Part 4

34 13 3
                                    

Aku menyukainya?.......
.
.
Tidak, tidak aku hanya mengagumi nya

     Pagi ini adalah pagi yang cerah untukku. Setiap hari aku selalu naik motor untuk menuju ke sekolah. Aku selalu tersenyum setiap ada orang yang menyapaku di jalan.

"seger banget hari "Ucapku.

Aku membelokan montorku menuju parkiran sekolah, saat aku berjalan menuju kelas. Mataku tertuju pada seseorang yang berjalan di depanku.

Aku segera mempercepat langkahku agar aku bisa beriringan denganya. Sampai akhirnya dia berhenti saat temannya memanggil namanya 

"Gibran!"panggil temannya

Aku sekarang tau namanya, Gibran aku melihatnya tersenyum pada tempatnya yang membuat keraguanku bertambah.

"Namanya Gibran. Ini pertama kalinya aku melihatnya tersenyum" Ucapku senang.

Aku segera berlari menuju kelasku untuk bercerita tentang apa yang ku tau hari ini tentangnya.

"Yaya, Tata!"panggilku pada membuat kedua sahabatku menoleh.

"Ada apa? Penting banget?"

"Sangat penting! Gue tau siapa namanya "

" Nama? Nama siapa? "

" Nama cowok itu! "

" Oh dia? Siapa namanya? "

" Gibran "

" Gibran? " ucap Yaya dan Tata bersama

" Kalian tau ngak? Gue tadi liat dia tersenyum "Ucapku gembira

" Kalau senyum sih semu orang juga bisa"

"Tapikan aku baru melihatnya tadi "

" Iya iya" Jawab yaya asal.

      _____-______-_______-_____-_____

Sejak tadi aku memndangi ponselku yang bertulisa nama "Gibran" aku menemukan nomernya saat aku mencarinya lagi.

Ini sangat membingungkan, apakah aku harus menemuinya atau tidak? Aku takut perasaan ini menjadi bertambah. Aku juga takut kalau aku menyukainya, karena sahabatku Juga menyukainya.

Tapi, tangan dan hatiku ingin sekali memberikan pesan.

"Ikuti kata hati aja deh" Gunaku sendiri

Tanganku mulai mengetik pesan untuknya, dan aku berharap ini akan berakhir baik.

Aku
Halo!

Aku menahan napas sebentar kala aku gugup, setelah aku mengirimnya pesan.

"Astagfirullah! " Di read pekik ku senang.

Gibran
Siapa?

" Haduhh!  Dek dekan banget " gumanku sendiri.

Ini kertama kalinya aku gugup kala aku bertukar pesan dengan laki-laki

Aku
Puput, anak X ipa 1

Gibran
Oh

Aku
Jangan lupa, di save yah!

Gibran
Ok

" Aaaaaaa" teriakku senang.

Entah mengapa aku bisa seperti ini, padahal menurut kebanyakan orang ini hal yang biasa.

"Dek dekan banget! Kenapa aneh gini sih " Ucapku dengan tawa kecil.

Kala itu aku belum sadar kalau aku mencintainya, aku hanya tau kalau aku hanya mengagumi nya saja.


    ______-_______-________-_____-_____


Aku mencoba menutup mataku untuk tidur. Tapi mata ini selalu ingin terbuka. Aku meraih ponselku hanya untuk sekedar melihat lihat.

Mataku berbinar saat Gibran ternyata membuat postinga fotonya,meski tidak terlalu jelas.

Aku
Fotonya yang jelas kek

Aku menutup mulutku saat aku tak sadar aku memberinya pesan. Aku mengutuk diriku sendiri yang selalu ceroboh. Jujur, disana aku takut dia malah tak menyukai sifatku dan beranggapan kalau aku sok kenal

Gibran
Males, cuma gabut

Aku tersenyum saat dia membalasnya. Aku terlalu jauh berfikir negatif. Satu fakta yang aku ketahui lagi. Dia adalah orang yang menghargai sesama manusia

Hari itu, Hari dimana aku berbincang ria sampai malam,. Aku tidak pernah Menyadarinya bahwa dirinya sangat asyik, mudah merespon ku dan juga sangat menyambung saat, kami berbicara.

Aku tidak pernah menyadari bahwa yang aku lakukan akan menjadi sebuah perasaan yang tak tau kapan pudarnya.

Aku tidak tau kapan aku menyukainya tapi aku sadar, bahwa perasaan ini memiliki alasan yang bahkan tidak aku ketahui.

Sejak saat itu kami selalu berbalas pesan. Saling bercerita kelu kesah, suka, maupun duka. Saat itu aku masih beranggapan masih mengaguminya, tapi setelah lama aku mengenalnya, perasaan ini membludak tak tau arah.

Aku tidak tau kapan aku menyukainya. Tapi aku tau kalau akuntansi menyukainya, sekarang aku menyadari bahwa aku mencintainya,tapi aku tidak yakin suka itu akn jadi cinta.

Sejak saat itu aku pastikan setiap alam kita bertukar pesan. Entah itu penting atau tidak. Menuruku ini semua sangat lucu, bahkan aku tidak, menyadari bahwa yang aku lakukan semakin membuatku jatuh dalam pesonanya

Semangat yaaa.....

Jangan lupa vote anda comen. 😊

Maaf kalau ceritanya jelek, author baru pertama kali membuat cerita....

*Di tunggu cerita berikutnya yah*

KelabuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang