Strong *7

2.9K 182 2
                                    

"Seperti namamu, kau adalah harmoni penyusun dalam setiap hari ku, penyambung dalam setiap tujuanku, dan perpaduan antara hari serta tujuan ku yang semuanya hanya untuk mu"

****

"Makasih Ya Ka," ucap Nesa dengan senyumannya saat mereka sudah sampai di depan rumah Nesa.

"Sama-sama kalau gitu gue balik dulu ya," ucapnya sambil memakai kembali helmnya.

Setelah Arka pergi, Nesa langsung masuk kedalam rumahnya yang ternyata ada ayahnya yang terus memperhatikannya dari tadi.

"Siapa dia?" tanya Hans pada Nesa yang baru saja memasuki rumah.

"Temen aku, Talia gak bisa nganter aku jadi dia nyuruh Arka buat nganter aku," ucap Nesa, Hans hanya menganggukkan kepalanya.

"Cepet ganti baju setelah itu makan," ucap Hans yang mendapat anggukan dari Nesa. Nesa hanya menghembuskan nafasnya kasar, ayahnya berubah setelah menikah dengan ibu tirinya, ayahnya lebih dingin dan cuek. Jadi tidak salah jika pada orang baru ataupun bahkan pada orang yang sudah mengenalnya lama Nesa akan dingin dan cuek.

Nesa memasuki kamarnya lalu mengganti pakaiannya dengan pakaian santai lalu menuju dapur untuk mengambil makan.

Disana sudah terlihat Winda dan anaknya yang juga sedang makan bersama Hans.
"Nesa ayo makan dulu," ucapnya dengan suara yang pura-pura lembut. Nesa muak melihat sandiwara murahan ini, hanya tinggal menunggu waktu dan ia akan mengungkapkan semuanya pada Hans. Ia tidak pernah takut pada Winda hanya saja ia sedang malas untuk mencari masalah dan membuat namanya jelek di depan ayahnya mengingat betapa pandai wanita ular itu bersandiwara.

Nesa duduk di samping ayahnya tanpa minat menjawab ucapan bundanya itu.

Nesa makan dalam diam, berbeda dengan yang lain. Mereka saling melemparkan candaan yang hanya membuat Nesa tambah muak. Ia berada di sini hanya karena ayahnya, namun melihat sikap ayahnya yang sudah berubah Nesa memutuskan akan menjauh dari keluarganya saat kuliah nanti.

Setelah selesai dengan makanannya, Nesa segera pergi tanpa mengucapkan apapun.

Nesa memasuki kamarnya tanpa tau harus melakukan apa, Nesa membuka seluruh sosmednya. Tanpa tau harus melakukan apa karena bosan akhirnya Nesa meletakkan ponsel nya dan memutuskan untuk tidur.

***

Suara bel istirahat baru saja berbunyi beberapa menit yang lalu dan kini Nesa tengah menenangkan Ervina yang sedang menangis.

"Lo kenapa Er?" tanya Nesa dengan sabarnya.

"Rifkan selingkuh, dasar buaya Amazon berani banget selingkuh dari gue," ucap Ervina dengan wajahnya yang sudah marah.

"Emang udah beneran selingkuh?" tanya Nesa pada Ervina.

"Masih otw, tapi tetep aja udah mau kan, mana sama banyak cewek lagi,"

"Ada apa nih pada melo gini?" tanya Dino menghampiri Ervina dan Nesa lalu duduk di hadapan Nesa.

"Ini si Rifkan selingkuh," ucap Nesa menjelaskan.

"Wah gila, udah lah Er tinggalin aja masih ada gue juga," ucap Dini dengan senyuman menggodanya.

"Sama-sama buaya lo berdua," ucap Nesa menggelengkan kepalanya mendengar ucapan Dino.

Strong Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang