Part 14

6 2 0
                                    


Jangan menyerah jadi orang hebat itu harus tetep kuat🙂

Gibran pov

Sejarah.

Pelajaran yang sangat sangat ngebosenin. Pak kumis yang ketebalan kumisnya, mengoceh gak karuan. Siapa yang perduli sih sama sejarah tahun 1700an? Sumpah. Gue gak perduli sama sekali.

Gue menoleh kesamping, nyari temen buat diajak ngobrol. Sayangnya Tion udah ilang entah kemana, cabut pastinya. Gue memutuskan untuk tidur selama 2 jam pelajaran. Untung gue duduk dipaling belakang. Gue mengambil jaket yang biasa gue bawa dari tas dan membuatnya jadi bantal yang empuk. Dan segera gue terbang ke alam mimpi.

Tiba-tiba gue merasa meja gue bergetar. Gempa?!

Gue segera bangun dengan terkejut yang amat sangat hebat. Di tambah teriakan pak kumis ketebalan, kepala gue jadi pusing para.

Argh!

Kenapa dia nggak ngebiarin gue tidur sebentar, sih?

"Gibran, maksud kamu apa tidur di kelas? Sekarang pelajaran sejarah, Gibran! Kalau kelakuan kamu kayak gini terus kamu bisa nggak naik kelas! Kalau nggak naik kelas kemu mau nyalahi siapa?!" Bentaknya.

Gue menjawab dengan enteng, kepala gue sakit banget,"kalau pelajaran bapak ngebosenin dan bikin ngantuk, bapak mau nyalahi siapa?"

Sekelas mendadak tertawa.

Pak kumis ketebelan menatap gue sok sangar. Gue ga takut sama sekali.
Sanyangnya, pak kumis salah memilih musuh.

"Keluar!" Teriaknya sambil membentak meja lagi. Cukup pusing gue dengan teriakan dan bentakan dia. Nggak ambil ribet, gue pun berjalan keluar. Pak kumis melanjutkan ocehanya.
"siapa lagi yang anggep pelajaran saya ngebosenin? Keluar!!"

Satu.Dua.Tiga.Empat.Lima.Enam.Tuju semua anak berdiri lalu ngikutin gue keluar kelas. Gue tersenyum puas, salah siapa kalau kelas dia bikinin gantuk?

Dan tiba-tiba setengah semua udah berada di luat kelas dan memisahkan diri ke kantin, ke toilet, duduk didepan kelas, entahlah. Intinya mereka semua bosen sama kaya gue. Pak kumis keluar kelas dengan tatapan sangar, yang hanya gue balas dengan senyuman puas, amat sangat puas.

Putu POV

Keringg....

Bel pulang sekolah berbunyi.
Sewajarnya anak sekolah, kalau denger bel pulang pasti langsung masuk-masukin buku kedalam tas. Ya,aku juga melakukan hal itu. Pelajaran kimia membuat otakku malas berfikir karena menurutku kimia itu membosankan.

"Belajar untuk hari Senin. Kalian menghadapi UTS ganjil di kelas 11.
Nilai UTS itu juga memengaruhi nilai juga, jadi belajar yang bener dan jangan kebanyankan main-main "kata bu sulis memberi nasehat. "Belajar dari Bab datu sampai bab 3"

Serentak, kami sekelas menjawab,
"Iya buuuu"

Ketua kelas memimpin doa kemudian semua anak berhamburan keluar kelas. Aku dan seperti biasa, keluar kelas paling belakangan.

"Udah difoto jawabannya belum?" Tanya Tata sambil mengeluarkan handphonnya.

"Udahkok,nanti gue send" kataku.

"Itu pengeran lo udah nungguin, Put. Gue duluan ya,byee" kata Tata sambil berjalan memuiku dan mengedip centil yang kubalas tatapan 'iyuh'

Gibran berdiri senderan didaun pintu sambil memainkan handphonenya. Remaja jaman sekarang, ada orang di depannya malah sibuk sama handphonenya. Aku memutar bola mata kesal.

"Lo nyari gue? Tanyaku tanpa basa- basi .

"Iya jalan yuk, gue bete."jawab Gibran sambil memainkan rambutnya.

KelabuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang