Girl 20

2.7K 154 10
                                    

Jangan lupa buat Follow akun author ya, tinggal tap doang kok Hilmiath_

"Seperti ada yang pecah tapi bukan kaca"

*****

Nesa menghembuskan nafasnya berkali-kali kini ia tengah membersihkan rumahnya yang sangat berantakan. Saat menyapu ruang keluarga Nesa tak sengaja bertemu Bundanya yang sedang memainkan ponselnya. Bagaikan pembantu di rumah sendiri, itulah yang Nesa rasakan saat ini.

"Bun nanti aku mau kerumah temen," ucap Nesa. Winda hanya mengangguk dan kembali fokus pada ponselnya. Nesa hanya menghiraukan lalu segera melanjutkan kegiatannya, acaranya nanti ia akan kerumah Safinda bersama sahabatnya yang lain.

*****

Hari sudah mulai malam dan kini jam sudah menunjukkan pukul 07.00 Nesa sudah bersiap untuk menuju rumah Safinda ia akan di jemput oleh Jenny dan Safira.

Nesa keluar kamarnya dan melihat Bunda dan kedua adiknya sedang berada di ruang tamu sedangkan ayahnya pasti saja belum pelang dari toko.

"Mau kemana kamu malam-malam gini?" tanya Winda saat Nesa melewatinya.

"Mau kerumah Safinda, kan tadi udah bilang," ucap Nesa mendengus kesal dengan sikap Winda.

"Gak usah keluar udah malem," ucap Winda dengan datarnya.

"Gimana sih tadi nge bolehin, temen aku udah nunggu," ucap Nesa memutar matanya malas.

"Kalau di kasih tau gak usah ngebantah, mau keluar malam mau ngapain? Mau jadi cewek jalanan? Mau jadi cewek gak tau diri kayak mama kamu? Jangan niruin mama kamu yang kegatelan sama cowok," ucapan Winda sukses membuat Nesa marah tangannya sudah mengepal kuat.

"Jaga omongan anda, anda tidak tahu apapun tentang mama saya," ucap Nesa dengan ucapannya yang formal.

"Apa yang saya tidak tahu? Mama kamu yang selingkuh? Yang main di belakang ayah kamu seperti jalang?" ucapan Winda sudah berhasil membangunkan sisi Nesa yang lain. Nesa langsung menampar Bundanya dengan kuat, hatinya sangat sakit saat mendengar orang yang sangat di sayangnya malah di hina.

"Jaga ucapan anda, jangan menghina mama saya. Bahkan anda yang suka menjual aurat anda menjadi biduan tidak lebih baik dari mama saya. Mama saya adalah mama yang baik, mama yang tidak egois seperti anda yang bahkan tidak bisa di jadikan panutan." ucap Nesa dengan amarahnya.

"Sebaik apa Mama kamu? Dan inget jangan menghina saya bahkan saya lebih bisa menjalankan tanggung jawab dari mam kamu," ucap Winda yang juga sudah emosi.

"Tanggung jawab yang mana yang anda maksud? Kerjaan anda bahkan hanya main HP. Yang mencuci baju ayah saya juga saya, yang membereskan rumah juga saya." ucap Nesa dengan senyuman miring ya saat melihat wajah Winda yang sudah memerah karena marah.

"Jaga ucapan kamu, saya lebih baik dari mama kamu. Cepat masuk ke kamar kamu," bentak Winda sambil berteriak. Nesa dengan susah payah menahan air matanya agar tidak keluar segera berlari menuju kamarnya dan menghubungi sahabatnya jika ia tidak bisa ikut.

Nesa membanting pintu kamarnya lalu menangis menumpahkan segala sakit sahati yang memenuhi nya. Ia sangat membenci orang yang berani menjelekkan mamanya. Mamanya tidak seperti itu, mamanya orang yang baik.

Nesa terus menangis hingga jam sudah menunjukkan pukul 09.00 matanya sudah sembab namun air matanya terus saja keluar tanpa mau berhenti. Rasa sakit yang selalu ia tahan akhirnya terlepas sudah bersama air matanya.

Nesa kini sudah merebahkan badannya di kasur king sizenya bersiap untuk terjun ke alam mimpinya setelah membasuh wajahnya terlebih dulu tapi sebuah panggilan telepon membuatnya mengurungkan niatnya untuk tidur. Nesa mengerutkan keningnya melihat nama Arka yang berada di layar ponselnya, ia bingung untuk apa Arka menelfonnya.

Nesa mendekatkan Hanphone nya pada telinga nya setelah menggeser tombol hijau.

"Belum tidur? " Suara yang cukup lembut menyapa Nesa saat ia menerima panggilan telfon dari Arka.

"Belum," jawab Nesa singkat dengan suaranya yang serak baru saja selesei menangis.

"Kamu habis nangis?" tanya Arka saat mendengar suara kekasihnya.

"Engga kok mungkin karena udah malam," ucap Nesa berusaha untuk tersenyum meskipun Arka tidak melihatnya.

"Tidur udah malem, besok aku jemput," ucap Arka dengan sabarnya.

"Ehh gak us-" belum sempat Nesa menyelesaikan kalimatnya suara di sebrang sana sudah menginstruksi

"Gak ada bantahan, aku gak suka dibantah. Sekarang kamu tidur," potong Arka. Nesa hanya menghembuskan nafasnya lalu akhirnya meng iya kan nya.

Nesa hanya mendengus kesal dengan sikap Arka yang seenaknya saja. Dengan kesal Nesa memutuskan panggilan teleponnya dengan sepihak
Dan segera menarik selimutnya untuk terjun ke alam mimpi daripada meladeni Arka yang keras kepala lebih lama lagi. Moodnya sedang tidak baik- baik saja kali ini ia baru saja bertengkar dengan ibu tirinya dan ia tidak ingin bertengkar lagi bersama Arka.

****

"Maafkan ayah, harusnya ayah bisa menjaga rahasia ini agar kamu tidak di hina," ucap Hans sambil mengelus puncak kepala Nesa yang sedang tertidur ia sudah mendengar pertengkaran istri dan anaknya dari anak keduanya. Tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa.

"Mama gak seperti itu ayah," ucap Nesa yang belum tidur.

"Tidur sudah malam," ucap Hans dan langsung pergi meninggalkan Nesa yang kembali menangis ia ingin menjelaskan semuanya yang ia tahu agar tidak terjadi kesalah pahaman lagi dan nama mamanya akan kembali baik.

****
Nesa bangun dari tidurnya dengan malas, setelah sholat subuh ia langsung bergegas untuk menyapu dan membuat sarapan seperti biasa ia akan membantu ayahnya.

Setelah selesai Nesa langsung sarapan dan berpamitan pada ayahnya.
"Gak usah di anter Yah, aku jalan sama temen," ucap Nesa dan segera pergi menuju keluar rumah menunggu Arka yang akan menjemputnya.

Dari kejauhan Nesa melihat Arka yang mengendarai motornya dan segera berhenti di depannya saat melihat Nesa yang menunggunya.

"Kenapa gak nunggu di rumah?" tanya Arka mengerutkan keningnya bingung.

"Gak papa ayo jalan, sekarang jadwal kamu jaga gerbang kan?" tanya Nesa dan segera menaiki motor Arka. Arka hanya mengangguk dan segera melajukan motornya ia ingin tahu ada apa dengan Nesa tapi ia tidak ingin mengganggu gadis itu untuk kali ini.

****

****
HAI SEMUA AKU BALIK LAGI NIH
GIMANA SAMA PART INI?

YUK SINI KASIH PENDAPAT KALIAN.
MAAF YA KALAU CERITANYA GAK JELAS DAN FEELNYA GAK DAPET MOHON DI MAKLUMI YA GUYS

BTW SAMANGAT YA PUASANYA NYA.

MAAF YA KALAU BANYAK TYPO DAN FEEL NYA GAK DAPET.
JANGAN LUPA BUAT TERUS VOTE DAN KOMENT ITUNG-ITUNG NAMBAH PAHALA DI BULAN PUASA GUYS
DAN BELAJAR UNTUK MENGHARGAI ORANG LAIN. GAK ADA SALAHNYA KAN??

JANGAN LUPA BUAT FOLLOW AKUN KHUSUS UPADATE TENTANG WATTPAD AKU YA BAKALAN BANYAK INFO DI SANA 🙏 KUY LAH FOLLOW @HILMIATH.STORY DAN FOLLOW AKUN WP AKU YA GUYS, FOLLOW JUGA AKUN IG PRIBADI AKU @HILMIATULHASANAH_

Strong Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang