Part 9

14 5 0
                                    

Sesuatu yang di dapat dalam sekejap, adalah sesuatu yang dapat menghilang juga dalam sekejap.

Puput ~

Sejak saat itu tingkah yaya memang cukup mencurigakan. Awalnya dia kurang perduli urusan Gibran. Tetapi semakin kesini dia selalu penasaran tentang Gibran. Aku mencoba tidak perduli, aku rasa aku tak mempunyai hak untuk marah atau cemburu.

"Tumben lo penasaran sama Gibran?"tanya tata pada yaya

"Gue ngak penasaran."

"Yaya suka Gibran ya? "Tanyaku membuat yaya terkejut.

" Nggak, kan lo yang suka sama Gibran?"

"Gak apa apa kalo suka. Kan dari awal kita udah deketin Gibran bareng bareng "

" Ngak gue ngak suka Gibran"

Aku mengetuk hatiku dengan cemas. Tumben sekali tidak ada chat singkat antara aku dan Gibran. Kini pemikiranku mulai terpengaruhi oleh berbagai macam pikiran.

      Malam ini aku berulang kali berfikir. Bagaimana kalau yaya beneran suka Gibran? Sementara disisi lain perasaanku mulai tumbuh. Apa ini artinya aku harus mengalah lagi?

"Pokoknya mula sekarang aku harus berhenti mikirin dia, dan ngak boleh suka sama dia! " decakku sebelum tidur

TBC....
               ____-____-____-____-____

"Puput."

Aku berbalik saat tata memanggilku.

"put, lo tau nggak ?"tanya tata

"Nggak"jawabku ketus

"put... gue serius... "rengek tata

" Iya gue juga serius Ta"

"Gibran sama yaya tadi pagi berangkat bareng!"

"ohhh" Ucapku enteng

"Masa lo ngak cemburu si put "ujar tata dengan penasaran

" Gue udah nyerah untuk dapetin Gibran."

"APA? Ucap tata dengan nada tinggi

"Nyerah Ta, lo budek!"

"Kenapa lo nyerah put? " tanya tata begitu penasaran.

"Mau tau aja, atau mau tau banget?"
Tanyaku meledak Tata.

"Ih lo kok nyeselin si put"

Aku mejulurkan lidah ku "Biarin"

"put"

"Hah"

"Kasi tau dong "

"Gak"

"put"

"Udah deh Ta, gue ngak mau persahabatan kita hancur hanya karena cowok "kataku dengan tenang

"Uuuu.... Jadi makin sayang puput deh" Ucap Tata dengan nada lebay dan mulut yang di maju majukan

" kita ngantin yuk? "

"Ayok.. "jawab Tata dengan antusias

            Kantin sekolah Ganeza

Disitu sudah ada Yaya yang menunggu aku dan Tata daritadi.

"Puput, tata" panggil yaya sambil melambaikan tangannya.

KelabuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang