A/N : WELCOME BACK TO MY WATTPAD CHANNEL! :v
Happy reading >\\\<
•••
"Yon ... gue gugup."
Arion melirik Diandra yang ada di sampingnya. Kemudian tangannya bergerak mengambil jemari Diandra, membawanya ke dalam genggaman.
"Rilex. Bahkan ini pertama kalinya gue masuk dalam dunia teater dan jadi pemeran utama di pensi. Gue bisa santai, kok."
"Lo pamer?"
Cowok jangkung itu tertawa. Tawa yang selalu berhasil menghipnotis Diandra, tawa renyah yang selalu mempesona. Dan entah kenapa, Diandra seperti tengah merekam tawa itu di dalam memorinya. Hingga dengan terang-terangan menatap cowok itu, membuat Arion tersenyum tipis.
Tangan Arion yang satunya kini sudah bergerak mengusap puncak kepala Diandra, lantas membawa kepalanya untuk disandarkan di bahu kekar itu.
"Gue sayang banget sama lo, Dra," bisiknya dengan tangan yang masih bermain di atas kepala Diandra.
Mendengar itu entah kenapa Diandra malah sesak. Napasnya tercekat, mulutnya sulit bergerak walau hanya mengucap satu kata.
"Kenapa gue ngerasa seakan mau berpisah sama lo sih, Dra? Lo nggak akan ninggalin gue, kan?"
Kepala Diandra menggeleng pelan. Sungguh ia tak mau meninggalkan Arion. Jika bisa. Karena memang pada akhirnya bukan Diandra yang meninggalkan, tapi cowok itu. Atas segala kesalahan yang telah Diandra perbuat.
Ketika mengetahui faktanya, tentu Arion akan sangat kecewa, kan?
"Minggu depan kita jadian genap satu bulan. Mau ke mana?"
Ada rasa tak yakin keduanya akan sampai pada titik itu. Entahlah, rasanya memang seperti ... keduanya akan berpisah.
Mungkinkah, fakta itu akan terungkap? Tak bisakah, ditunda? Karena sungguh Diandra belum siap. Ia tak bisa jika harus kehilangan Arion.
"Kalau kita ke rumah lo aja, boleh nggak?" Diandra bertanya dengan suara sedikit terbata. Karena sungguh, mulutnya benar-benar sulit berkata.
Mendengar permintaan Diandra sontak Arion mengangguk senang. "Ya boleh lah, gue seneng banget malah!"
Suara dehaman seseorang membuat fokus keduanya teralihkan, dan dengan refleks Diandra menjauhkan diri dari Arion.
Di tempatnya Arion nampak sebal, sedang Diandra terlihat malu terbukti dengan wajahnya yang memerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
LDR or Backstreet? (COMPLETED)
Teen Fiction"Tak ada lagi pilihan. Hanya ada satu jalan, meninggalkan lalu melupakan." A story by @AnandaMaudyFauziah ••• Jatuh cinta dengan adik kelas? Wajar sebenarnya. Yang tidak wajar, karena dirinya sudah mempunyai pacar. Menjalin LDR dengan Reinald kurang...