Part 8

19 6 0
                                    

Di muka bumi ini setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan

Putu ayu saraswati

Aku heran setiap aku bertemu dengan Gibran. Pasti saja tanpa sadar aku ingin bersembunyi. Sikap salah tingkahku tak bisa ku tutupi. Baru kali ini aku merasa begitu gugup pada manusia berjenis laki-laki.

Kini aku mengakui kalau aku bersungguh sungguh tentang semuanya. Aku bahkan sudah siap kalau aku akan jatuh cinta pada dia 

Ternyata aku tau bagaimana aku tau kalau aku aku mulai jatuh cinta pada Gibran. Di saat dia membahas masalalu nya, dan itu membuatku cukup cemburu.

Aku
Permisi, ada orang?

Gibran
Gak ada.

Aku
Sombong banget sih!

Gibran
Bodo amat.

Aku
Cerita dong, cerita apa kek

Gibran
Males.

Aku
Puput aja deh yang bicara

Gibran
Gausah bahas masa lalu.

Aku
Mantan juga ngak?

Gibran
Tersera.

Aku
Emang Gibran punya mantan?

Gibran
Punya, 2.

Aku
Paling susah lupain yang mana?

Gibran
Kedua, soalnya udah beberapa kali jadian.

Aku
Masih suka sekarang?

Gibran
Maybe

Aku tertawa hambar membaca pesan Gibran. Kini aku menyukainya tentah dengan dirinya

Aku menyukainya.... Tapi kenapa semuanya serba tiba tiba?

Aku
Kejar kalo gitu

Gibran
Kejar apa?

Aku
Tinjukin kalau masih suka dia

Gibran
Gatau la

Aku
Kok gitu

Gibran
Gima cara ngejarnya?

Aku
Tunjukin, terserah Gibran maunya gimana.

Aku
Nanti gue pikirin

Aku kembali tersenyum. Aku mungkin hanya akan bisa menyukainya dalam diam. Aku tak mau hanya karena perasaanku, aku dan dia menjauh.

Kalian pasti juga penasaran dengan kisah masa laluku kan?
Aku mempunyai 5 mantan kekasih sebenarnya beberapa dari mereka hanya 2 yang benar-benar menjadi pacar. Tapi aku menyebutnya 5,aku menghargai mereka semua.

Aku lupa bagaimana bertemu mereka, aku juga lupa bagaimana aku bisa berhubungan dengan mereka. Aku tidak akan menyebut nama mereka karena menurutku tidak ada hubungannya dengan kisahku.

Aku tidak ingin kalian tau siapa orangnya, yang kalian tau cukup aku, aku yang mengalaminya.

Aku tidak terlalu ambil pusing karena ucapan Gibran tentang masalalunya. Itu masa lalunya, tidak ada yang bisa mengubahnya.

           ____-______-_____-_____-_____

Masalah demi masalah kini kian muncul. Aku kira itu akan membuatku menyerah, tapi ternyata tidak. Kisahku melibatkan orang yang ada di dekatku.

Selain tata, ternyata ada yang menyukai Gibran lagi. Aku tidak perduli akan hal itu sebenarnya, hanya saja aku sedikit takut. Sebenarnya aku tidak berharap untuk menjadi kekasih Gibran, asal aku tetap dekat dengan Gibran itu sudah lebih dari cukup.

"puput, tata!"panggil feby.

Kami menoleh, lalu tersenyum.

"Ada apa feby?" tanyaku.

"Gue mau nanya, Lo suka Gibran put?"

"Maksudnya?"

"Lo lagi deket sama Gibran ?"

"Gak terlalu, cuma kenal aja"

"Kirain deket. Tadinya gue mau bilang kalau Si Gibran sama Yaya lagi di ruang rapat tuh, kaya deket gitu"
Ucap Feby membuatku heran.

"Mereka kan juga satu Organisasi"

"Iya juga sih, Udahlah lupain aja" Ucap Feby kemudian pergi dari hadapanku.

"Lo curiga gak sih sama Yaya?" Tanya tata.

"Curiga kalau Yaya deket sama Gibran?"

"Iya"

"Yaudah urusan mereka. Itu hak mereka"

"katanya lo mau ngejar dia "

" Terus"

"Masa mereka deket lo bilangnya yaudah deh"

"Terus harus gimana?"

"Kaget kek atau apa gitu"

"APA?!"teriakku dengan tawa.

"Terlat woy!"

Aku tertawa. Aku memang tidak terlalu perduli akan hal itu, itu hak mereka. Hanya saja, rasa curiga dan cemburu ada, tapi aku tidak melihatnya secara langsung.

                          ...............
      
                  Segini dulu ya!
       Jangan bosen bosen bacanya
          Jangan lupa vote & come
        Tunggu cerita selanjutnya

..... 😊😊😊😊....

KelabuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang