023 'Garis Takdir'

296 16 0
                                    

A/N : Masih ada yang baca, kan? Nggak bosen, kan? Masih bertahan, kan?

Iya, kan? Iya, kan? Iya, kan?

Opening yang sangat tak bermutu_-

•••

🎶NOW PLAYING🎶

Rambut warna-warni, bagai gulali
Imut lucu walau tak terlalu tinggi
Pipi chubby dan kulit putih
Senyum manis gigi kelinci
Membuatku tersadar, bentuk cinta itu ....
Ya kamu

Bentuk Cinta - Eclat
(Reza Darmawangsa Cover)

•••

"Rambut warna-warni, bagai gulali. Imut lucu walau tak terlalu tinggi. Pipi chubby dan kulit putih, senyum manis gigi kelinci. Membuatku tersadar, bentuk cinta itu ... ya Diandra." Cowok itu terkekeh, kemudian memetik gitarnya dengan tak beraturan sebagai penutupan.

Mendengar lirik terakhir tersebut membuat Daffa memutar bola mata, menimpuk wajah cowok itu dengan bantal yang dapat dijangkau tangannya.

"Apa sih, Daf? Sirik aja lo." Arion masih terkekeh, mulai memetik gitarnya tak peduli pada lemparan bantal yang mendarat mulus di wajahnya. Mood-nya terlalu bagus hari ini.

"Setidaknya pikirin gue lah, Yon. Masih galau berat ini. Apalagi liat postingan Olla yang romantis mulu ama pacarnya. Halah, jijik gue."

Cowok jangkung itu kembali terkekeh, menyandarkan gitarnya di ujung sofa yang ia duduki. "Tinggal unfol apa susahnya sih, Daf?"

"Ya jelas susah, gue terlalu cinta sama dia." Daffa menaruh ponselnya malas, sebal sendiri karena jari-jarinya yang kembali bergerak lincah mencari akun Olla.

"Untung gue nggak sengenes lo, turut prihatin gue dengarnya, Bro."

"Berisik ah, nyesel gue ngomong."

Lagi-lagi Arion terkekeh. Entah kenapa hanya dengan mendengar suara Diandra mood-nya berubah sangat baik. Ah, Diandra memang seberpengaruh ini.

Daffa kembali mengambil ponselnya begitu melihat lampu benda pipih itu berkedap-kedip. Ia menghela napas, lantas membaringkan tubuhnya di atas kasur king size itu. Tangannya bergerak ke atas, lantas ia perhatikan sebuah luka yang membekas di pergelangan tangannya.

LDR or Backstreet? (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang