Part 3

39 13 2
                                    


Hari ini adalah hari yang sangat sibuk bagiku dan anak-anak seorganisasiku. Kami semua sedang berbaris untuk melakukan upacara pembukaan.

Aku melihatnya sebagai salah satu petugas upacara. Mataku selalu saja menatapnya. Aku bingung kenapa aku bisa seperti ini padanya.

"Hei!"panggilku pada tahta dan satu lagi yaya.

"Apa?"jawab mereka berdua

"Kalian lihat orang itu? "Bisikku sambil menujuk" Dia"

"Iya"

"kenal?"

"Gak begitu kenal. Cuma sering liat aja"

"Emang kenapa?"tanya yaya

"Gak apa apa. Cuma sedikit tertarik aja"jawaku pelan.

"Gue juga pas lia dia agak tertarik soalnya dingin dingin gini gitu."
Ucap Tata

"Kau gue sih gak terlalu tertarik. Tapi pas liat keseluruhan jadi tertarik. " Ucap Yaya

"Sama aja itu!"

"Gimana kalau kita bertiga cari tau dia?"Ucap Tata pelan

"Ayo"Jawab Tata.

"Nggak deh. Nanti malah suka lagi, tapi gue juga penasaran sih"

"Makanya cari tau!"

"Terserah"

"Gitu dong"

     _____-_______-_____-______-____-____

Acara sudah selesai. Kini aku dan kedua sahabatku, Yaya dan Tata berjalan menuju kelas.

Ponselku terus saja bergetar menandakan pesan masuk. Aku membuka Ponselku, membaca setiap pesan yang terkirimkan di grup organisasiku

Pikiranku tertuju pada seseorang. "Dia" satu organisasi denganku, pasti
Juga ikut masuk grup ini. Aku menepuk kepalaku karena aku baru menyadarinya.

Aku mencari kontaknya hanya saja aku lupa kalau aku tidak tau namanya. Aku menepuk kepalaku kembali membuat sahabatku Tata dan Yaya menatap heran.

"Kenapa?"tanya Tata.

"Gue tadi cari nomernya, tapi gue ngak tau namanya"

"Nah itu, masa kita cari orang tapi ngak tau namanya siapa"

"Nanyain kesiapa atuh? "

"Gimana kalau kita tanyain sendiri aja"

"Emang berani?"

"Berani!"

"ya udah Tata aja sana "

"kok gue?!"

"Katanya berani"

"Lo aja deh putih, lo kan yang paling tertarik."

"siapa yang bilang? gue cuma sedikit tertarik, ngak banyak!"

"Nanti juga jadi banyak"jawab Yaya

"Terus gimana biar tau namanya? "

"BTW emang nomernya ngak ada foto mukanya gitu?

"Orang dingin mana mau foto-foto "

"Emang dia beneran dingin?"

"Iya. Kemarin waktu gue panggil, dia natap gue kayak aneh gitu, terus cuma diem aja"

"itumah lo nya aja yang aneh"

Aku mendengus mendengar perkataan Yaya.

  ____-______-______-______-_____-______

Aku sudah beberapa kali mengecek ponselku. Entah mengapa aku sangat penasaran siapa namanya. Padahal tidak terlalu penting untukku.

"Harus nanyain siapa ya?" Gumanku.

Aku mendudukan tubuhku di kursi depan televisi. Biasanya tempat ini adalah tempat favorit ku.

"Beneran pusing deh mikirin dia" Gumanku sekali lagi.

"kenapa sih kak?"Tanya ibuku yang mungkin sejak tadi memperhatikanku.

"Gak apa apa ma"

"Cepat tidur sudah malam"

"Iya, puput tidur dulu ya"

"Dihh sok manis lo" ucap adikku.

"Emang manis kok!" Jawabku kemudian berlari meninggalkan ruang televisi.

Aku mempercepat langkahku untuk segera tidur. Hari ini sangat melelahkan. Aku membaringka tubuhku sambil menatap atap kamarku.

"Gak boleh mikirin dia! Bikin pusing aja!" Ucapku sebelum tidur

Hai.... Jangan kapok kapok yah

Jangan lupa vote and comen

KelabuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang