024 'Bersama Dia'

290 15 0
                                    

A/N : Tinggal beberapa part lagi, perjumpaan kita akan berakhir, ehehe :')

•••

Diandra menapaki koridor dengan tak bersemangat, langkahnya semakin berat begitu melewati koridor kelas X Bahasa.

Benaknya terputar pada kejadian semalam, menghadirkan fakta yang lagi-lagi sulit dicerna oleh Diandra.

Rasanya terlalu tak mungkin. Bagaimana bisa?

Langkahnya sontak terhenti begitu keduanya saling bertatapan. Cowok itu mendengus, segera mengalihkan tatapan dan masuk ke kelasnya. Sedang Diandra hanya bisa diam, kembali melanjutkan langkah dengan mata sesekali melirik ke dalam kelas tersebut.

Diandra menghentikan langkah, kenapa kelasnya terasa jauh sekali? Padahal hanya beberapa meter dari tempatnya berdiri ia sudah sampai, tapi rasanya kakinya sudah tak kuat lagi.

Sebelum akhirnya sebuah tangan mendarat di pundak Diandra, dan tangannya kini ditarik-tarik menuju kelas.

"Lila, pelan-pelan dong!" protesnya karena pagi ini entah apa yang merasuki sahabatnya itu, Lila nampak bersemangat menarik Diandra menuju kelas.

"Diem aja sih, Dra," balas cewek berponi itu.

"Ya ini Arlya ngerangkul gue, lo narik-narik. Ribet, tau!"

"Lo nggak boleh lemes gitu, harus strong kayak gue." Arlya yang masih merangkulnya mengeluarkan suara, membuat Diandra menoleh kemudian terkekeh.

Meski rasanya kini sulit. Dan dapat Arlya lihat, binar itu tak sampai pada mata Diandra.

Kali ini Diandra dipaksa duduk oleh Lila, yang membuat Diandra menggeleng-geleng heran.

"Inget ya Dra, kita nggak mau lihat lo kayak tadi. Kak Reinald nggak usah dipikirin, mungkin aja sekarang dia lagi sama pacarnya itu. Kalau perlu, lo cari pacar lagi, deh."

Diandra berdecak. Sudah ia duga, pasti Lila dan Arlya mengira sikapnya hari ini karena Reinald.

Yang mereka tak tahu, masalah Diandra bukan seputar Reinald. Dan rasanya ia ingin merutuk, tak terima kenapa harus datang secara bertubi-tubi? Belum ada yang selesai, tapi semakin bertambah saja.

Dan sepertinya kali ini Diandra semakin tak berdaya saja, begitu seorang cowok dengan santainya memasuki kelas. Senyum tampak tersungging di wajahnya, yang Diandra akui membuat setitik rasa hangat itu muncul.

"Hai, Pacar!"

Lila dan Arlya kompak menoleh, menatap Diandra dan Arion bergantian. Sedang Arion nampak tersenyum mau tak mau pada Lila, membuat cewek berponi itu memutar bola mata.

"Dra, maksudnya apa?" tanya Arlya yang juga mewakili Lila.

"Gue sama Diandra pacaran, Kak. Oh iya, kita belum pernah ketemu, kan? Gue Arion." Cowok itu mengulurkan tangan, yang dibalas ragu-ragu oleh Arlya tanpa memperkenalkan nama balik.

Melihatnya Lila mendengus, mengingat perkenalannya dengan Arion tempo hari. Namun ada yang lebih penting dari itu.

"Dra? Bisa jelasin?" Suara Lila berubah tegas, yang saat itu juga membuat Diandra menghela napas berat.

•••

"Jadi kalian sama-sama selingkuh? Saling mengkhianati satu sama lain?"

LDR or Backstreet? (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang