9

4K 346 6
                                    

Xiao zhan sekarang sedang duduk diatas sofa dengan anaknya kevin, tak lupa televisi yang menyala juga beberapa camilan diatas meja dihadapan mereka berdua.

"Pindahkan ya, chanelnya? Papa tidak terlalu suka film ini" kevin menengok kesamping dimana papanya yang sekarang terlihat aneh. "Ini kan aku yang lihat kenapa papa juga ikut melihat?" kevin berucap dengan mengernyit menatap papanya.

Dalam diri kevin ia bertanya sebenarnya disampingnya ini seorang papa atau mama? Kenapa tingkahnya aneh apalagi dengan pakaian wanita juga sikapnya. "Kenapa kamu menatap papa seperti itu?" kevin terdiam bengong, 'hah!'. Dengan cepat kevin menggelengkan kepalanya. "Tidak!"

"Apa kamu tidak suka dengan penampilan papa yang seperti ini?" tanya xiao zhan dengan menatap penampilannya, lalu menatap kearah kevin dengan kedua alisnya mengangkat keatas. "Papa aneh, kenapa sekarang papa sering berpakaian seperti perempuan?"

"Mm..ini kan style, kamu taukan jika sekarang-sekarang ini banyak orang yang berpakaian seperti ini?" xiao zhan menjulurkan bibir bawahnya menatap kevin. Kevin yang menatapnya sedikit agak ngeri tapi ia tetap tersenyum karena tidak mau menyakiti hati papanya. "Tapi seorang lelaki tidak akan mungkin memakai pakaian perempuan, tapi kalau dilihat papa cantik juga" kevin mengangkat tangannya dan memberikan jempol kepada papanya.

Xiao zhan tersenyum menatap anaknya, tangannya mengambil remote dan memindahkan chanelnya menjadi film kartun disney. Kevin yang melihat film kartun didepan nya mengernyit, dan merasa tidak senang dengan apa yang dilihat papanya.

"Papa, kenapa menonton film ini?" xiao zhan langsung melirik anaknya. "Huh..memangnya kenapa? Film ini bagus" pasalnya xiao zhan menonton film kartun disney princess, yang berjudul  beauty and the beast.

Kevin mengehela nafas pelan, dan cemberut menatap papanya yang malah asyik menonton film sendiri. "Papa aku ingin kerumah ayah dan ibu!" xiao zhan kembali menengok kesamping dan melihat anaknya.

"Memangnya kenapa? Apa disini tidak menyenangkan?" kevin mengerungkan alisnya dan melipat kedua tangannya didada. "Iya disini tidak menyenangkan! Karena aku tidak suka film itu!" mulut xiao zhan terbuka ber'oh'ria, ia juga menyadari kenapa ia bersifat kekanakan seperti ini.

"Ah baiklah, kalau begitu papa ganti kembali menjadi film kartun spongebob kesukaanmu" tangan xiao zhan kembali memencet tombol remote dan memindahkannya menjadi film kartun spongebob. "Nah sudah, jadi sekarang jangan cemberut seperti itu lagi" kevin hanya mengangkat tangannya dan jari jempol kepada xiao zhan.

Xiao zhan mengangkat satu alisnya menatap anaknya, sejak lama tinggal bersama haikuan juga zhuocheng sikap anaknya jadi berbeda. Lebih terlihat dingin, tidak rewel dan agak sedikit dewasa. Xiao zhan juga tidak menyangka saat ia melamar dan menjadi sekertaris wang yibo, anaknya baru berumur enam tahun. Hingga sekarang dirinya beralih pekerjaan menjadi pelayan wang yibo dan bekerja dirumahnya, kevin sudah berumur tujuh tahun.

Dan kevin juga tidak pernah bertanya tentang ibunya ataupun wanita yang melahirkannya. Yang pernah juga menjadi istri xiao zhan, namun tidak lama hanya beberapa bulan setelah kevin lahir wanita itu pergi entah kemana. Xiao zhan langsung menggeleng kepalanya cepat, kenapa dirinya memikirkan hal itu. Wajahnya kembali ia arahkan menatap kedepan menonton kartun spongebob bersama anaknya.

'Kringg!!!'

Xiao zhan dan kevin yang mendengar suara dering telepon langsung saling menatap. Dan xiao zhan terkekeh melihat wajah anaknya yang tegang. "Tidak apa-apa, itu hanya suara telepon. Kamu diam dulu disini ya papa akan mengangkat telepon dahulu" xiao zhan langsung bangkit dari duduknya dan melangkah mendekati telepon rumah.

Tangannya mengangkat telepon itu dan mengarahkannya pada telinganya. "Hallo?"

"Ya, ini aku yibo. Aku akan pulang nanti" ucap orang disebrang yang bukan lain adalah wang yibo. Karena selama berada diluar negeri wang yibo selalu menelpon xiao zhan. "Kapan? Bahkan ini baru lima hari kata dirimu akan seminggu"

MR.WANG[YiZhan/END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang