#4 SANG PAHLAWAN

122 19 21
                                    

2 Jam sebelumnya

"Ahh sial, sepertinya aku tersesat lagi"

Rodi yang setelah berpisah dengan Skyra ternyata masih tidak dapat menemukan jalan keluar dari hutan, ia memanglah mantan seorang pahlawan ia sangat hebat dalam segala hal baik itu bela diri, pengetahuan maupun sihir namun jika harus untuk mengingat sesuatu ia sangatlah lemah, jika orang biasa butuh 2-3 kali mengulang untuk menghafal sesuatu, mungkin Rodi harus 9-10 kali mengulang.

Rodi yang tersesat pun terus berjalan kedalam hutan, setelah berjalan terus kedalam hutan ia pun dapat melihat ada sebuah rumah sekitar 500 meter di depannya. 

Ilustrasi Rumah Namun Dalam Keadaan Sudah Malam Hari (Sumber: Google)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ilustrasi Rumah Namun Dalam Keadaan Sudah Malam Hari (Sumber: Google)

Rodi berpikir mungkin sebaiknya ia menumpang untuk beristirahat malam ini disana, ia pun akhirnya memutuskan untuk datang ke rumah tersebut. Betapa tercengang ia ketika melihat ada banyak orang-orang yang tergeletak di depan rumah itu. Ia pun berpikir,

"apa yang sebeneranya terjadi? Kenapa banyak orang-orang tergeletak disini? Apakah mereka semua diserang monster?"

Ia pun mendatangi salah satu mayat dan berusaha mengambil sebuah pedang dari salah satu mayat tersebut untuk berjaga-jaga jika ada yang menyerangnya, ketika dia mau mengambilnya pedang dari tangan kanan salah satu mayat itu, ia tersadar akan suatu tatto yang bergambar ular dan membentuk angka 9 di mayat tersebut.

"bukan kah tatto ini adalah dari guild 9 ular?"

Guild 9 ular sendiri sudah terkenal dengan reputasi yang buruk, mereka memang tidak menjadi guild top di antara guild lainnya, tp mereka sering bertransaksi secara ilegal seperti perdagangan budak, membunuh dan merampok. Oleh sebab itu guild 9 ular sudah diusir dari setiap kota-kota yang ada.

Rodi pun akhirnya mencoba masuk kedalam rumah tersebut sambil memegang pedang dan perisai yang telah dia ambil, ia tidak bisa menemukan orang yang mempunyai rumah ini selain mayat-mayat dari anggota 9 ular saja.

Rodi pun mencoba untuk keluar menuju halaman belakang, disana ia pun menemukan mayat ibunya Skyra, 

"Apakah kau yang mereka incar?Maaf aku tidak bisa membantu, aku memang pahlawan yang buruk, kau telah bertarung dengan baik, beristirahatlah dengan tenang nyonya manusia rubah" 

Rodi pun tiba-tiba menyadari sebuah keranjang yang ada disebelah mayat ibunya skyra, yang dimana didalam keranjang itu terdapat daging kelinci yang telah terpotong dan umbi-umbian.

"Keranjang ini???!! Anak itu! Jangan-jangan dia tertangkap dan mereka membawanya!, Aku harus menyelamatkannya"

Rodi pun langsung bergegas keluar dari rumah dan berlari masuk ke hutan lagi, dipikirannya hanyalah ingin menyelamatkan Skyra, meskipun ia tidak tahu dimana posisi Skyra sebenarnya. Ia terus berlari masuk kedalam hutan dan mengkhawatirkan Skyra yang dibawa oleh guild 9 ular, ia membayangkan betapa na'as nya nasib Skyra jika berakhir dijadikan budak.

"Sial!!, Bertahanlah Nak, aku pasti akan menyelamatkanmu" dalam hatinya

Rodi pun tiba-tiba berhenti berlari ketika ia mendengarkan ada sebuah ledakan dari arah sebelah kanannya jaraknya lumayan jauh.

"Ledakan apa itu? sepertinya ada seseorang yang bertarung, mungkinkah itu dari guild 9 ular? lebih baik aku kesana, bertahanlah nak, semoga kau ada disana!"

Ledakan demi ledakan terdengar terus, ia semakin khawatir dengan keadaan Skyra, langkahnya pun terhenti kembali ketika ia melihat sebuah mayat yang telah terpenggal kepalanya tepat didepan rodi.

"Apakah mungkin dia diserang hewan?atau monster?"

Rodi mencoba menganalisis setiap kejadian yang terjadi, baginya mustahil jika diserang monster atau pun hewan buas disini, kalo pun iya seharusnya mayatnya sudah tidak berbentuk.

Terlintas dipikirannya apakah Skyra yang telah melakukannya?, namun iya langsung menepis pemikiran itu, bagaimana mungkin Skyra melakukannya, dia memang hebat dalam berburu, tapi jika melawan para pembunuh seperti guild 9 ular rasanya tidak mungkin, ia pun mulai melanjutkan pencariannya dengan berjalan kaki karena takut adanya jebakan yang ditaruh oleh guild 9 ular.

Tidak lama kemudian ia menyadari bahwa ledakan yang terjadi telah menghilang,

"Apakah pertarungannya telah berakhir? Sebaiknya aku segera bergegas"

Sekarang ia dapat melihat sebuah dinding api dari kejauhan, Rodi tidak mau gegabah untuk langsung berlari kearah dinding api tersebut, karena menurutnya jika dia terkena salah satu jebakan, bisa saja kesempatan menyelamatkan Skyra menghilang.

Setelah 30 menit ia berjalan, ia pun dapat melihat dinding api itu menghilang namun muncul kembali tapi tidak sebesar sebelumnya, ia pun berpikir mungkin pertarungan itu sudah sampai diujung pertarungan, sehingga ia segera berlari ke arah dinding api tersebut, tidak lama kemudian dinding api itu pun menghilang dan ia mendengar suara jeritan orang yang sedang kesakitan, Rodi pun langsung berlari mendekat ke arah suara tersebut.

Akhirnya Rodi pun hampir sampai kearah suara itu dan begitu terkejutnya ketika ia melihat dari kejauhan. Ia melihat seorang anak kecil yang sedang mendekati seorang pria yang tergeletak di tanah dengan sebuah dagger tertancap di kaki kiri pria tersebut, lalu anak itu pun mencabut dagger dan menusukan pedang ke paha kanan lelaki tersebut. Posisi Rodi sekarang berada 100 meter dibelakan anak tersebut.

Rodi pun menyadari bahwa anak tersebut ingin membunuh pria tersebut, ia pun sekarang dapat melihat anak tersebut duduk diatas pria tersebut dan bersiap memberikan serangan terakhir.

Rodi yang melihat hal tersebut, sontak langsung berteriak untuk menghentikan anak tersebut.

"HENTIKAN NAK!"

Skyra : The Journey BeginsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang